Alit, Ida Bagus Putu
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Gambaran Fundus Okular dan Efek Midriasis dari Pemberian Tropikamid 1% setelah Kematian pada Jenazah di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Yudiskara, Ni Nyoman Elza; Alit, Ida Bagus Putu; Yulianti, Kunthi; Rustyadi, Dudut; Suryathi, Ni Made Ari
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i05.P01

Abstract

Memperkirakan interval waktu kematian sangat penting dilakukan, khususnya pada kasus kematian tidak wajar. Perubahan lanjut yang pertama terlihat untuk dapat memperkirakan interval waktu kematian, yaitu lebam mayat, baru menetap setelah 8-12 jam postmortem. Salah satu metode lain yang dapat dilakukan untuk dapat mempersempit perkiraan interval waktu kematian sebelum 8-12 jam postmortem, yaitu pemeriksaan fundus okular, yang idealnya memerlukan penggunaan midriatikum agar gambaran fundus okular dapat diamati dengan lebih jelas. Namun, efek midriasis dari pemberian midriatikum setelah kematian masih belum banyak diteliti. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Data berasal dari sumber data primer berupa gambaran fundus okular dan efek midriasis dari pemberian tropikamid 1% setelah kematian. Data sekunder berupa surat keterangan kematian dari sampel. Teknik pengumpulan sampel dengan metode consecutive sampling dilakukan pada Bulan Juli hingga Oktober 2022 di Instalasi Kedokteran Forensik dan Pemulasaraan Jenazah RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah, dan didapatkan sejumlah 25 jenazah. Dilakukan analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi gambaran fundus okular dan efek midriasis dari pemberian tropikamid 1% dengan beberapa interval waktu kematian. Dalam penelitian ini diperoleh hasil gambaran fundus okular yang bervariasi terhadap interval waktu kematian. Efek midriasis dari pemberian tropikamid 1% pada penelitian ini, sebagian besar menunjukkan reaksi positif, tetapi belum dapat menghasilkan pelebaran ukuran diameter pupil mata yang ideal untuk pemeriksaan fundus okular.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGETAHUAN PEREMPUAN USIA REPRODUKTIF (15-49 TAHUN) DI DENPASAR MENGENAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ABORSI Wedari, Ni Nyoman Ira Santi; Rustyadi, Dudut; Henky, Henky; Alit, Ida Bagus Putu
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i04.P15

Abstract

Aborsi berarti penghentian kehamilan. Aborsi dapat menimbulkan efek negatif yakni risiko fisik dan psikis apabila tidak dilakukan dengan prosedur medis. Pelaksanaan abortus provocatus medicinalis diatur pada2 UU No. 36 Tahun 2009 mengenai Kesehatan serta PP No. 61 Tahun 2014 mengenai Kesehatan Reproduksi. Sedangkan abortus provokatus criminalis, menggunakan peraturan berdasarkan KUHP Buku II mengenai Kejahatan Terhadap Nyawa. Jenis rancangan penelitian ini adalah deskriptif dengan studi potong lintang (cross-sectional). Sebanyak 104 responden perempuan usia reproduktif 15-49 tahun yang bertempat tinggal di Denpasar dijadikan subjek penelitian. Data diambil menggunakan kuesioner yang berisikan identitas responden dan 20 buah pertanyaan mengenai peraturan aborsi. Tingkat pengetahuan perempuan berusia 15-49 tahun di Denpasar perihal peraturan perundang-undangan aborsi sebesar 71,6%. Beberapa faktor yang dapat memberikan pengaruh terhadap pengetahuan pada penelitian ini yaitu usia, sebagian besar responden terdiri dari perempuan berusia 20-24 tahun yakni sebanyak 43 responden (41,3%) dan tingkat pendidikan yang terbanyak yakni SMA/sederajat dengan jumlah 57 responden (54,8%). Sebagian besar responden tidak sedang bekerja yakni sebanyak 61 responden (58,7%). Serta, sebagian besar responden tidak pernah memperoleh informasi mengenai peraturan perundang-undangan aborsi yakni sebanyak 67 responden (64,4%). Kata kunci : Tingkat pengetahuan, peraturan aborsi, dan usia reproduktif
Gambaran Pengetahuan Dokter PPDS di RSUP Sanglah terhadap Pengisian Kolom Penyebab Kematian Berdasarkan ICD-10 dan Prosedur Medikolegal Penerbitan Sertifikat Kematian di Indonesia Nathania, Nadia; -, Henky; Alit, Ida Bagus Putu; Yulianti, Kunthi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i9.P02

Abstract

Sertifikat kematian adalah salah satu dokumen terpenting yang dikeluarkan oleh tenaga kesehatan. Namun, di Indonesia, sertifikat tersebut seringkali tidak memenuhi standar WHO. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan residen RSUP Sanglah tentang cara pengisian kolom sebab kematian pada sertifikat kematian menurut ICD-10 dan prosedur medikolegal di Indonesia. Studi yang dilakukan merupakan studi deskriptif potong lintang melalui kuesioner online dan offline dan data yang dikumpulkan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan analisis data dilakukan dengan analisis univariat. Dari total 196 responden, tidak ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik, 10,71% memiliki tingkat pengetahuan cukup, dan 89,29% memiliki tingkat pengetahuan kurang. Ketika setiap bagian kuesioner dinilai secara individual juga ditemukan bahwa hanya 10,71% responden yang menunjukkan tingkat pengetahuan teoritis yang baik dan tidak ada responden yang menunjukkan tingkat pengetahuan praktis yang baik dengan “kesalahan diagnosis” sebagai kesalahan yang paling sering ditemukan.
TEMUAN PEMERIKSAAN FISIK GENITAL DAN MENTAL PADA PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL Widiagung, Anak Agung Gede Bayu Rajendra; Henky, Henky; Alit, Ida Bagus Putu; Yulianti, Kunthi; Setyawati, Lely
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i07.P17

