Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        EFEKTIVITAS INFUSA DAUN SALAM TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PENDERITA DIABETES MELLITUS DESA KALIREJO DUKUN GRESIK 
                    
                    Anik Eko Novitasari; 
Lizzia Romadloni                    
                     Journals of Ners Community Vol 8 No 1 (2017): Journals of Ners Community 
                    
                    Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (291.775 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.5281/j ners community.v8i1.417                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penggunaan bahan alami dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan terhadap Diabetes Melitus salah satunya adalah tanaman salam (Syzygium polyanthum) yang mengandung antidiabetik. Daun salam yang memiliki senyawa aktif seperti eugenol, tannin dan flavonoid. Daun salam memiliki potensi sebagai antidiabetes. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ada pengaruh konsumsi infusa daun salam terhadap penurunan kadar gula darah sewaktu penderita Diabetes Mellitus di Desa Kalirejo Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik. Penelitian dilakukan di Desa Kalirejo Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik dan menggunakan design pretest posttest eksperiment. Penderita Diabetes Mellitus di Desa Kalirejo menurut surve dan informasi dari Puskesmas Kecamatan Dukun cukup tinggi. Analisis data dilakukan secara deskriptif, dengan mengambil 15 responden penderita Diabetes Melitus yang akan diberikan ekstrak daun salam yang diolah dengan cara direbus. Bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat untuk penyakit Diabetes Mellitus yaitu seluruh bagian tumbuhan dan yang paling dominan yaitu daun. Cara penggunaan tumbuhan obat untuk penyembuhan Diabetes Mellitus yang paling dominan yaitu dengan cara diminum. Kesimpulan penelitian ini adalah telah dilakukan penelitian dengan 15 responden yang diberikan infusa dari rebusan daun salam selama 1-6 hari sebanyak 2 kali sehari dan didapatkan hasil yang signifikan untuk penurunan kadar gula darah sewaktu. Kata Kunci : Diabetes mellitus, tanaman obat, daun salam. The use of natural ingredients that can be used as an alternative treatment against Diabetes Mellitus one of them is greeting Syzygiumpolyanthum (wight) Walp containing antidiabetic. The Salam leaf has an active form such as eugenol, tannin and flavonoids. The salam leaf has potential as antidiabetes. The aimsto determine whether there is influence consumption of Salam Leaf infusa to decrease blood sugar levels during Diabetes Mellitus In the village Kalirejo District Dukun Gresik regency. The research was conducted in Kalirejo Village, Dukun Sub-District, Gresik Regency and using pretest posttest experiment design. Diabetes Mellitus patient in Kalirejo village according to surve and information from Puskesmas Dukun sub district was high enough. By taking 15 respondents of Diabetes Mellitus patients to be given the extract of Salam Leaf that was processed by boiled, The parts of plants that can be used as a medicine for Diabetes Mellitus was the whole part of plants, and the most dominant was using the leaf. Use of medicinal plants for Diabetes Mellitus the most dominant was by way of drinking. The conclusion of this research is the research done with 15 respondents given infusa from the decoction of Salam Leaf for 1-6 days as much as 2 times a day and got significant result for the decrease of blood glucose level at the time. Keyword: Diabetes Mellitus, Medicinal Plants, Salam Leaf DOI: 10.5281/zenodo.1409458
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Aktivitas Enzim Bromelin Dalam Urin Wanita Usia Produktif Yang Mengkonsumsi Buah Nanas Dengan Metode Spektrofotometri 
                    
                    Anik Eko Novitasari Novitasari; 
Elmy Thorifah                    
                     Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 1 (2023): Januari : Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran, 
                    
