Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI WILAYAH PUSKESMAS SRITEJO KENCONO KECAMATAN KOTA GAJAH, LAMPUNG TENGAH Islamiyati, Sadiman, Martini Fairus, M.Ridwan, Firda Fibrila, Gangsar Indah Lestari, Retno Puji Hast
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 4 No 3 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v4i3.203

Abstract

Abstrak Di wilayah Puskesmas Sritejo Kencono prevalensi masalah gizi pada bayi, balita dan ibu hamil relatif tinggi. Penyebab gizi buruk dan stunting umumnya karena social ekonomi rendah dan kurang meratanya penghasilan masyarakat. Kekurangan Energi Kronis pada Ibu hamil dan rendahnya kunjungan K1 dan K4 disebabkan oleh rendahnya pengetahuan ibu hamil. Tujuan Pengabmas Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) yaitu Pemberdayaan Masyarakat dalam Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak di Wilayah Puskesmas Sritejo Kencono. Metode kegiatan yaitu dengan penyuluhan kesehatan dan pemberdayaan “partisipasi aktif” pada Kelompok Bayi, Balita dan Ibu Hamil serta kegiatan pendampingan kepada kader. Hasil kampung Saptomulyo yaitu jumlah bayi yang hadir 15 anak, 1 anak dengan gizi buruk dan 2 anak dengan gizi kurang. Desa Sritejo Kencono jumlah bayi yang hadir sebanyak 16 anak, 2 anak gizi kurang. Desa Nambahrejo jumlah bayi yang hadir sebanyak 10 anak, 1 anak gizi kurang. Balita di Kampung Saptomulyo jumlah balita yang hadir 32 anak, 8 anak stunting. Desa Sritejo Kencono 26 anak, 18 anak normal, dan 8 anak stunting. Desa Nambahrejo dari 29 anak, 21 anak normal, dan 8 anak stunting. Di Kampung Saptomulyo kehadiran Ibu hamil berjumlah 9 Ibu, 2 Ibu hamil mengalami KEK, Kampung Sritejo Kencono 7 Ibu hamil, 2 orang KEK, dan Kampung Nambahrejo 9 Ibu hamil dengan 1 Orang KEK. Diperlukan kegiatan PKDM yang berkesinambungan dengan metode pemberdayaan keluarga, masyarakat dan stakeholder.
HUBUNGAN USIA IBU, OBESITAS DAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI M Ridwan; Gangsar Indah Lestari; Firda Fibrila
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 8 No 1 (2021): Mei
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v8i1.268

