Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELAKSANAAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA DENGAN TEKNIK UNDERCOVER BUY (PEMBELIAN TERSELUBUNG) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA Tesa
Jurnal Hukum Respublica Vol. 20 No. 2 (2021): Jurnal Hukum Respublica
Publisher : Faculty of Law Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/respublica.v21i1.7221

Abstract

Bagaimana pelaksanaan penyidikan tindak pidana narkotika menggunakan cara undercover buy (pembelian terselubung) berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika? Bagaimana hambatan dan Bagaimana upaya mengatasi hambatan pelaksanaan penyidikan tindak pidana narkotika menggunakan cara undercover buy (pembelian terselubung) berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika? jenis penelitian yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian hukum sosiologis. terselubung (undercover buy) dalam penyidikan kejahatan narkotika di mana seorang informan atau anggota polisi (di bawah selubung) atau pejabat lain yang diperbantukan kepada polisi, bertindak sebagai pembeli dalam suatu transaksi gelap jual beli narkotika. Hambatan antara lain internal dan eksternal. Upaya yang dilakukan penyidik polri untuk mengatasi teknik ranjau ini dengan memanfaatkan kelemahan Teknik ranjau ini di mata hukum karena adanya Undang-Undang Narkotika tahun 2009 yaitu ada dalam pasal 86 ayat (2) tentang alat bukti yang sah
Efektivitas Gerakan Budaya Cuci Tangan Dalam Pencegahan Kedaruratan Diare dan Oralit pada Anak Usia Dini di Jakarta Selatan Tito Sujipto; Tesa
Lebah Vol. 17 No. 2 (2024): Maret: Pengabdian
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit diare menimbulkan tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan, khususnya di kalangan anak usia dini di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Gerakan Budaya Cuci Tangan dalam menurunkan angka kejadian penyakit diare dan kedaruratan Larutan Rehidrasi Oral (ORS) pada kelompok anak usia dini di Jakarta Selatan. Melalui pendekatan metode campuran, survei kuantitatif dan wawancara kualitatif dilakukan untuk menilai praktik kebersihan tangan, kejadian diare, penggunaan oralit, dan faktor sosio-demografis di antara pengasuh anak di bawah usia lima tahun. Analisis kuantitatif menunjukkan adanya hubungan positif antara partisipasi dalam Gerakan Budaya Cuci Tangan dan peningkatan praktik kebersihan tangan, termasuk peningkatan frekuensi mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum makan dan setelah menggunakan toilet. Para pengasuh yang berpartisipasi secara aktif dalam gerakan ini melaporkan tingkat kejadian diare yang lebih rendah pada anak-anak mereka, hal ini menunjukkan efektivitas promosi kebersihan tangan dalam mencegah penyakit diare. Selain itu, wawasan kualitatif memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor kontekstual yang mempengaruhi praktik kebersihan tangan dan penggunaan oralit di masyarakat. Para pengasuh menyatakan peningkatan kesadaran akan pentingnya mencuci tangan dalam mencegah penyakit diare, dan mengaitkan penerapan praktik kebersihan tangan yang lebih baik dengan inisiatif pendidikan yang dipelopori oleh Gerakan Budaya Cuci Tangan. Selain itu, hambatan terhadap penggunaan oralit, termasuk kesalahpahaman tentang kemanjuran dan terbatasnya aksesibilitas, diidentifikasi dan diatasi melalui intervensi berbasis masyarakat.