Pri Irani, Dahlia Ayu
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Evaluasi uji saring hepatitis B reaktif pada darah donor tahun 2019 di UTD PMI kota Malang Pri Irani, Dahlia Ayu; Rohman, Hendra; Rahmatullah, Widia
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 10 No 1 (2021): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v10i1.531

Abstract

Background: Screening tests for infectious infections through blood transfusion (IMLTD) are one of the blood safeguards carried out at the Blood Transfusion Unit. Hepatitis B is one of the infectious diseases that must be examined. Objective: It aims to evaluate IMLTD, identify the types of donors that show reactive hepatitis B based on new donors and routine donors, identify causes based on input, process, output whether true or false reactive, and counseling reactive donors. Methods: Descriptive research with a quantitative approach. Population is 49,379 donors in 2019 (0.0052%), sample is 256 donors. Primary and secondary data were taken at UTD PMI Malang City then a questionnaire was made and an evaluation was carried out. Results: Evaluation of reactive hepatitis B screening tests based on the evaluation of the number of blood donors with reactive hepatitis B obtained the types of donors, namely new donors (55%) and routine donors (44%). Evaluation based on input and output obtained donor blood samples according to the required criteria (100%). Evaluation process for officers, methods, reagents, and room conditions with good results (100%), while the suitability of the tools (97.23%). Hepatitis B reactive donors who did counseling (17.2%). Conclusion: UTD PMI Malang City which has been certified CPOB BPOM RI can maintain the quality and consistency of the quality of blood services, especially in the hepatitis B reactive donor counseling service. Evaluation results of hepatitis B filter test are true reactive and consistency is needed in maintaining quality policy is needed for donor counseling.
ANALISA MANAJEMEN RISIKO DI UNIT DONOR DARAH (UDD) PMI KOTA MALANG Pri Irani, Dahlia Ayu; Hakim, Achmad Lukman; Septiawan, Catur
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.44392

Abstract

Transfusi darah merupakan prosedur medis penting yang berperan krusial dalam menyelamatkan nyawa pasien dengan berbagai kondisi kesehatan yang mengancam jiwa. Namun, proses ini tidak terlepas dari risiko yang dapat memengaruhi keamanan dan efektivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan manajemen risiko di Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Malang, yang menjadi penyedia utama darah di wilayah tersebut. Dengan pendekatan kualitatif dan desain studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan yang terlibat adalah Manajer Kualitas, Ketua Tim Manajemen Risiko, dan Sekretaris Tim Manajemen Risiko UDD PMI Kota Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UDD PMI Kota Malang telah melaksanakan manajemen risiko sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Dari 89 daftar risiko potensial, 26 risiko ditetapkan sebagai prioritas, kemudian di identifikasi secara mendetail mulai dari risiko, jenis risiko, penyebab dan dampaknya. Identifikasi risiko menunjukan 69% risiko SDM, 15,4% risiko lingkungan, 7,7% risiko proses, 7,7% risiko teknologi. Selanjutnya dilakukan analisa dengan menggunakan perhitungan RPN, dan di evaluasi dengan menghitung ulang RPN setelah dilakukan tindakan terhadap risiko. Evaluasi menunjukan 96% mengalami penurunan risiko. Penelitian ini menyimpulkan bahwa manajemen risiko yang terstruktur dan sistematis dapat dianalisa dengan melakukan penilaian risiko, mengevaluasi risiko, mengendalikan risiko dan memantau risiko serta meninjau risiko sehingga dapat mengurangi dampak risiko, meskipun terdapat tantangan dan kendala. Penerapan strategi aplikatif dapat dilakukan dalam manajemen risiko seperti penerapan metode FMEA yang sudah dilakukan, selain itu dapat menggunakan beberapa cara seperti membuat matriks dan peta risiko, menganalisa akar masalah, atau bahkan dapat dikembangkan melalui suatu teknologi berbasis software untuk pemantauan risiko serta komunikasi efektif.