Banyak masyarakat yang mengkonsumsi obat yang tidak rasional atau tidak tepat salah satunya merupakan jenis antibiotik, ketika antibiotik digunakan secara tidak tepat hal yang akan didapatkan adalah masalah negatif pengobatan seperti resistensi yang menimbulkan dampak berbahaya yaitu kematian, sehingga perlu adanya penelitian mengenai tingkat pengetahuan masyarakat mengenai resistensi antibiotik untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan yang dimiliki masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Rusun Dakota RT 06 RW011 Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling sebanyak 60 responden dalam usia produktif (15-64 Tahun). Penelitian ini menggunakan 10 soal kuesioner yang sudah di lakukan uji validitas dan uji reliabilitas sebagai intrumen penelitian. Data yang diperoleh akan dilakukan analisis kemudian persentase pengetahuan responden akan dihitung. Hasil penelitian tingkat pengetahuan masyarakat terhadap resistensi antibiotik berdasarkan usia dengan nilai tertinggi pada usia 36-45 tahun (31,67%), jenis kelamin perempuan dengan persentase sebesar (60%), tingkat pendidikan SMA/SMK sederajat (65%), dan pekerjaan karyawan swasta (35%). Hasil dari perhitungan rata-rata Tingkat pengetahuan masyarakat Rusun Dakota RT 06 RW 011 Kebon Kosong Kemayoran Jakarta Pusat sebesar (70,33%) kategori cukup.