Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

BIOINFORMATIK DAN ANALISIS GENETIK MIKROPROPAGASI Cibotium barometz Devi Anugrah; Susilo Susilo; Hilman Faruq
Bioma : Jurnal Ilmiah Biologi Vol. 9 No. 1: April 2020
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/bioma.v9i1.6032

Abstract

Kultur in vitro sangat penting untuk pengembangan kultivar Simpei (Cibotium barometz) yang jumlahnya semakin langka. Penggunaan nitrogen dapat berpengaruh terhadap keberlanjutan sifat pemuliaan. Penelitian ini bertujuan untuk lebih menginvestifigasis pengaruh pemberian variasi konsentrasi nitrogen (KNO3) terhadap keragaman genetic plantet Cibotium barometz yang dihasilkan dari kultur in vitro. Tunas tunas dikumpulkan dan dikultur pada medium Murashige dan Skoog (MS) dengan konsentrasi nitrogen (KNO3) yang berbeda untuk pembentukan kultur in vitro. Dalam penelitian ini, analisis RAPD diterapkan untuk mengidentifikasi 4 planlet Cibotium barometz. Lima primer RAPD disusun untuk analisis ini. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa Polimorfisme pola pita DNA yang dihasilkan dari 5 primer RAPD menunjukkan keberagaman yang sangat tinggi hingga mencapai 100%. Hasil analisis klustering pola pita RAPD menggunakan metode UPGMA pada koefisien kemiripan 0.68 dan analisis komponen utama mampu dibedakan dengan tegas menjadi 3 kelompok. Kata Kunci :  ; Cibotium barometz, Keragaman Genetik, Micropropagation, Nitrogen,  PCR-RAPD
PEMANFAATAN AIR KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BATANG PUCUK MERAH (SYZYGIUM MYRTYFOLIUM WALP. ) Nadhira Aulia; Husnin Nahry Yarza; Devi Anugrah
Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS) Vol. 3 No. 2 (2024): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jrips.v3i2.6851

Abstract

Produktifitas kelapa saat ini sangatlah banyak, salah satunya dapat menghasilkan limbah air kelapa ini banyak terbuang. Padahal limbah air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai zat pengatur tumbuh alami untuk suatu pertumbuhan tanaman pucuk merah (Syzygium mrtyfolium walp). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dengan diberikannya air kelapa terhadap pertumbuan stek batang pucuk merah (Syzygium myrtyfolium walp). Penelitian ini dilakukan di Jalan Menteng Jaya di lakukan pada bulan Maret hingga pertengahan April 2022 selama 42 hari. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan desain penelitianya mengguanakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pada penelitian ini dilakukan dengan diberikan 5 perlakuan dan 4 pengulangan, dimana terdapat empat parameter yang digunakan yaitu panjang akar, keberhasilan hidup stek, berat basah dan jumlah daun. 5 perlakuan yang dimaksud adalah A0 tanpa pemberian air kelapa (kontrol) A1 25 ml, A2 50 ml, A3 75 ml, A4 100 ml air kelapa tua. Hasil yang didapat pada penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan stek batang pucuk merah pada perlakuan A4 sangat berpengaruh terhadap Panjang akar tanaman 6,25 cm, keberhasilan hidup stek 75 %, berat basah 3,825 g. Namun untuk jumlah daun paling berpengaruh pada perlakuan A2 4 helai. Hal ini membuktikan bahwa air kelapa sebagai zat pengatur tumbuh dapat mempengaruhi pertumbuhan stek batang pucuk merah (Syzygium myrtyfolium walp) Kata Kunci: Air Kelapa, pemanfaatan; Pucuk Merah, zat pengatur tumbuh
Pengaruh Pupuk Organik Kasgot (Bekas Maggot) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Devi Anugrah; Rizky Auliah Sulistyani
Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS) Vol. 4 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jrips.v4i1.7956

Abstract

Salah satu pupuk organik yang memiliki unsur hara N, P, dan K ketersediaan tinggi adalah pupuk kasgot. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk kasgot terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Penelitian ini dilakukan di green house FKIP Uhamka, Jakarta Timur pada bulan Februari sampai Mei 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan metode eksperimen. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan dengan masing – masing 5 kali pengulangan dengan faktor yang diamati yaitu terdiri dari kontrol tanpa kasgot (P1), kasgot 25 gr dengan tanah 600 gr (P2), kasgot 50 gr dengan tanah 600 gr (P3), kasgot 75 gr dengan tanah 600 gr (P4), kasgot 100 gr dengan tanah 600 gr (P5). Tahapan penelitian terdiri dari 2 tahapan yaitu tahap 1 persemaian dan tahap 2 sebagai uji coba kasgot pada tanaman. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji one way ANOVA dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT), menunjukkan bahwa pemberian pupuk kasgot terhadap tanaman cabai capsicum frutescens memberikan pengaruh nyata terhadap panjang akar, tinggi tanaman, dan berat basah. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan hasil terbaik pada penelitian ini terdapat pada perlakuan P2 dengan penambahan pupuk kasgot sebanyak 25 gr dengan 600 gr tanah meningkatkan pertumbuhan panjang akar sebanyak 20,60 cm, tinggi tanaman 23,30 cm, berat basah 7,54 gr. Kata Kunci: kasgot, capsicum frutescens L, pupuk organik
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PUPUK FESES KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CAISIM (BRASSICA JUNCEA L.) DEVI ANUGRAH
Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS) Vol. 4 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jrips.v4i2.8756

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk feses kelinci terhadap pertumbuhan tanaman caisim (Brassica juncea L.). Penelitian ini dilaksanakan di Green House Biologi Kampus FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 5 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah P0 (kontrol), P1 tanah dan feses kelinci 1:1 (v:v), P2 tanah dan feses kelinci 2:1 (v:v), P3 tanah dan feses kelinci 3:1 (v:v), dan P4 tanah dan feses kelinci 4:1 (v:v). Uji statistik menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh signifikan terhadap parameter yang diamati. Hasil rata-rata terbaik untuk parameter berat segar, berat kering, dan panjang akar terdapat pada P2 dengan persentase terhadap kontrol secara berturut-turut 260,49 %; 272,09 %; dan 180,0 %. Disimpulkan bahwa pemberian pupuk feses kelinci pada perbandingan P2 paling baik untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman caisim
Development instrument science process skills biology for Junior High School Rifda Tanfiziyah; Budhi Akbar; Devi Anugrah
Edubiotik : Jurnal Pendidikan, Biologi dan Terapan Vol. 6 No. 01 (2021): Edubiotik : Jurnal Pendidikan, Biologi dan Terapan
Publisher : Biology Education Department, Universitas Insan Budi Utomo, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/ebio.v6i01.1976

Abstract

Science process skills (SPS) are basic skills in science and tools of a scientist to investigate science phenomena. One of the ways to improve science process skills is by giving students practice questions. This study aims to develop a valid and reliable science process skills instrument. The research is developmental research using a procedural model adapted from Djaali and Muljono. These steps include the theory synthesis stage, the design stage (variable construction, development of question indicators, preparation of grids, making instruments, scoring), and the evaluation stage (validity test, reliability test, and item analysis). The research instruments used were expert validation sheets, practitioner assessment questionnaires, and product trial questions for 100 students. The results of judgment expert and practitioner judgment were processed descriptively. The empirical validity results, which are quantitative data, are processed using the software Microsoft Excel. The results showed that the developed questions were valid based on logical validity (89.43%) and empirical validity (84%). The reliability calculation shows the high category (0.66). This study concludes that the SPS questions developed are feasible to assess the process skills of biology subjects at the junior high school level.