Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea) Terhadap Karakteristik Fisikokimia Dan Organoleptik Permen Karamel Susu Sapi Novitasari, Tiara Ayu Dwi; Sukardi, Sukardi; Husna, Afifa
Food Technology and Halal Science Journal Vol. 6 No. 2 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/fths.v6i2.28346

Abstract

Susu sapi mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh namun memiliki umur simpan yang relatif singkat, sehingga diperlukan pengolahan untuk menjadi produk seperti permen susu. Permen karamel susu merupakan makanan ringan yang terbuat dari susu mentah dengan tekstur yang lembut dan mudah dikunyah. Warna biru dari permen karamel susu diperoleh dari pewarna sintetis seperti blue brilliant. Ekstrak bunga kacang kupu-kupu ditambahkan ke permen karamel susu menjadi alternatif sebagai pewarna alami dan untuk mendapatkan aktivitas antioksidan. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak sederhana (RAK) dengan penambahan ekstrak bunga telang (0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%) dengan 4 ulangan. Penggunaan ekstrak bunga telang berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, aktivitas antioksidan, antosianin, pH, tekstur, intensitas warna, organoleptik tekstur, aroma, warna, dan rasa. Perlakuan terbaik untuk permen karamel susu pada penelitian adalah T5 (penambahan 50% ekstrak bunga telang) dengan kadar air 6,17%, aktivitas antioksidan 65,81%, antosianin 1,46 mg/L, pH 6,36, tekstur 6, 11 N, kecerahan (L) 43,85, tingkat kehijauan (a-) 2,27, tingkat kebiruan (b-) 2,33, tekstur 3,60 (agak lembek), aroma 1,96 (tidak apek), warna 5,6 (biru), rasa 4,20 (manis).
Formulasi Teh Hijau Kombucha dengan Penambahan Limbah Kulit Carica (Carica pubescens) Berdasarkan Lama Fermentasi Terhadap Aktivitas Antioksidan Dewi, Abrienda Jessika; Saati, Elfi Anis; Husna, Afifa
Food Technology and Halal Science Journal Vol. 7 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/fths.v7i1.28384

Abstract

Kombucha adalah minuman fermentasi yang dibuat melalui proses fermentasi teh manis oleh koloni mikroorganisme yang dikenal sebagai SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast). Carica (Carica pubescens) merupakan tumbuhan dataran tinggi. Salah satu daerah penghasil carica di Jawa Tengah adalah Dieng. Seiring tingginya peminat produk olahan buah carica menyebabkan peningkatan produksi yang menimbulkan hasil samping yaitu kulit carica. Pemanfaatan limbah kulit carica selama ini belum maksimal dan hanya dijadikan sebagai pupuk. Pada kulit carica terdapat metabolit sekunder yang berpotensi mengandung zat antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa aktivitas antioksidan pada produk teh hijau kombucha dengan penambahan kulit carica dengan berbagai formulasi serta pengaruh lama fermentasi terhadap aktivitas antioksidan yang dihasilkan. Metode penelitian menggunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor dengan 8 kombinasi perlakuan. Dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali untuk 8 kombinasi perlakuan sehingga didapat 24 unit percobaan. Faktor I yaitu perbedaan formulasi persentase kulit carica dengan teh hijau (100% kulit carica : 0% teh hijau; 75% kulit carica : 25% teh hijau; 50% kulit carica : 50% teh hijau; 25% kulit carica : 75% teh hijau). Faktor II yaitu perbedaan lama fermentasi yang dilakukan 7 hari dan 14 hari. Parameter pengamatan meliputi antioksidan, pH, total padatan terlarut, intensitas warna, dan organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu fermentasi dan formulasi berpengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan, total padatan terlarut, dan organoleptik. Waktu fermentasi dan formulasi tidak berpengaruh nyata terhadap nilai pH. Perlakuan terbaik dimiliki oleh F2T1 (50% teh hijau : 50% kulit carica 7 hari fermentasi) dengan nilai aktivitas antioksidan tertinggi yaitu 87,53%, nilai pH 3,34 memiliki aroma sedikit khas fermentasi serta rasa yang asam.
PENGARUH KONSENTRASI TEPUNG REFINED KARAGENAN TERHADAP KUALITAS SELAI LEMBARAN KOMBINASI BUAH JAMBU BIJI MERAH-BUAH NAGA MERAH Maghfiroh, Naely; Warkoyo, Warkoyo; Husna, Afifa
Food Technology and Halal Science Journal Vol. 7 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/fths.v7i1.28401