                    Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (121.094 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.55606/termometer.v1i1.1069                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Buah nanas mengandung Enzim Bromelin yang bermanfaat dan juga dipercaya sangat baik bagi penderita batuk. Enzim ini dapat menekan rasa gatal pada tenggorokan yang membuat batuk, mengurangi inflamasi pada hidung dan mencegah lendir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan enzim bromelin dalam urin wanita usia produktif yang mengkonsumsi buah nanas. Enzim bromelin menghidrolisis protein yang mengandung ikatan peptida menjadi asam amino yang lebih sederhana. Tubuh dapat menyerap sejumlah besar bromelin; sekitar 12 mg / hari dan bromelin dapat dikonsumsi tanpa efek samping yang berarti. Bromelin diserap di saluran pencernaan dalam bentuk fungsional utuh ; sekitar 40 % dari bromelin diserap di usus dalam bentuk molekul yang besar. Rancangan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode spektrofotometri pada panjang gelombang 280 nm dengan teknik analisis secara kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dari total populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 responden sampel urin. Hasil penelitian Terdapat hasil bahwa Aktivitas Enzim Bromelin dalam urin dari responden 10 sampel urin antara lain nilai terendah yaitu 445,00 µg/ml/menit. Sedangkan Aktivitas Enzim Bromelin tertinggi yaitu 176,66 µg/ml/menit.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        ANALISIS KADAR SGPT DAN SGOT PENGEMUDI OJEK ONLINE YANG TERPAPAR ASAP KENDARAAN BERMOTOR 
                    
                    Anik Eko Novitasari; 
Rosidah; 
Nailil Farihah                    
                     Journals of Ners Community Vol 12 No 1 (2021): Journals of Ners Community 
                    
                    Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.55129/jnerscommunity.v12i1.1363                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Gangguan fungsi hati dapat menyebabkan penyakit  hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, juga sirosis hati. Penyebab gangguan fungsi hati diantaranya adalah karena sering terpapar asap kendaraan, dan polusi udara lainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai SGPT dan SGOT pada pengemudi ojek online yang terpapar asap kendaraan bermotor. Metode penelitian ini menggunakan enzimatik dengan instrument Spektrofotometer dimana darah yang dibuat serumnya, direaksikan dengan substat Reagen 1 dan Reagen 2 dengan perbandingan 4 : 1 pada suhu 37 dicampur selama 5 menit, kemudian serum sebanyak 100 ul diukur dibaca di alat Spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 2.517 sedangkan t-tabel dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat sebebasan (df) adalah 19 sehingga  didapatkan nilai t-tabel sebesar 1.729 karena t hitung berada diantara  t-tabel (1.729) maka H1 diterima artinya ada perbedaan kadar SGPT dan SGOT pada pengemudi ojek online di Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik. Pengendara  bermotor  terutama  pengemudi  ojek  online  adalah  orang-orang yang  beresiko  akan  terpapar  asap  kendaraan. Penyebab  SGPT  dan  SGOT  meningkat  apabila  terjadi  kerusakan  sel, enzim  aminotransferase  didalam  banyak  keluar  ke  ruang  eksternal  sel  dan  juga  pada  aliran  darah. Adapun  faktor-faktor  yang  menyebabkan  meningkatnya  SGPT  dan   SGOT  antara  lain : infeksi, paparan  polutan,  alkoholik, dll. Pengendara  motor maupun  pengemudi  ojek  online  disarankan  memakai  masker  saat  berkendara  terutama  di daerah  perkotaan  besar. DOI: 10.5281/zenodo.5226106
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        ANALISIS SENYAWA BORAKS DALAM URINE DENGAN METODE KURKUMIN (STUDI KASUS PENGONSUMSI KERUPUK PULI) 
                    
                    Anik Eko Novitasari; 
Thalia Salsabilla Putri                    
                     Jurnal Medical Laboratory Vol. 2 No. 2 (2023): Juli: Jurnal MedLab 
                    
                    Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.57213/medlab.v2i2.185                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Kerupuk merupakan makanan ringan yang sangat digemari oleh masyarakat dan dijadikan sebagai bahan pelengkap makanan pokok. Kerupuk sendiri merupakan bahan olahan dari tepung yang biasanya ditambahkan ikan, bawang, atau bahan lainnya guna memperkaya cita rasa. Kerupuk akan terasa lebih nikmat apabila mempunyai tekstur renyah. Salah satu cara yang digunakan kerupuk agar menjadi renyah adalah dengan menambahkan bahan tambahan pangan. Bahan yang dimaksud adalah boraks. Ditambahkannya zat boraks yang dilarang pada bahan makanan bertujuan untuk memperpanjang masa simpan, menghambat pertumbuhan bakteri, mencegah bau tengik, tekstur menjadi renyah dan memperbaiki rasa serta warna pada makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan boraks dalam urine sebagai hasil akhir metabolisme boraks dalam tubuh. Metode penelitian ini menggunakan Uji Tumerik dengan Kertas Kurkumin. Hasil penelitian pada 20 responden didapatkan 6 urine positif mengandung senyawa boraks yang ditandai dengan warna merah kecoklatan pada kertas kurkumin. Oleh karena itu diperlukan pengawasan lebih lanjut terhadap pangan yang diduga mengandung boraks serta sosialisasi lebih kepada penjual dan konsumen agar lebih waspada terhadap bahan tambahan pangan berupa boraks.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pengaruh Waktu Ekskresi terhadap Residu Kafein pada Urine Responden Pengkonsumsi Teh Celup Hitam menggunakan Pereaksi Parry 
                    
