Suharyana, Yana
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Efforts to Improve Environmental Behavior and Critical Thinking of Students through Guided Inquiry-Based Learning on Environmental Education-Based Science Muhlisin, Muhlisin; Rosiana, Ida; Rahayuningsih, Yunia; Suharyana, Yana
Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA Vol 5, No 2 (2019): Available Online in November 2019 (Web of Science Indexed)
Publisher : Department of Science Education, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jppi.v5i2.4861

Abstract

This study aimed to determine the influence of guided inquiry-based learning toward the improvement of environmental behavior and critical thinking of students in environmental education-based science. This study used the Classroom Action Research method through two cycles each consisting of planning, action, observation, and reflection. The objects of this study were 35 students of the 3rd class of Junior High School of SMPIT Raudatul Jannah in Cilegon, Indonesia. The results showed that on the first cycle it has no a significant change in environmental behavior and critical thinking competence of students but then an increase in the second cycle. In general, it can be concluded that guided inquiry learning in science can increase environmental behavior and critical thinking of students
IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT UNTUK PELAYANAN PUBLIK DI PROVINSI BANTEN Suharyana, Yana
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 1 No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56945/jkpd.v1i1.5

Abstract

Implementasi e-government untuk memberikan pelayanan kepada publik sangat diharapkan demi terjalinnya komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Namun demikian masih terjadi ketidakseimbangan antara informasi yang diharapkan masyarakat dengan informasi yang disajikan oleh pemerintah terutama informasi melalui media elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi e-government di Pemerintah Provinsi Banten didasarkan kebijakan tentang pelayanan publik dan evaluasi kebijakan e-government dengan metodologi penelitiankualitatif. Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan amanat Inpres No. 3 tahun 2003 tentang pengembangan pelaksanaan e-government, dengan konten pelayanan publik pada situs web bantenprov.go.id. Hasil yang ditemukan dari penelitian ini adalah adanya pengelolaan sisteminformasi yang belum terintegrasi dengan unit kerja lainnya, selain itu masih adanya sistem layanan informasi yang dibutuhkan masyarakat tetapi masih belum tersedia didalam sistem tersebut. Untuk meningkatkan pelaksanaan e-government tersebut perlu diberikan rekomendasiyang mendukung upaya peningkatan dalam pelayanan e-government tersebut melalui penyediaan regulasi atau kebijakan pengelolaan e-government, penyempurnaan pengelolaan perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), sumber daya manusia (brainware).
THE QUALITY OF SPENDING OF BASIC SERVICES OF EDUCATION AFFAIRS OF BANTEN PROVINCE Rahayuningsih, Yunia; Suharyana, Yana
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 2 No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56945/jkpd.v2i1.33

