Abstrak Roti manis merupakan makanan yang sering dikonsumsi dan disukai oleh masyarakat Indonesia. Pada umumnya bahan dasar pembuatan roti yaitu menggunakan tepung terigu, akan tetapi penggunaan tepung terigu menyebabkan beberapa permasalahan pada pencernaan maupun dari segi ekonomi. Salah satu bahan substitusi yang dapat digunakan yaitu tepung singkong termodifikasi (modified cassava flour/Mocaf). Namun, cara pembuatan roti dari Mocaf belum banyak diketahui masyarakat. Tujuan dari program pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan mocaf sebagai pengganti tepung terigu dalam pembuatan roti manis, khususnya siswa SMA. Selain itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan hardskill siswa untuk memproduksi roti. Pelatihan ini dilakukan kepada siswa SMA Muhammadiyah 3 kota Batu dengan peserta sebanyak 24 siswa dan 4 orang guru. Tahapan pelatihan pembuatan roti antara lain (1) Pemberian materi di sekolah, (2) tanya jawab serta diskusi, dan (3) praktik membuat roti di UMM Bakery. Praktik pembuatan roti manis dimulai dari penyiapan bahan, mixing, fermentasi awal, pembagian adonan, penimbangan, fermentasi kedua, rounding, degassing, penopingan, final proofing, pemanggangan, dan pengemasan. Uji preferensi dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan terhadap roti berbahan mocaf dengan parameter kenampakan, warna, aroma, tekstur dan rasa. Data yang didapatkan dianalisis dengan menggunakan Uji T pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil pengabdian pembuatan roti dari mocaf dapat meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan tepung mocaf dan proses pembuatan roti manis. Hasil uji preferensi menunjukkan bahwa responden cenderung memiliki kesukaan pada roti yang berbahan terigu 100% dibandingkan dengan roti dari terigu : mocaf (85:15%) pada tekstur dan rasa (p-value <0.05), sedangkan kenampakan, warna, dan aroma tidak berbeda berdasarkan uji T. Kata kunci: pengabdian; pelatihan; pembuatan roti; mocaf; uji preferensi. AbstractBread is often consumed by Indonesians. The ingredients for bread is flour, but its use causes several problems in the digestive system and economy. Flour in bread making can be substituted by modified cassava flour (Mocaf). However, the bread-making procedure from Mocaf is not widely known. The aim is to increase knowledge about mocaf as a substitute in bread-making to improve students' hard skills producing bread. This training was conducted for SMA Muhammadiyah 3 Batu students. The training was carried out by (1) lectures at school, (2) discussions, and (3) practice at UMM Bakery. The practice of making sweet bread starts from preparing ingredients, mixing, initial fermentation, dividing dough, weighing, second fermentation, rounding, degassing, topping, final proofing, baking, and packaging. The data were analyzed using the T-Test at a confidence level of 95%. The result of this program was the students’ knowledge about the use of mocaf and the process of making bread is increased. The results of the preference test showed that respondents tended to prefer bread made from 100% wheat flour compared to bread made from wheat: mocaf (85:15%) in texture and taste (p-value <0.05), while appearance, color, and aroma did not differ based on the T test.Keywords: devotion; training; bread making; mocaf; preference test.