Abstract

Selai lembaran merupakan produk olahan inovasi dari selai semi basah yang dibentuk lembaran agar praktis dalam penyajiannya. Pemilihan jambu biji merah-buah naga merah karena memiliki kandungan serat dan pektin yang cukup tinggi. Penambahan tepung refined karagenan digunakan sebagai pembentuk gel dan untuk memperbaiki kualitas selai lembaran tersebut. Penelitian bertujuan (i) untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi tepung refined karagenan yang berbeda terhadap kualitas selai lembaran jambu biji merah-buah naga merah, (ii) menentukan perlakuan terbaik sehingga menghasilkan kualitas unggul dari selai lembaran jambu biji merah-buah naga merah dengan penambahan konsentrasi tepung refined karagenan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap sederhana dengan 5 perlakuan yaitu konsentrasi tepung refined karagenan (0%, 1%, 1,5%, 2%, dan 2,5%) yang dilakukan 3 pengulangan. Parameter uji yang diamati meliputi kadar serat kasar, kadar air, total padatan terlarut, intensitas warna, dan uji organoleptik (warna, aroma, tekstur, rasa, dan overall). Data dianalisis menggunakan uji ANOVA pada taraf 5% dan apabila berpengaruh nyata dilanjut uji Duncan's Multiple Range Test (DMRT). Nilai organoleptik didapatkan dari rerata skor organoleptik 30 panelis tidak terlatih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh penambahan konsentrasi tepung refined karagenan terhadap kadar serat kasar, total padatan terlarut, intensitas warna, dan uji organoleptik (warna, tekstur, rasa, dan kesukaan) selai lembaran jambu biji merah-buah naga merah. Perlakuan terbaik pada selai lembaran kombinasi buah jambu biji merah-buah naga merah terdapat pada perlakukan K2 (Tepung refined karagenan 1,5%) dengan kadar serat 1,47%, kadar air 17,71%, total padatan terlarut 69,93ºBrix, intensitas warna L* 38,33, warna a* 5,33, warna b* 0,73, dan organoleptik (warna 3,67, aroma 3,23, tekstur 3,57, rasa 3,63, dan overall 3,57).
Formulasi Permen Jeli Vegan Sari Buah Nanas, Lemon, Bunga Kol, dan Umbi Bit Merah dengan Konsentrasi Karagenan Putri, Elita Mahda Gatra; Wahyudi, Vritta Amroini; Warkoyo, Warkoyo; Harini, Noor; Husna, Afifa
Food Technology and Halal Science Journal Vol. 7 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/fths.v7i1.35914

Abstract

Abstract. The vegan lifestyle is currently trending and growing very rapidly. The need for nutrients produced by plant-based products is an important concern of the community. One product that has the potential to become a vegan product is vegan jelly candy. The purpose of this study was to determine the formulation and potential of jelly candy as a vegan product seen from the parameters of water content, fiber content, pH, water activity, vitamin C content, antioxidant activity, and organoleptic (color, aroma, taste, texture, overall). The research method used was a Factorial Complete Randomized Design with 2 factors, namely fruit and vegetable formulations and carrageenan concentration, 6 treatments, and 2 replicates. The analysis used was Analysis of Variance at the 5% level. Further tests using Duncan Multiple Range Test at the 5% level for samples that give a real effect. The standard requirements for vegan jelly candy products are in SNI 3547.2-2008. The overall acceptable vegan jeli candy product for panelists was N2K2 (60% Pineapple: 6% Lemon: 17% Cauliflower: 17% Red Beetroot; 2.25% Carrageenan) with a moisture content of 10.47±5.54%; crude fiber content of 6.88±1.39%; pH 3.83±0.12; Aw 0.81±0.02; vitamin C content of 20.77±4.89%; antioxidant activity of 13.38±9.27%; organoleptic parameters of red-red very purple color; slightly fragrant aroma of jeli candy; sweet and sour taste; slightly chewy texture. Keywords: Nutrasetical; Antioxidant; Vitamin C Abstrak. Pola hidup vegan saat ini menjadi tren dan berkembang sangat pesat. Kebutuhan akan nutrisi yang dihasilkan produk nabati menjadi perhatian penting masyarakat. Salah satu produk yang berpotensi menjadi produk vegan yaitu permen jeli vegan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui formulasi dan potensi permen jeli sebagai produk vegan dilihat dari parameter kadar air, kadar serat, pH, aktivitas air, kadar vitamin C, aktivitas antioksidan, dan organoleptik (warna, aroma, rasa, tekstur, overall). Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 faktor yaitu formulasi buah dan sayur serta konsentrasi karagenan, 6 perlakuan, dan 2 kali ulangan. Analisis yang digunakan yaitu Analysis of Varians dengan taraf 5%. Uji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test pada taraf 5% untuk sampel yang memberikan pengaruh nyata. Standar persyaratan produk permen jeli vegan ada pada SNI 3547.2-2008. Produk permen jeli vegan secara keseluruhan yang dapat diterima panelis N2K2 (60% Nanas: 6% Lemon: 17% Bunga Kol: 17% Bit Merah; 2,25% Karagenan) dengan kadar air 10,47±5,54%; kadar serat kasar 6,88±1,39%; pH 3,83±0,12 ; Aw 0,81±0,02; kadar vitamin C 20,77±4,89 mg/mL; aktivitas antioksidan 13,38±9,27%; parameter organoleptik warna merah-merah sangat ungu; aroma agak sedikit harum permen jeli; rasa manis dan asam; tekstur agak sedikit kenyal-kenyal. Kata Kunci: Nutrasetical; Antioksidan; Vitamin C
Daya Simpan Daging Ayam Broiler Pada Berbagai Volume Perendaman Ekstrak Daun Jambu Biji Merah (Psidium guajava) Selama Penyimpanan Suhu Dingin Sari, Salsabila Permata; Damat, Damat; Husna, Afifa
Food Technology and Halal Science Journal Vol. 8 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/fths.v8i1.35962

