Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Online da’wah as hijra commodification practice in media by @Indonesiatanpapacaran movement Aini, Syarifah Nur; Akalili, Awanis
Informasi Vol 51, No 1 (2021): Informasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/informasi.v51i1.39218

Abstract

Dakwah discussing Islamic values are not only obtainable through religious lectures, television broadcasts, or certain book category. Dakwah could also be performed by using social media; a medium that is dominated by milennials. Dakwah performed by @indonesiatanpapacaran, is an example for dakwah movement in social media. This account is favored by individuals who pursue “hijrah” (hegira/hijra). Not only introducing the nurture of Islamic values, this account also has its profitable business going. Some religious narrations could function as commodity materials, both online and offline. In the end of the day, the capitalist could gain great benefit by this account’s movement. The objective of this study is to obtain an overview of commodification process performed by @indonesiatanpapacaran. Research method used is content analysis. Data collection was conducted by analyzing all contents posted in @indonesiatanpapacaran Instagram account. Some data including contents, values, and even narrations, are the highlight of the analysis. All contents in marriage principals could be seen as potential contents made use by Indonesia Tanpa Pacaran movement.
MEMBEDAH DIGITAL CULTURE: STUDI PADA PRODUKTIVITAS DAN PARTISIPASI SHIPPER FANS K-POP Akalili, Awanis; Kulau, Febriansyah; Aini, Syarifah Nur
Jurnal Ilmu Komunikasi UHO : Jurnal Penelitian Kajian Ilmu Komunikasi dan Informasi Vol. 9 No. 2 (2024): Edisi April
Publisher : Laboratorium Ilmu Komunikasi Fisip UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jikuho.v9i2.204

Abstract

Tulisan ini berimplikasi pada studi penggemar digital sekaligus bagaimana membongkar keterlibatan mereka di media dengan Melihat sisi lain dari fandom K-Pop Selain mengonsumsi teks media, fans K-Pop juga terlibat aktif dalam jejaring komunitas virtual. Penelitian ini menyajikan analisis teoritis bentuk productivity dan participation yang dipopulerkan oleh John Fiske pada shipper fans EXO. Dengan menggunakan metode wawancara mendalam terhadap tiga informan dengan nama virtual Sweetwind, Hunnie dan Windeer, peneliti menganalisa shipper fans EXO menerapkan teori productivity dan participation John Fiske dalam sudut pandang yang berbeda-beda. Wawancara tersebut didukung dengan observasi pada sumber data sekunder pada produk-produk dari fans. Pada bentuk semiotic productivity misalnya, shipper fans EXO memaknai setiap pasangan yang mereka idolakan di dalam EXO sebagai kebahagiaan virtual. Kedekatan intim laki-laki dan laki-laki yang ditampilkan pada pasangan-pasangan EXO seperti ChanBaek (CHANYEOL x BAEKHYUN), HunHan (SEHUN x LUHAN) dan KaiSoo (KAI x KYUNGSOO) dimaknai sebagai bentuk alternatif baru dalam sebuah hubungan. Kemudian pada konsep enunciative productivity, ditemukan istilah-istilah yang hanya dipahami oleh sesama penggemar EXO terutama bagi tipikal shipper fans seperti diksi yadong, ff 18+, fujo, seme, uke. Selanjutnya, peneliti juga melihat bentuk textual productivity yang dilakukan shipper fans EXO seperti aktif menulis fan fiction, mengedit foto, membentuk dan mengelola fandom shipper
Penerapan Pendidikan Seks Berdasarkan Kaidah Fikih (Studi Kasus SDIT Nurul Fikri Banjarmasin) Semman, Muhammad; Aini, Syarifah Nur
Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 8, No. 1 (Januari 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v8i1.2764