                    Anik Eko Novitasari; 
Nia Nadia Alfatika                    
                     Indonesian Journal of Pharmaceutical Education Vol 2, No 3 (2022): September-Desember 2022 
                    
                    Publisher : Jurusan Farmasi Universitas Negeri Gorontalo 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.37311/ijpe.v2i3.22162                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Addictive substance is NAPZA component. Caffeine is one of addictive substance that has psychoactive properties, induce addicted, and as drug for eleminating drowsiness, mood enhancer, performance, and vigilance. This aim study is identification residual of caffeine in urine and urine effect excretion time after consumed a tea to caffeine visible in urine. Black tea is one of caffeine source. Caffeine reabsorbed in tubules kidney and excretion through urine . This study use 10 urine of human as sample examination. Each of them get instruction to consuming of 250 ml tea and record the time after consuming tea till urination. The urine extracted by eter using separating funnel. The urine extract is identified by Parry Reaction in qualitative method. This study has been shown that all of urine sample have contained caffeine residual after consuming tea with green complex colour marked due to Parry Reaction and it visible from 10 minutes until 3 hours after consuming tea. But, this study need some developments about comparing other reaction to identification caffeine in qualitative method, quantitative method to show level of caffeine in and out from body, and special treatment for subjects.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Gambaran Residu Paparan Formalin pada Sampel Plasma Darah Karyawan Instalasi Hemodialisis Rumah Sakit 
                    
                    Anik Eko Novitasari; 
Rezki Febianti                    
                     Vitamin : Jurnal ilmu Kesehatan Umum Vol. 2 No. 1 (2024): January : Jurnal ilmu Kesehatan Umum 
                    
                    Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.61132/vitamin.v2i1.130                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Hemodialysis is one of the installations in the hospital that handles blood washing therapy, by removing excess waste or harmful compounds, through a semi-permeable membrane which is carried out to replace kidney function that is no longer functioning properly. Hemodialysis is given to patients with a diagnosis of acute renal failure, terminal renal failure and patients who have severe poisoning with certain drugs. The research design was carried out descriptively. The aim of this research was to determine whether there was formalin exposure to hemodialysis workers or nurses when reusing or cleaning hemodialysis equipment, using a qualitative test. In this research, the results were obtained from 15 blood plasma samples, namely 6 positive formalin blood samples, with Schiff, Tollens, KMnO4 and Fehling reagents. It is known from the table of analysis results of qualitative test of formalin exposure on hemodialysis workers in one of the East Java Hospitals. For further research, it is hoped that quantitative tests will be carried out in determining the level of formalin in the blood using the instrument.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PENGEMBANGAN KOMIK EDUKASI DEMAM BERDARAH DENGUE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG DBD di UPT SDN 33 GRESIK 
                    
                    Shifa Fauziyah; 
Budi Utomo; 
Nur Fadhilah; 
Anik Eko Novitasari                    
                     Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran Vol 2 (2024): Edisi 2024 
                    
                    Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Kabupaten Gresik menjadi salah satu penyumbang peningkatan kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) di Jawa Timur. Saat ini Dinas Kesehatan Gresik melaporkan jumlah kasus DBD yang ditemukan pada tahun 2022 sebanyak 266 kasus dan jumlah kasus tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Upaya pengendalian kasus DBD perlu dilakukan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Indonesia. Program pendidikan dan sosialisasi kesehatan masyarakat yang efektif dapat dimulai sejak anak-anak sekolah dasar ketika mereka mulai mengetahui bahaya dari DBD sehingga dapat mencegah kesalahpahaman dan kesenjangan pengetahuan tentang DBD. UPT SDN 33 Gresik menjadi lokasi dilakukannya sosialisasi komik DBD yang kami kembangkan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keefektifan sosialisasi dengan mengembangkan media edukasi komik untuk meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan DBD di UPT SDN 33 Gresik. Desain penelitian adalah deskriptif. Pengambilan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner serta hasil pre-test post-test. Hasil penelitian menunjukkan media komik yang dikembangkan sudah layak dan dapat diimplementasikan berdasarkan hasil kriteria kelayakan dari ahli praktisi lapangan sebesar 100%, ahli materi sebanyak 100%, dan ahli media sebanyak 92,8%. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan sebesar 2% setelah dilakukan sosialisasi. Kegiatan sosialisasi dengan media komik dinyatakan efektif untuk membantu meningkatkan pengetahuan siswa terkait pencegahan penyakit DBD.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        ANALISIS KADAR SGPT DAN SGOT PENGEMUDI OJEK ONLINE YANG TERPAPAR ASAP KENDARAAN BERMOTOR 
                    