Abstract

Prevalensi mioma uteri di Dunia meningkat lebih dari 70%. Di Indonesia sebesar 2,39% sampai 11,70% dari semua penderita ginekologi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan Usia Ibu, Obesitas dan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Mioma Uteri di RSUD. Jend. A. Yani Metro, RSU Muhammadiyah Metro. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif kolerasi dengan rancangan case control. Subyek penelitian adalah semua wanita dengan diagnosis penyakit ginekologi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, analisis data secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian dari 101 responden sebanyak 44,6% ibu berusia beresiko, 48,5% ibu dengan obesitas dan 47,5% ibu menggunakan kontrasepsi hormonal. Hasil uji statistik hubungan usia ibu dengan kejadian mioma uteri diperoleh p value = 0,031, hubungan obesitas dengan kejadian mioma uteri diperoleh p value = 0,007 dan hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian mioma uteri diperoleh p value = 0,010. Bagi wanita usia kurang dari 20 tahun agar mengurangi konsumsi daging merah, mengonsumsi cukup buah dan sayur serta vitamin A dan D. Bagi wanita obesitas agar melakukan aktifitas fisik/berolah raga rutin disesuaikan dengan kondisi obesitasnya. Bagi ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lebih dari 5 tahun disarankan untuk beralih metode kentrasepsi selain kontrasepsi hormonal.
PENINGKATKAN BERAT BADAN, KUALITAS TIDUR YANG BAIK DAN KELANCARAN BUANG AIR BESAR DENGAN PIJAT BAYI Yetti Anggraini; Sadiman; Firda Fibrila; Islamiyati
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pijat bayi sebagai salah satu bentuk bahasa sentuhan ternyata memiliki efek yang positif untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Berdasarkan informasi pendahuluan yang didapatkan penulis bahwa budaya pijat bayi di wilayah Kota Metro masih cukup dilestarikan dan hal ini dilakukan oleh dukun bayi. Pelaksanaan pijat bayi oleh dukun pijat bayi banyak yang tidak sesuai dengan teknik yang terdapat dalam pedoman pemijatan menurut kesehatan. Pijat bayi sebaiknya dilakukan oleh orang yang terdekat dengan bayi dalam hal ini ibu bayi dalam rangka meningkatkan sentuhan fisik seperti belaian, pelukan dan pijatan lembut yang akan meningkatkan ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi. Bayi yang dipijat akan mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke 10) yang membuat kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin meningkat sehingga penyerapan sari makanan menjadi lebih baik, penyerapan makanan yang lebih baik akan menyebabkan bayi cepat lapar dan karena itu bayi akan lebih sering menyusu. Pemijatan juga mengoptimalkan tumbuh kembang bayi dengan resiko tinggi, yakni bayi-bayi yang dalam proses kehamilan dan kelahirannya mempunyai faktor-faktor resiko yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya. Misalnya, berat lahir kurang dari 2000 gram. Pijat bayi dapat digolongkan sebagai aplikasi stimulasi sentuhan karena dalam pijat bayi terdapat unsur sentuhan berupa kasih sayang, perhatian, suara, pandangan mata, gerakan dan pijatan. Stimulasi ini akan merangsang perkembangan struktur dan fungsi sel- sel otak. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan penyuluhan tentang pijat bayi dapat meningkatkan berat badan, meningkatkan kualitas tidur, dan melancarkan buang ai besar pada bayi, serta melatih kader dan ibu bayi usia 3-6 bualn dalam menerapkan teknik komplementer pijat bayi secara mandiri. Metode pemecahan masalah yang dilakukan berupa penyuluhan tentang pentingnya pijat bayi, demonstrasi pijat dengan phantom bayi, serta langusng mempraktikkan langkah-langkah pijat bayi sesuai dengan langkah-langkah dan prosedural yang benar. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa efektifitas pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi baik pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol ada perbedaan yang bermakna dengan p value 0,000, terhadap peningkatan waktu tidur baik kelompok perlakuan dan juga kelompok kontrol ada pebedaan yang bermakna dengan p value kelompok perlakuan 0,000 dan kelompok kontrol 0,003, dan terhadap peningkatan frekuensi BAB kelompok perlakuan ada perbedaan yang bermakna dengan p value 0,025 dan pada kelompok kontrol tidak ada pebedaan yang bermakna dengan p value 0,655. Diharapkan bidan sebagai pemberi pelayanan dapat mensosialisasikan dan atau pelatihan pijat bayi kepada para bidan desa maupun kader-kader yang ada disetiap posyandu di wilayah kerjanya, dan para ibu-ibu menyusui dapat melakukannya sendiri dirumah.
Peningkatan Pengetahuan KEK dan Pemanfaatan Pekarangan Sebagai Sumber Gizi Keluarga Pada Ibu Hamil Firda Fibrila; M Ridwan; Gangsar Indah Lestari; Septi Widiyanti
Seandanan: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): Seandanan: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (863.925 KB) | DOI: 10.23960/seandanan.v1i2.17

Abstract

Ibu hamil selama kehamilannya memiliki resiko mengalami kekurangan energi kronik terutama dimasa pandemi penyakit covid-19 akibat kebijakan pemerintah dalam pembatasan mobilitas masyarakat dan menurunnya ekonomi masyarakat. Perlunya upaya untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kekurangan energi kronik pada ibu haml, perlu pemanfaatan pekarangan keluarga sebagai sumber gizi kelarga khususnya pada ibu hamil. Tujuan dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat ini dalam rangka peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang kekurangan energi kronik dan pemanfaatan pekarangan sebagai sumber gizi keluarga. Keberhasilan kegiatan ini dievaluasi melalui kegiatan pre dan post tes. Secara kuantitatif nilai rata-rata peserta sebelum dilaksanakan kegiatan adalah 41,5 dan mengalami kenaikan menjadi 77,17 dengan demikian terjadi peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang KEK dan dan pencegahannya sebesar 19.45 point. Hasil observasi terdapat peningkatan perilaku keluarga dalam pemanfaatan lahan pekarangan sebagai alternatif sumber gizi keluarga dari 41,6% meningkat menjadi 66,6% setelah pendampingan keluarga.
Pelatihan Kombinasi Akupresur dan Pijat Untuk Mengatasi Batuk Pilek Pada Balita di Posyandu Kenanga Banjarrejo Batanghari Lampung Timur M Ridwan; Firda Fibrila
Seandanan: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): Seandanan: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.195 KB) | DOI: 10.23960/seandanan.v2i1.31