Abstract

Food preservation, especially meat, is one of the studies in food technology that continues to grow. Meat spoilage is usually caused by Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. Red guava leaves are one of the food ingredients that have antimicrobial activity including tannin and flavonoid antibacterial compounds, so they have potential as natural ingredients for food preservation. This study aims to determine the effect of soaking red guava leaf extract (Psidium guajava) on the physicochemical properties of broiler chicken meat in cold storage. The method used was an experimental method with 6 treatments, namely soaking broiler chicken meat in 0 ml extract volume (P0) without soaking, 4 ml volume (P1), 6 ml volume (P2), 8 ml volume (P3), 10 ml volume (P4) and 12 ml volume (P5) for 30 minutes and storage duration of 0 days, 4 days and 8 days which were then stored at cold temperature 0-5 ℃. The analysis parameters included pH, moisture content, weight loss, texture, total bacteria value, and appearance. The results showed that the best soaking of red guava leaves in the P2 treatment was 6 ml extract soaking with a pH value of 5.78%-5.86%, moisture content 73.57%-66.37%, weight loss 0%-32.61%, texture 40.78-55.60, total microbial count 0.8 x104-0.5 x104 and appearance that can maintain quality.
Pengaruh Konsentrasi Starter Acetobacter xylinum Terhadap Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Nata de Mango (Mangifer indica L) Melindasari, Febi; Wahyudi, Vritta Amroini; Husna, Afifa; Utomo, Joko Susilo; Elianarni, Dahlia
Food Technology and Halal Science Journal Vol. 8 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/fths.v8i1.35966

Abstract

Produk nata yang umum diketahui berbahan dasar dari kelapa yang sering disebut dengan nata de coco. Perkembangan inovasi pada produk nata memunculkan penggunaan bahan baku lain, salah satunya buah mangga. Mangga merupakan media yang baik bagi pertumbuhan Acetobacter xylinum karena mengandung karbohidrat yang terdiri dari sukrosa, glukosa, dan fruktosa sehingga cocok digunakan untuk pengganti substrat selain kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi starter Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de mango terhadap karakteristik fisikokimia yang meliputi kadar air, kadar serat, pH, ketebalan, tekstur hardness serta organoleptiknya yang meliputi warna, aroma, rasa, tekstur, dan kesukaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan konsentrasi Acetobacter xylinum yaitu 4%, 6%, 8%, 10%, dan 12%. Analisa statistik dengan SPSS menggunakan ANOVA α= 5% dan uji lanjut DMRT. Penentuan hasil perlakuan terbaik dilakukan dengan cara membandingkan data antar perlakuan di setiap uji. Perlakuan yang memperoleh hasil tertinggi di setiap uji maka disimpulkan bahwa perlakuan tersebut adalah yang terbaik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kadar air pada nata de mango dengan hasil tertinggi pada MM5 (Starter 12%) yaitu 98,16% dan hasil terendah pada MM4 (Starter 10%) 96.81%. Kadar serat tertinggi yaitu pada MM5 (Starter 12%) dengan nilai 9,47%. Nata dengan ketebalan terbaik diperoleh MM5 (Starter 12%) yaitu setebal 0,73 cm. Hasil penelitian dibandingkan dengan SNI belum sesuai SNI pada kadar serat maksimal 4,5% dan ketebalan nata berkisar 1-1,5 cm Uji pH memperoleh rata rata 5,91-6,19. Uji tekstur hardness menunjukkan hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan MM5 sebesar 78,69 dan hasil terendah pada MM2 sebesar 23,85. Uji organoleptik yang dilakukan menunjukkan hasil terbaik diperoleh MM5 dengan nilai rata rata aroma 4,2 (Agak harum mangga); warna 3,3 (Netral); rasa 3,9 (Netral); tekstur 3,9 (Netral) dan kesukaan 3,8 (Netral).
Pelatihan pembuatan dan uji preferensi roti manis berbahan dasar mocaf pada siswa SMA Muhammadiyah 3 Kota Batu Husna, Afifa; Fahmi, Ilmam Zul; Damat, Damat
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.26908