                    Novitasari, Anik Eko; 
Rosidah; 
Farihah, Nailil                    
                     Journals of Ners Community Vol 12 No 1 (2021): Journals of Ners Community 
                    
                    Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.55129/jnerscommunity.v12i1.1363                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Gangguan fungsi hati dapat menyebabkan penyakit  hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, juga sirosis hati. Penyebab gangguan fungsi hati diantaranya adalah karena sering terpapar asap kendaraan, dan polusi udara lainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai SGPT dan SGOT pada pengemudi ojek online yang terpapar asap kendaraan bermotor. Metode penelitian ini menggunakan enzimatik dengan instrument Spektrofotometer dimana darah yang dibuat serumnya, direaksikan dengan substat Reagen 1 dan Reagen 2 dengan perbandingan 4 : 1 pada suhu 37 dicampur selama 5 menit, kemudian serum sebanyak 100 ul diukur dibaca di alat Spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 2.517 sedangkan t-tabel dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat sebebasan (df) adalah 19 sehingga  didapatkan nilai t-tabel sebesar 1.729 karena t hitung berada diantara  t-tabel (1.729) maka H1 diterima artinya ada perbedaan kadar SGPT dan SGOT pada pengemudi ojek online di Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik. Pengendara  bermotor  terutama  pengemudi  ojek  online  adalah  orang-orang yang  beresiko  akan  terpapar  asap  kendaraan. Penyebab  SGPT  dan  SGOT  meningkat  apabila  terjadi  kerusakan  sel, enzim  aminotransferase  didalam  banyak  keluar  ke  ruang  eksternal  sel  dan  juga  pada  aliran  darah. Adapun  faktor-faktor  yang  menyebabkan  meningkatnya  SGPT  dan   SGOT  antara  lain : infeksi, paparan  polutan,  alkoholik, dll. Pengendara  motor maupun  pengemudi  ojek  online  disarankan  memakai  masker  saat  berkendara  terutama  di daerah  perkotaan  besar. DOI: 10.5281/zenodo.5226106
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Variasi Konsentrasi Fase Gerak pada Analisis Hidrokuinon dalam Sabun Pemutih dengan Metode Kromatografi Kertas 
                    
                    Anik Eko Novitasari; 
Lailatul Fitriyah; 
Rosidah Rosidah                    
                     OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol. 2 No. 4 (2024): Juli : OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan 
                    
                    Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.61132/obat.v2i4.637                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Hydroquinone is a compound that is often used in skin whitening beauty products. According to BPOM 2007, the use of hydroquinone at levels above 2% can cause skin disorders, namely hyperpigmentation which can lead to skin cancer. This research was conducted to qualitatively analyze the hydroquinone compound found in skin whitening soap which does not have a BPOM number. The aim of this research is to determine the presence of hydroquinone compounds contained in skin whitening soap samples and to determine the differences in Rf values resulting from the comparison of the concentrations of the mobile phase used. Qualitative analysis was carried out by calculating the Rf value of paper chromatography using a comparison of variations in mobile phase concentration, namely 50% ethanol: chloroform (1: 1) and 90% ethanol: chloroform (1: 1). The analysis results show that the standard Rf value of hydroquinone from the eluent of 50% ethanol and chloroform is 0.46, where this Rf value is the same as the Rf value from sample number 5, namely 0.46. Meanwhile, the Rf value using 90% ethanol and chloroform eluents in sample No. 5 is 0.67, which is not the same as the standard Rf value, namely 0.56. Of the whitening soap samples, 1 sample showed a positive result containing hydroquinone.