Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

IMPLEMENTASI MATA PELAJARAN KEMUHAMMADIYAHAN DALAM MEMBENTUK KADER MUHAMMADIYAH YANG BERAKHLAK MULIA DI SMA MUHAMMADIYAH 6 DESA PON KECAMATAN SEI BAMBAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Dianto Dianto; Muhammad Irsyad
Scientia: Jurnal Hasil Penelitian Vol 6 No 1 (2021): Scientia
Publisher : LP2M IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/sci.v6i1.1931

Abstract

This study examines the problems in the Implementation of Muhammadiyah Subjects in Forming Muhammadiyah Cadres with Noble Morals at Muhammadiyah 6 High School, Pon Village, Sei Bamban District, Serdang Bedag Regency. The phenomenon that appears in the community is that there are still many students who graduate from Muhammadiyah high school who have not been maximized to become Muhammadiyah cadres and have noble qualities in themselves. The purpose of this research is to make students as Muhammadiyah cadres with noble character. Aspects of Kemuhammadiyah learning at SMA 6 Pon Village, Sei Bamban District in the form of Islamic activities such as greeting first when entering class, getting students to pray before learning, then exemplary methods in the aspect of the teacher saying greetings before entering class, the teacher praying before teaching and politely dressed teacher. The researcher used the approach in this research was qualitative with descriptive research type. Data collection with observation and interview techniques. Subjects that will be observed and interviewed are teachers and students. Data processing is carried out with the stages of data analysis, namely reducing data, presenting data and drawing conclusions.
Hukum Dan Penyelesaian Konflik Hukum Muhammad Irsyad
DE LEGA LATA: JURNAL ILMU HUKUM Vol 6, No 2 (2021): Juli-Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.191 KB) | DOI: 10.30596/dll.v6i2.7836

Abstract

Hukum adalah pelembagaan aturan. Ketika masyrakat menyadari bahwa kekuasaan setiap individu perlu dikontrol oleh hukum maka hak dan berkewajiban tidak ditentukan oleh yang berkuasa, melainkan oleh yang diakui bersama suatu kebenaran. Jejak kekerasan dalam hukum selalu terlupakan oleh perjalanan waktu dan tersembunyikan oleh berbagai fiksi tentang moralitas penegakan hukum. Akibatnya, kita sering tidak mengenali lagi kekerasan yang diproduksi oleh berbagai produk hukum dan menganggapnya sebagai sebuah hal yang wajar, bahkan tidak jarang menganggapnya sebagai sebuah hal yang wajar, bahkan tidak jarang mengagnggapnya sebagai keharusan moral dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Sebagai contoh tindakan /penganiayaan dan pembunuhan yang dilakukan dalam berbagai peristiwa main hakim sendiri atau konflik diberbagai daerah justru sering memperoleh dukungan dan pengesahan dari lingkungan masyarakat sekitar. Akibatnya, ketika aparat keamanan mengambil tindakan hukum terhadap pelakunya, masyarakat justru memberikan reaksi balik dengan menuntut pembebesan pelaku dan menyerang aparat kemanan. Sepertinya kekerasan merupakan keharusan moral yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah atau konflik.
Perdamaian dalam Perkara Perdata (Upaya Perdamaian di Pengadilan Agama di Indonesia) Muhammad Irsyad
Jurnal SOMASI (Sosial Humaniora Komunikasi) Vol. 1 No. 1 (2020): Juli 2020
Publisher : CERED Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/js.v1i1.32