Abstract

Abstrak Roti manis merupakan makanan yang sering dikonsumsi dan disukai oleh masyarakat Indonesia. Pada umumnya bahan dasar pembuatan roti yaitu menggunakan tepung terigu, akan tetapi penggunaan tepung terigu menyebabkan beberapa permasalahan pada pencernaan maupun dari segi ekonomi. Salah satu bahan substitusi yang dapat digunakan yaitu tepung singkong termodifikasi (modified cassava flour/Mocaf). Namun, cara pembuatan roti dari Mocaf belum banyak diketahui masyarakat. Tujuan dari program pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan mocaf sebagai pengganti tepung terigu dalam pembuatan roti manis, khususnya siswa SMA. Selain itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan hardskill siswa untuk memproduksi roti. Pelatihan ini dilakukan kepada siswa SMA Muhammadiyah 3 kota Batu dengan peserta sebanyak 24 siswa dan 4 orang guru. Tahapan pelatihan pembuatan roti antara lain (1) Pemberian materi di sekolah, (2) tanya jawab serta diskusi, dan (3) praktik membuat roti di UMM Bakery. Praktik pembuatan roti manis dimulai dari penyiapan bahan, mixing, fermentasi awal, pembagian adonan, penimbangan, fermentasi kedua, rounding, degassing, penopingan, final proofing, pemanggangan, dan pengemasan. Uji preferensi dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan terhadap roti berbahan mocaf dengan parameter kenampakan, warna, aroma, tekstur dan rasa. Data yang didapatkan dianalisis dengan menggunakan Uji T pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil pengabdian pembuatan roti dari mocaf dapat meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan tepung mocaf dan proses pembuatan roti manis. Hasil uji preferensi menunjukkan bahwa responden cenderung memiliki kesukaan pada roti yang berbahan terigu 100% dibandingkan dengan roti dari terigu : mocaf (85:15%) pada tekstur dan rasa (p-value <0.05), sedangkan kenampakan, warna, dan aroma tidak berbeda berdasarkan uji T.  Kata kunci: pengabdian; pelatihan; pembuatan roti; mocaf; uji preferensi. AbstractBread is often consumed by Indonesians. The ingredients for bread is flour, but its use causes several problems in the digestive system and economy. Flour in bread making can be substituted by modified cassava flour (Mocaf). However, the bread-making procedure from Mocaf is not widely known. The aim is to increase knowledge about mocaf as a substitute in bread-making to improve students' hard skills producing bread. This training was conducted for SMA Muhammadiyah 3 Batu students. The training was carried out by (1) lectures at school, (2) discussions, and (3) practice at UMM Bakery. The practice of making sweet bread starts from preparing ingredients, mixing, initial fermentation, dividing dough, weighing, second fermentation, rounding, degassing, topping, final proofing, baking, and packaging. The data were analyzed using the T-Test at a confidence level of 95%. The result of this program was the students’ knowledge about the use of mocaf and the process of making bread is increased. The results of the preference test showed that respondents tended to prefer bread made from 100% wheat flour compared to bread made from wheat: mocaf (85:15%) in texture and taste (p-value <0.05), while appearance, color, and aroma did not differ based on the T test.Keywords: devotion; training; bread making; mocaf; preference test.