Abstract

Urgensi pendidikan seksual pada anak telah digaungkan dan diterapkan sejak dulu oleh para Ulama, sejak awal mula mereka mendalami agama Islam, pembahasan pertama yang mereka pelajari ialah terkait “thaharah” Seseorang dikenalkan dengan mandi junub, istinja, istibra dan lain-lain. Pembahasan mengenai hal itu sudah pasti melibatkan kajian tentang mimpi basah, hubungan suami-istri, haid dan nifas. Itu artinya, sejak dini seorang anak muslim harus telah mengenal istilah-istilah itu secara tepat. Karena pengaruh lingkungan seseorang sejak usia anak-anak akan membawa dampak yang besar dalam membentuk kepribadian dan karakter seseorang. Hal inilah yang melatarbelakangi pendidikan seks di SDIT Nurul Fikri Banjarmasin. Adapun fokus penelitian ialah bagaimana penerapan pendidikan seks berdasarkan kaiadah Fikih untuk anak usia sekolah dasar di SDIT Nurul Fikri Banjarmasin. Jenis penelitian yang digunakan adalah peneliti lapangan (field research) dengan pendekatan studi kasus Adapun subjek penelitian ialah para guru dan kepala sekolah  SDIT Nurul Fikri Banjarmasin. Objek penelitiannya ialah penerapan pendidikan seks berdasarkan kaidah fikih studi kasus di SDIT Nurul Fikri Banjarmasin. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data di lapangan ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dari Miles dan Huberman dengan membangun sajian, memasukkan data, dan menganalisis data. Hasilnya di SDIT Nurul Fikri Banjarmasin terdapat beberapa penerapan pendidikan seks yakni, adanya sosialisasi kepada anak terkait batas aurat, poster-poster pengenalan pendidikan seks, pemisahan penggunaan WC, lorong, tangga hingga kelas bagi siswa laki-laki dan siswa perempuan. Seragam yang digunakan peserta didik dan guru, merupakan pakaian sesuai syariat dan longgar. Hal tersebut merupakan aplikasi dari dua kaidah Fikih yakni, kaidah saddan li al zari’ah (antisipasi dini) dan ad dhararu yuzaalu (Menghindari hal-hal yang berdampak negatif).
KONTESTASI WACANA FIGUR KEMANDIRIAN PEREMPUAN DALAM BELENGGU MASYARAKAT PATRIARKAL PADA FILM YUNI Aini, Syarifah Nur; Akalili, Awanis
Jurnal Media dan Komunikasi Indonesia Vol 5, No 2 (2024): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmki.88085

Abstract

The patriarchal culture that constructed by society brought women being in spaces full of restraints. There is an act of deconstruction of patriarchal culture which is carried out through film as a mass communication medium. One of the films that shows the empowerment of women in fighting the patriarchal environment is Yuni film. Yuni film shows the condition of the people who are very close to patriarchal culture. Until these conditions place women in marginalized and disadvantageous positions. Some of the narrations and visualizations in Yuni film show that there is women who are able to develop and have principles in the midst of conditions full of patriarchy. The purpose of this study is to explore the representation of empowered women presented through Yuni film. The research method used is content analysis with Teun A. van Dijk's critical discourse analysis model. Meanwhile, data collection was carried out by observing the scenes and narration in Yuni film. The discourse that is built about empowered women is shown by characters, characterizations, dialogues, properties and so on which is the focus of this research process. The things that are presented related to identity as an empowered woman become a potential that is focused on in Yuni film.
Fenomena Anti-fans pada Transformasi Persona Selebriti Sam Smith di Media Sosial Aini, Syarifah Nur; Akalili, Awanis; A’yun, Bintan Auliya Qurrota
CommLine Vol 10, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/cl.v10i1.3743

Abstract

Sam Smith seems to be active in appearing to show his feminine aspects since he declared himself non-binary in 2019. Sam Smith has become increasingly brave to be open as a queer individual and shows confidence with his body. Even Sam Smith wore clothes that the public considered strange and revealing, causing various controversies in conservative circles. The purpose of this research is to determine the form of anti-fans that occurred regarding the transformation of celebrity Sam Smith's persona. Through a qualitative approach, it was found that the public who did not like Sam Smith's personal appearance tended to be active in providing negative comments on photo and video uploads on Sam Smith's personal Instagram social media account, namely @samsmith. In the comments by anti-fans, there are visible attempts to insult, use harsh words to demean, give emoticons and memes to represent negative emotions.