Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Mahasiswa Kukerta Menerapkan Program Budikdamber Guna Peningkatan Ketahanan Pangan Desa Bathin Sobanga Nurrachmi, Irvina; Maharani, Putri; Sianturi, Yuli Rona Tamaria; Sinaga, Rimansius; Panggabean, Salmi Engriani; Andini, Putri; Manik, Mei Suyanti; Sinaga, Cindy Novitasari; Permatasari, Mutiara Indah; Sitindaon, Dionisius Rahmat Martin
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 5 No. 2 (2024): April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.523 KB)

Abstract

Ketahanan pangan merupakan salah satu permasalahan yang sedang marak di Indonesia, hal ini dikarenakan masih banyaknya daerah-daerah di Indonesia yang mengalami kesenjangan mendasar dalam menciptakan lingkungan yang berwawasan maju, pengelolaan ketersediaan pasokan sumberdaya alam daerah (avaibility), serta keterjangkauan harga pangan (affordability). Budikdamber merupakan suatu kegiatan budidaya yang ramah lingkungan dimana mengsinergikan antara budidaya ikan dan tanaman pada satu wadah dalam skala kecil yang menghasilkan produk pertanian untuk kebutuhan nutrisi esensial seperti protein. Metode budidaya ikan di dalam ember atau budikdamber ini dapat di aplikasikan di rumah dengan memanfaatkan lahan yang terbatas guna menjaga ketersediaan pangan dan gizi seimbang yang cukup untuk masyarakat. Desa Bathin Sobanga merupakan salah satu desa yang pemanfaatan lahan dan ketahanan pangannya masih minim dikarenakan tidak sedikit masyarakat Desa Bathin Sobanga menginovasikan lahan yang sempit untuk suatu kegiatan seperti perkebunan sayur dan buah-buahan, namun kegiatan perkebunan tersebut tidak diterapkan secara keseluruhan oleh masyarakat Desa Bathin Sobanga karena tidak semua masyarakat desa memiliki lahan yang cukup. Melalui penyuluhan budikdamber ini diharapkan agar masyarakat lebih terpadu dan upgrade dalam teknik budidaya yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan serta dapat memberikan inovasi dan informasi kepada masyarakat dalam pemanfaatan lahan terbatas, peningkatan ketahanan pangan rumah tangga, pemenuhan gizi seimbang, maupun meningkatkan ekonomi masyarakat.
Mahasiswa Kukerta Menerapkan Program Budikdamber Guna Peningkatan Ketahanan Pangan Desa Bathin Sobanga Nurrachmi, Irvina; Maharani, Putri; Sianturi, Yuli Rona Tamaria; Sinaga, Rimansius; Panggabean, Salmi Engriani; Andini, Putri; Manik, Mei Suyanti; Sinaga, Cindy Novitasari; Permatasari, Mutiara Indah; Sitindaon, Dionisius Rahmat Martin
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 5 No. 2 (2024): April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Ketahanan pangan merupakan salah satu permasalahan yang sedang marak di Indonesia, hal ini dikarenakan masih banyaknya daerah-daerah di Indonesia yang mengalami kesenjangan mendasar dalam menciptakan lingkungan yang berwawasan maju, pengelolaan ketersediaan pasokan sumberdaya alam daerah (avaibility), serta keterjangkauan harga pangan (affordability). Budikdamber merupakan suatu kegiatan budidaya yang ramah lingkungan dimana mengsinergikan antara budidaya ikan dan tanaman pada satu wadah dalam skala kecil yang menghasilkan produk pertanian untuk kebutuhan nutrisi esensial seperti protein. Metode budidaya ikan di dalam ember atau budikdamber ini dapat di aplikasikan di rumah dengan memanfaatkan lahan yang terbatas guna menjaga ketersediaan pangan dan gizi seimbang yang cukup untuk masyarakat. Desa Bathin Sobanga merupakan salah satu desa yang pemanfaatan lahan dan ketahanan pangannya masih minim dikarenakan tidak sedikit masyarakat Desa Bathin Sobanga menginovasikan lahan yang sempit untuk suatu kegiatan seperti perkebunan sayur dan buah-buahan, namun kegiatan perkebunan tersebut tidak diterapkan secara keseluruhan oleh masyarakat Desa Bathin Sobanga karena tidak semua masyarakat desa memiliki lahan yang cukup. Melalui penyuluhan budikdamber ini diharapkan agar masyarakat lebih terpadu dan upgrade dalam teknik budidaya yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan serta dapat memberikan inovasi dan informasi kepada masyarakat dalam pemanfaatan lahan terbatas, peningkatan ketahanan pangan rumah tangga, pemenuhan gizi seimbang, maupun meningkatkan ekonomi masyarakat.
Analysis of Women’s Representation in Various Positions and Roles within the Public Sector Permatasari, Mutiara Indah; Harirah, Zulfa
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (JUAN) Vol 13 No 2 (2025): November, 2025
Publisher : Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UMRAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/juan.v13i2.6535

Abstract

The representation of women in high-ranking positions within Indonesia’s public sector remains significantly low, despite the increasing number of female civil servants (ASN) and their comparable levels of education to male counterparts. This situation reflects a persistent gender imbalance in bureaucratic leadership that contradicts the principles of equality outlined in Law No. 5 of 2014 concerning the State Civil Apparatus, which guarantees equal opportunity for all citizens. The purpose of this study is to analyze the level of women’s representation in various public sector positions and to identify the key factors contributing to the underrepresentation of women in strategic leadership roles. The research adopts a qualitative approach using the library research method, employing the theories of Representative Bureaucracy and Glass Walls as analytical frameworks. Data were collected through extensive review of scholarly literature, government regulations, and statistical reports from the National Civil Service Agency (BKN). The results show that over the past three years, male civil servants have dominated senior leadership positions Principal, Middle, and Primary levels comprising approximately 80%, while women account for less than 20%. The findings indicate that the limited representation of women is primarily caused by low interest and self-confidence, limited lobbying ability, gender-based job segregation, and enduring negative stereotypes that associate leadership with masculine traits. The study concludes that gender equality in Indonesia’s bureaucracy is still far from being realized, and achieving representative bureaucracy requires stronger institutional commitment to empowering women, promoting gender-sensitive recruitment, and ensuring equitable access to leadership opportunities in public administration.