Abstract

Batuk pilek salah satu infeksi virus menyerang saluran pernapasan bagian atas, dan berhubungan erat dengan sistem kekebalan tubuh, sehingga bayi dan balita lebih rentan mengalami batuk pilek. Prevalensi balita mengalami batuk pilek di Desa Banjarrejo mencapai 25,8%. Angka ini cukup tinggi dibanding dengan desa lainnya di wilayah Puskesmas Bumiemas. Alternatif yang dapat dipilih untuk pengobatan batuk pilek selain medis adalah kombinasi akupresur dan pijat yang dapat dilakukan oleh ibu dan kader kesehatan. Hasil wawancara sebanyak 83,3% (10 dari 12) kader kesehatan di Dusun Kenanga Banjarrejo belum tahu dan trampil melakukan teknik akupresur dan pijat pada balita. Tujuan pengabmas adalah mengetahui peningkat pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dalam melakukan teknik kombinasi akupresur dan pijat. Rangkaian kegaiatan meliputi; sosialisasi kegiatan, penyuluhan tentang penyakit batuk pilek dan teknik kombinasi akupresur dan pijat serta pelatihan pada kader kesehatan tentang teknik kombinasi akupresur dan pijat. Kegiatan dilaksanakan bulan Mei sampai Desember 2021 dengan jumlah kader yang dilatih 12 orang. Penilaian pelatihan dilihat dari hasil pretest dan postest dimana terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 57,42% serta peningkatan keterampilan sebesar 83,33% dalam melaksanakan teknik kombinasi akupresur dan pijat. Perlu tindaklanjut pelatihan pada kader lain dan ibu dalam keterampilan teknik akupresur dan pijat pada balita untuk mengatasi batuk pilek.
FAKTOR DOMINAN PENYEBAB KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK PADA IBU HAMIL Firda Fibrila; Herlina Herlina; M Ridwan; Addi Mardi Harnanto
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 9 No 1 (2022): Mei
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v9i1.338

Abstract

CED during pregnancy triggers cases of hypertension pregnancy, pre-eclampsia, bleeding, and premature rupture of membranes and causes fetal growth retardation during pregnancy. Many factors cause KEK. Therefore cases of KEK need to be considered so that they can be managed properly before and during pregnancy. Objective: to obtain the dominant factor causing SEZ in pregnant women. Methods: This research is an observational analytic study with an explanative quantitative method, using a case-control design. The sample in this study was divided into two groups, namely the case group of 36 pregnant women and the control group of 73 pregnant women. The research was conducted at the Independent Midwife Practice in Jatidatar, Central Lampung. Bivariate analysis using chi-square test. Multivariate analysis using multiple logistic regression test. The significance level was set at 95%. Results: Of the 6 variables that were tested by bivariate, only 3 variables were associated with the incidence of SEZ. Age (ρ=0.750), education (ρ=0.541), and occupation (ρ=0.132) were concluded to be unrelated to the incidence of SEZ, where each of these variables -value >0.05. Variables related to the incidence of SEZ in the statistical test results, namely; income (ρ=0.001, 95% CI: 1.911–13.821, OR = 5.139), parity (ρ=0.037, 95% CI: 1.137–5.903, OR = 2.591), anemia (ρ=0.001, 95% CI: 2.354– 13,454, OR = 5,628). In the final modeling, anemia was the dominant variable (POR/Exp(B) = 4.312, 95% CI = 1.741 – 10.683). Conclusion: Family income, maternal parity, and anemia are factors that play a role in triggering SEZ in pregnant women. Anemia after being controlled by the family income variable became the dominant factor causing KEK in pregnant women.
The Benefits of Smartphone-Based Health Applications in Increasing Knowledge About Preconception Care: A Research and Development Study Firda Fibrila; Sri Sulistyowati; Muhammad Akhyar; Anik Lestari
Nusantara Science and Technology Proceedings Multi-Conference Proceeding Series C
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/nstp.2022.2601

Abstract

Background: Knowledge influences the use of preconception care. The purpose of developing the application in this study is to obtain health promotion media that can increase knowledge and attitudes about preconception care. Methods: A development study using the Four-D model was carried out in Metro Indonesia from November 2021 to January 2022. Using an experimental design with 60 young women selected in a limited-scale trial. Divided into two groups randomly, where the treatment group has access to utilize information media in the application. Data obtained from pre-test and post-test. Furthermore, the analysis was carried out using the SPSS software version 25.0 using an independent t-test. Result: Application adoption reached 96.67%. The results of the t-test are known, there is a difference of 6.25 in the knowledge variable from the results of the pre-test (41.50) and post-test (47.25), with a t value of 6.542, a significance of 0.001. There is a difference of 1.417 in the attitude variable from the results of the pre-test (36.42) and post-test (37.83), with a value of t = 1.535. Significance of 0.130. Conclusion: There is strong evidence that the media produced has a good performance in increasing knowledge, but has not been able to improve attitudes. For this reason, it needs to be refined to more optimal results.
Edukasi Anemia dan Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Remaja Putri di Kota Metro M Ridwan; Firda Fibrila
Jurnal Mitrawarga Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Mitrawarga
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.862 KB) | DOI: 10.23960/jmw.v1i2.10