Abstract

Cases of sexual violence in Indonesia based on the Annual Records of Komnas Perempuan are still quite high. One form of sexual violence is rape. The act of rape can be proven from the results of a physical examination to look for evidence in the form of violence and sexual intercourse. In addition to physical examination, mental health examination is also carried out to see the impact of the incident experienced by the victim. This study aims to find out what are the findings on physical and mental examinations of female victims of sexual crimes. This study used a descriptive method with a cross-sectional research design and used total sampling techniques as a sampling technique. The results of this study from 50 victims found that the age group that experienced the most sexual crimes was late adolescence (34.00%). The findings in victims were dominated by only signs of sexual intercourse (48.00%). The location of the injuries experienced by the most victims was found to be in the genital area only, which was as much as (52.00%) with the most types of genital injuries being lacerations (54.00%). The most mental disorders experienced by victims are in the form of only depression (4.00%). Only (16.00%) victims found their court decision data at the Denpasar District Court. It can be concluded from this study that the findings of penetration marks in the form of injuries to the victim's genitals alone dominate, namely as many as (70.00%), only (4.00%) victims who have penetration marks accompanied by ejaculatory marks. The genital injuries suffered by the victims (54.00%) were lacerations. Mental disorders found in victims in the form of depression as much as (4.00%), while victims without findings of mental disorders as much as (86.00%).
Pengaruh Perbedaan Jenis Kelamin dengan Jumlah Densitas Alur Sidik Jari dan White Lines pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Udayana Angkatan 2016 – 2018 Soesilopranoto, Leonardo Wiranata; Rustyadi, Dudut; Alit, Ida Bagus Putu
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jfmi.2023.4.1.7933

Abstract

Identifikasi forensik atau identifikasi personal merupakan upaya yang dilakukan pihak penyidik untuk menentukan identitas dan ciri-ciri seseorang termasuk jenis kelamin. Identifikasi jenis kelamin merupakan langkah yang penting untuk mempersempit kemungkinan tersangka kasus. Sidik jari adalah metode identifikasi yang memiliki tingkat keakuratan yang paling tinggi. Sidik jari dapat memberikan profil identifikasi lain yang penting seperti ras, golongan darah, dan jenis kelamin akan tetapi membutuhkan waktu yang lama dan proses yang susah. Terdapat metode yang mudah dan cepat untuk mengidentifikasi yaitu melalui jumlah densitas alur sidik jari dan white lines. Kedua hal tersebut dipengaruhi oleh banyak hal seperti ras, usia, indeks massa tubuh, dsb. Karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan jumlah densitas alur sidik jari dan white lines antara kedua jenis kelamin pada mahasiswa kedokteran Universitas Udayana angkatan 2016-2018. Penelitian ini bersifat observational analitik, pengambilan sampel penelitian menggunakan metode stratified random sampling dan dilakukan dalam sekali waktu (cross-sectional). Terdapat 83 sampel yang berasal dari mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter di Universitas Udayana angkatan 2016-2018. Sidik jari diambil menggunakan metode ink, lalu diamati menggunakan kaca pembesar untuk menghitung densitas alur sidik jari pada ruang hitung dan white lines. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata jumlah densitas alur sidik jari pada ketiga ruang hitung (p = 0,001; p = 0,001; p = 0,0001) dan rata-rata jumlah white lines (p = 0,029) antar kedua jenis kelamin pada mahasiwa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter di Universitas Udayana.
Pengaruh Perbedaan Jenis Kelamin dengan Jumlah Densitas Alur Sidik Jari dan White Lines pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Udayana Angkatan 2016 – 2018 Soesilopranoto, Leonardo Wiranata; Rustyadi, Dudut; Alit, Ida Bagus Putu
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Identifikasi forensik atau identifikasi personal merupakan upaya yang dilakukan pihak penyidik untuk menentukan identitas dan ciri-ciri seseorang termasuk jenis kelamin. Identifikasi jenis kelamin merupakan langkah yang penting untuk mempersempit kemungkinan tersangka kasus. Sidik jari adalah metode identifikasi yang memiliki tingkat keakuratan yang paling tinggi. Sidik jari dapat memberikan profil identifikasi lain yang penting seperti ras, golongan darah, dan jenis kelamin akan tetapi membutuhkan waktu yang lama dan proses yang susah. Terdapat metode yang mudah dan cepat untuk mengidentifikasi yaitu melalui jumlah densitas alur sidik jari dan white lines. Kedua hal tersebut dipengaruhi oleh banyak hal seperti ras, usia, indeks massa tubuh, dsb. Karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan jumlah densitas alur sidik jari dan white lines antara kedua jenis kelamin pada mahasiswa kedokteran Universitas Udayana angkatan 2016-2018. Penelitian ini bersifat observational analitik, pengambilan sampel penelitian menggunakan metode stratified random sampling dan dilakukan dalam sekali waktu (cross-sectional). Terdapat 83 sampel yang berasal dari mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter di Universitas Udayana angkatan 2016-2018. Sidik jari diambil menggunakan metode ink, lalu diamati menggunakan kaca pembesar untuk menghitung densitas alur sidik jari pada ruang hitung dan white lines. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata jumlah densitas alur sidik jari pada ketiga ruang hitung (p = 0,001; p = 0,001; p = 0,0001) dan rata-rata jumlah white lines (p = 0,029) antar kedua jenis kelamin pada mahasiwa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter di Universitas Udayana.