Abstract

Law Peace efforts in court as a form of implementing a peaceful institution in the court process can be carried out through the Supreme Court Circular No. 1 of 2002 so that all panel of judges who try the case seriously seek peace by applying the provisions of Article 130 HIR / 154 R.Bg, not only for the formality to propose peace, the appointed judge acts as a facilitator who helps the parties in terms of time, place and gathering data and argumentation of the parties in the framework of preparation towards peace. Peace is then consulted with the parties to obtain a win-win solution. The success of the settlement of the case through peace can be used as a material assessment (reward) for judges who become facilitators or mediators. The application of the Peace Institution in the civil litigation process in the court must be further developed, to provide satisfaction for the community seeking justice and in order to limit the case of cassation. First-rate Court Judges in their role as mediators in peaceful institutions, must try to bring and invite the parties to the dispute to discuss together the resolution of disputes and invite them to deliberate, seek and find solutions to solutions that are good and acceptable to the parties.
Kedudukan Hukum Islam Dalam Hubungan Hukum Nasional Muhammad Irsyad
Jurnal Pencerah Bangsa Vol 2, No 1 (2022): Juli - Desember
Publisher : Jurnal Pencerah Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.256 KB)

Abstract

Penelitian ini untuk menganalisis kedudukan hukum islam dalam hubungan hukum nasional, untuk menganalisis tentang karakteristik hukum islam pada hukum nasional dan perkembangan hukum islam di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif. model pendekatan penelitian dalam penelitian hukum meliputi pendekatan undang-undang (statute approach), pendekatan kasus (case approach), pendekatan historis (historical approach), pendekatan komparatif (comparative approach), dan pendekatan konseptual (conseptual approach). Untuk penelitian ini, digunakan pendekatan perundang-undangan (statute approach). Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan undang-undang (statuta approach), pendekatan konseptual (conceptual approach) dan pendekatan kasus (case approach). Pendekatan undang-undang (statute approach) yang dilakukan untuk menelaah semua undang-undang dan semua hal yang bersangkutan dengan isu hukum yang sedang dihadapi. Karakteristik hukum islam pada hukum nasional. Pemahaman  hukum  Islam  di  kalangan ummat Islam sendiri masih sangat beragam, hal  ini  dipengaruhi  oleh  berbagai endid, baik   budaya, endidikandan   pengaruh global,  maka  tulisan  ini  dimaksudkan  untuk member arah dan cara pandang hukum Islam menurut para ulama dan pakar hukum Islam, guna   menumbuhkan   semangat   dan   nilai Islami    dalam    pembangunan    hukum    di Indonesia. Sebagai   hukum   yang   berlandaskan pada  iman,  maka  terdapat  perbedaan  pokok dan maha penting antara hukum syariat Islam dan  hukum  sekuleris  Barat. Perkembangan hukum islam di Indonesia pemberlakuan  hukum  islam  di berbagai  wilayah  Indonesia  dapat  dibedakan  dalam  dua  kelompok,  yaitu  penegasan sepenuhnya  dan  penegasan  sebagian.  Penegasan  hukum  islam  sepenuhnya
Pembinaan Ibadah Pemuda Muhammadiyah Sesuai Tuntunan Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah Di Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Medan Muhammad Irsyad; Said Ahmad Sarhan Lubis
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 5, No 1 (2023): Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat (April)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ihsan.v5i1.11548

Abstract

Tujuan dilaksanakannya Program Kemitraan Pengembangan Muhammadiyah (PKPM) ini adalah selain untuk melaksanakan salahsatu unsur dari Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah, maka program ini dilakukan untuk memberikan pembinaan pada Pemuda Muhammadiyah Kota Medan dalam hal penguatan Ibadah yang sesuai dengan Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah. Target Khusus yang ingin dicapai dari kegiatan program ini adalah: 1) Peningkatan pemahaman peran Pemuda Muhammadiyah, 2) Bisa menciptakan kader Pemuda Muhammadiyah yang berakhlak mulia dan mencintai organisasi Muhammadiyah, 3) Berperan aktif sebagai Pemuda Muhammadiyah yang beribadah sesuai dengan Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah. Metode yang digunakan adalah dengan mengadakan penyuluhan, tanya jawab dan praktek. Tahapan pelaksanaan program ini dimulai dari persiapan program, pelaksanaan program, dan evaluasi program. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pengembangan literasi tentang kader dan Pemuda Muhammadiyah.