Abstract

Health problems that commonly occur in young women today are related to nutrient intake. Young women or women of childbearing age tend to experience malnutrition (calories and protein) that lasts for a long time or is chronic. This condition causes adolescents to have poor nutrition, chronic lack of energy, lack of protein energy including anemia. Cases of anemia in young women reach 32%, meaning that 3-4 out of 10 adolescents suffer from anemia. In addition, nationally, the prevalence of chronic energy deficiency (CED) in young women (aged 15-19 years) has increased. In 2018 CED cases were 33.5% and in 2020 it was 36.3%. This community service activity aims to provide education to 240 young women in Metro City, as well as assess their knowledge about anemia and CED. The activity method starts from situation analysis, socialization, implementation of pretest, education and posttest, then evaluation and reflection. The results of this activity have an impact on increasing the understanding of young women about the dangers of Anemia and CED.
PENGARUH TERAPI AKUPRESUR DALAM MENURUNKAN NYERI DISMINORE PADA REMAJA PUTRI Firda Fibrila; M. Ridwan; Septi Widiyanti
Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu Vol 1 No 6 (2023): April 2023
Publisher : Melati Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dysmenorrhea is menstrual pain that is felt in the lower abdomen and spread to the pelvis that can interfere with daily activities. The cause of dysmenorrhea is caused by myometrial contractions resulting in ischemia due to the prostaglandins produced by the endometrium. Type of quasi experimental research with pretest and posttest group approach. Population in this research is student of Level 1 Program Study Kebidanan Metro Poltekkes Tanjungkarang who experience dysmenorrion as much as 61 student. Sampling using simple random sampling technique as much as 53 people. Data collection using observation and interview. The univariate analysis used the mean and bivariate analysis using the dependent Willcoxon signed-rank Test statistic test. The results of the average analysis of dysmenorrhea pain in adolescent girls before being given acupressure therapy were 5.89 (moderate pain) and after acupressure therapy was obtained 3.40 (moderate pain). The result of statistical test using Willcoxon signed-rank Test obtained p value 0,000 (p ? ? 0,05), there is influence of acupressure therapy in reducing dysmenorrhea pain in adolescent girls in Program Study Kebidanan Metro Poltekkes Tanjungkarang. Expected acupressure therapy as an easy and practical non-pharmacological method can be used as an alternative treatment in reducing dysmenorrhea pain.
Penjaringan Kesehatan Remaja Di SMP Darul Muttaqin Metro, Lampung Firda Fibrila; Herlina Herlina; Gangar Indah Lestari; Elisa Murti Puspitaningrum
Open Community Service Journal Vol. 2 No. 2 (2023): Open Community Service Journal
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ocsj.v2i2.31

Abstract

Masalah kesehatan yang dialami siswa sekolah sangat bervariasi. Pada umumnya permasalahan berhubungan dengan ketidakseimbangan gizi, kesehatan gigi, kelainan refraksi, cacingan, dan penyakit menular yang berdampak dari perilaku berisiko, seperti tidak menerapkannya perilaku hidup bersih dan sehat, kebiasaan merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol dan melakukan hubungan seksual di luar nikah. Penjaringan kesehatan anak sekolah merupakan pelayanan kesehatan preventif yang fokus melakukan deteksi dini terhadap masalah kesehatan siswa. Pelaksanaan penjaringan kesehatan pada siswa Sekolah Menengah Pertama kelas VII bertujuan untuk mengidentifikasi status kesehatan bagi para siswa. Melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik terhadap 35 siswa diketahui sebagian besar siswa yaitu 60% menyandang status kurus berdasarkan hasil perhitungan Indeks Massa Tubuh, dan terdapat anak yang memiliki tinggi kurang dari normal yaitu sebanyak 4 siswa (11,6%). Melalui kegiatan penjaringan kesehatan ini, teridentifikasi status kesehatan remaja. Sebagian besar remaja mengalami permasalahan status gizi buruk dan Kekurangan Energi Kronik, selain itu mereka mendapatkan konseling untuk dapat mengatasi permasalahan yang mereka miliki.