Abstract

ABSTRAK Sektor pendidikan harus memperoleh perhatian yang khusus sehingga kedepan bisa meningkatkan kualitas pendidikan yang tentunya upaya tersebut bisa di intervensi melalui peningkatan kualitas dan kuantitas belanja pendidikan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran kualitas belanja pelayanan dasar urusan pendidikan di Provinsi Banten. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Data didapatkan melalui wawancara, FGD, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) APBD Provinsi Banten tahun 2016 sebesar Rp 8.811,0 miliyar, belanja urusan pendidikan yang terealisasi hanya sebesar Rp 3.96,35 milyar atau setara 5,7 %, belum terealisasi minimal 20% dari APBD Provinsi Banten; (2) Struktur belanja pendidikan terdiri dari belanja langsung 88% dan belanja tidak langsung 12%. Anggaran lebih banyak terfokus pada anggaran operasional berupa belanja pegawai dan belanja barang serta jasa sebesar 50%, sementara belanja modal hanya sebesar 46% (dari struktur belanja langsung); (3) Ketersediaan sumber daya manusia pendukung pendidikan belum dapat mengakomodir sampai ke wilayah terpencil, dimana rasio guru-siswa untuk SMA 1:18 dan 1: 15 untuk SMK. (4) Ketersediaan sarana pendidikan sekolah menengah agak sulit dijangkau khusus untuk anak usia sekolah yang berada pada kategori tingkat kemiskinan yang tinggi (kondisi ekonomi). Minimnya dorongan orang tua dan lingkungan masyarakat (kultur) untuk bersekolah, ketersediaan sarana jalan menuju sekolah membuat dorongan untuk partisipasi sekolah menjadi kurang; (5) Kondisi sarana dan prasarana dibeberapa daerah mengalami kerusakan, dan tidak layak digunakan untuk proses belajar mengajar dengan nyaman, juga daya tampung siswa pada sekolah tertentu di beberapa wilayah melebihi kapasitas seperti di daerah yang padat penduduknya. (6) Angka Partisipasi sekolah (APS) berdasarkan kelompok umur 16-18 tahun sebesar 66.73%, Angka Pertisipasi Kasar (APK) sebesar 69,73%, Angka Partisipasi Murni (APM) hanya 55,7 %. Kata kunci: Kualitas Belanja, Pelayanan Dasar, Pendidikan, Provinsi Banten. ABSTRACT The education sector must receive special attention so that in the future it can improve the quality of education which of course these efforts can be intervened through improving the quality and quantity of education spending. The purpose of this study is to find out the quality of shopping for basic services in education affairs in Banten Province. The research method used is qualitative descriptive. Data obtained through interviews, focus group discussions, observations, and literature studies. The results showed that (1) the Banten Province APBD in 2016 amounted to Rp. 8,811.0 billion, the realization of education affairs was only Rp. 3.96.35 billion, equivalent to 5.7%, not realized at least 20% of the Banten Province Regional Budget; (2) The structure of education spending consists of 88% direct expenditure and 12% indirect expenditure. The budget focuses more on the operational budget in the form of personnel expenditure and goods and services expenditure by 50%, while capital expenditure is only 46% (from the direct expenditure structure); (3) The availability of human resources supporting education has not been able to accommodate to remote areas, where the ratio of teacher-students to SMA 1:18 and 1: 15 is for SMKs. (4) Availability of facilities for secondary school education is rather difficult to reach specifically for school-age children who are in the category of high poverty levels (economic conditions). The lack of encouragement from parents and the community (culture) to go to school, the availability of road facilities to go to school makes encouragement for school participation less; (5) Conditions of facilities and infrastructure in some areas are damaged, and are not suitable to be used for the teaching and learning process comfortably, as well as the capacity of students in certain schools in some areas exceeding capacity such as in densely populated areas. (6) School Participation Rate (APS) based on the age group of 16-18 years is 66.73%, Rough Participation Rate (APK) is 69.73%, Pure Participation Rate (APM) is only 55.7% Keywords: Quality of Shopping, Basic Services, Education, Banten Province
IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN DEMOKRATISASI DI PROVINSI BANTEN (STUDI PRAKTIK POLITIK UANG PADA PILKADA SERENTAK TAHUN 2018 – 2020 DI PROVINSI BANTEN) Hermawan, Agus Aan; Suharyana, Yana
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 5 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56945/jkpd.v5i2.147

Abstract

Praktik politik uang hingga saat ini masih menjadi perhatian dalam pembangunan demokratisasi di Indonesia khusunya di Provinsi Banten. Penelitian ini bertujuan mengkaji mengenai fenomena modus praktik politik uang pada pilkada serentak tahun 2018 – 2020 di Provinsi Banten. Teori yang digunakan adalah teori pertukaran sosial (social ekchange theory). Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif, dimana pengambilan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa dorongan praktik politik uang pada pilkada serentak Tahun 2018 – 2020 di Provinsi Banten, dipicu oleh rendahanya kemampuan ekonomi masyarakat, sehingga dengan perilaku rasional untung ruginya, warga masyarakat sebagai pemilih menganggap bahwa praktik politik uang dianggap hal biasa yang merupakan hal wajar dalam setiap kontestasi pemilihan, dengan situasi kondisi masyarakat yang membutuhkan kecukupan ekonomi. Dengan demikian, rasa penolakan terhadap praktik politik uang masih kecil dilakukan oleh warga masyarakat sebagai pemilih, yang terdesak oleh kondisi ekonomi yang semakin sulit dan terpuruk.
PENGELOLAAN SEKTOR PARIWISATA MELALUI PENDEKATAN PARTISIPASI STAKEHOLDERS DI KAWASAN WISATA DESA SAWARNA KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN amiruddin, Suwaib; Suharyana, Yana; Hermawan, Agus Aan
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 6 No 2 (2022): December 2022
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56945/jkpd.v6i2.202

Abstract

Konsep pengelolaan memiliki orientasi untuk kemandirian masa depan dan partisipasi merupakan pendekatan untuk melibatkan sumber daya lokal dalam mengelola lingkungannya. Pendekatan tersebut menjadi hal yang strategis dalam medorong pengelolaan pariwisata ditingkat desa di Indonesia dan khususnya di Pantai Sawarna. Tujuan penelitian untuk mengkaji penggunaan sumber daya lokal secara berkesinambungan dari partisipasi stakeholders dalam pengelolaan wisata di Desa Sawarna untuk mendukung pendapatan ekonomi masyarakat lokal. Metode yang digunakan dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa pengelolaan pariwisata melalui pendekatan partisipatif melibatkan masyarakat dilakukan melalui partisipasi dalam pengelolaan kelembagaan, partisipasi dalam pengelolaan daya dukung sarana, partisipasi dalam pengelolaan pemasaran, dan partisipasi dalam inovasi promosi.