Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Bahasa Inggris dalam Upaya Membangun Nalar Sadar Wisata Maricar, Farida; Subuh, Rahma Do; Rauf, Ramis
ADMA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): ADMA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/adma.v4i2.3403

Abstract

Language development is critical in communication amongst groups since humans, as individuals with economic demands rely on one another. Language is also an important tool for character development. Individual qualities can be established through logical reasoning. Reason and language have a very intimate relationship. English is an international language used in practically every corner of the world to communicate between people from different origins. Furthermore, English has a significant association with the tourism industry. Not only must tourism actors or administrators be able to communicate in English, but they will also deal with tourism visitors, particularly foreign tourists, whether they like it or not. There is no doubt that tourism development must coincide with the development of suitable or qualified human resources for tourism management. Effective communication between visitors and tourism actors or managers, including local citizens, is critical to achieving sustainable tourism. As a result, those working in the tourism business must have excellent communication abilities.
SOSIALISASI PEMERTAHANAN BAHASA SAHU PADA SISWA SMA DI KECAMATAN SAHU TIMUR : UPAYA PELESTARIAN BAHASA DAERAH Jalaluddin, Nurain; Hairullah, Bahtiar; Subuh, Rahma Do
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24494

Abstract

Laporan kegiatan ini menyajikan implementasi Sosialisasi Pemertahanan Bahasa Sahu pada siswa SMA di Kecamatan Sahu Timur sebagai langkah nyata dalam menjaga keberlanjutan dan vitalitas bahasa daerah. Pendekatan penelitian yang diterapkan melibatkan metode partisipatif dan kualitatif untuk memahami secara mendalam peran serta masyarakat dalam menjaga Bahasa Sahu. Studi literatur digunakan sebagai pijakan untuk menggali sejarah serta kearifan lokal Bahasa Sahu. Melalui observasi partisipatif, tim pengabdian terlibat langsung dalam kehidupan sehari-hari siswa dan masyarakat, memungkinkan pencernaan nuansa dan dinamika penggunaan bahasa. Wawancara mendalam dengan berbagai pihak, seperti siswa, guru, orang tua, dan tokoh masyarakat, memberikan perspektif penting dalam upaya pelestarian bahasa. Kegiatan workshop, pelatihan, dan pembentukan klub Bahasa Sahu sebagai ekstrakurikuler bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan bahasa siswa.  Dengan merujuk pada literatur ilmiah terkait pelestarian bahasa dan kebijakan multilingualisme, laporan ini menganalisis hasil kegiatan dan dampaknya terhadap partisipasi siswa, perubahan sikap, dan peningkatan pemahaman tentang Bahasa Sahu. Kesimpulan laporan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang keberhasilan dan tantangan yang dihadapi dalam pelestarian bahasa di lingkungan pendidikan setempat.
STRATEGI PELESTARIAN BAHASA TERNATE PADA MASYARAKAT MULTINGUAL Duwila, Ety; Subuh, Rahma Do
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.37897

Abstract

Permasalahan Bahasa daerah di berbagai daerah di Indonesia saat ini adalah menyangkut vitalitas atau kondisi kesehatannya. Budaya dan bahasa lokal dihadapkan pada berbagai ancaman globalisasi teknologi informasi. Tidak terkecuali Bahasa-bahasa daerah di Maluku utara. Maluku utara memiliki 32 bahasa daerah1 namun hampir kesemua Bahasa tersebut tidak lagi memiliki vitalitas yang stabil. Bahasa Ternate termasuk Bahasa yang dalam status mengkhawatirkan2. Hal ini sudah selayaknya diprediksi mengingat mobilitas akses teknologi informasi yang semakin gencar saat ini di samping adanya beberapa mega proyek strategi nasional yakni ekplorasi tambang di beberapa tempat serta adanya pengembangan pariwisata. Pulau Ternate sendiri sebagai daerah tutur Bahasa Ternate saat ini dihuni oleh berbagai macam penutur dengan latar belakang yang berbeda-beda. Implikasi dari pembauran antar etnik ini dapat terlihat pada hasil riset terbaru, di mana penutuir Bahasa Ternate saat ini hanyalah mereka yang berusia di atas 40 th. Oleh karenanya sudah selayaknya diupayakan strategi-strategi penyelamatan Bahasa Ternate sendiri dan bahasa-bahasa daerah di Maluku utara secara umum.