Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Analisis Kadar Mirisetin Pada Ekstrak Daun Myrica Javanica Reinw. Ex Bl. Dengan Metode HPLC: Quantitative Analysis Of Myricetin In Extract Leaf Myrica Javanica Reinw. Ex Bl. Using HPLC Arianti, Varda; Arianto, Steven; Maulina, Devi; Adiana, Sylvi
Binawan Student Journal Vol. 5 No. 3 (2023)
Publisher : Direktorat Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Dan Kerjasama Universitas Binawan (DPPMK Universitas Binawan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/bsj.v5i3.1355

Abstract

Tanaman Myrica javanica mengandung senyawa mirisetin yang berkhasiat sebagai: antiinflamasi, analgesik, antitumor, hepatoprotektor, antidiabetes dan antibakteri. Metode yang digunakan pada penelitian ini High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Pengujian ini dilengkapi dengan validasi metode pengujian, yaitu Linearitas, Akurasi, Presisi, LOD dan LOQ. Hasil penelitian ini didapatkan pengujian linearitas adalah nilai r2 yaitu 0.9981 (r = 0.999). Persen (%) akurasi adalah 100,53%. Nilai presisi yaitu 0,98%. Nilai LOD diperoleh sebesar 1,93 dan nilai LOQ sebesar 6,43. Hasil uji kadar mirisetin pada yang diperoleh pada konsentrasi ekstrak 5000 ppm adalah sebesar 6,104.
Profil Penggunaan Antibiotik Pasien Covid-19 Terhadap Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit “X” Periode Januari-Maret 2021 Maulita, Fadia Putri; Adiana, Sylvi; Lakoan, Milda Rianty
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 4 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i4.929

Abstract

SARS CoV-2 merupakan virus menular yang dikenal dengan Severe Acute Respiratory Syndrom Coronavirus-2. World Health Organization memberi nama SARS CoV-2 dengan sebutan covid-19 yaitu wabah yang bermula di kota Wuhan, China pada Desember 2019. Covid-19 merupakan penyakit menular melalui percikan liur (droplet) yang dikeluarkan oleh pasien yang terinfeksi Covid-19. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Profil Penggunaan Antibiotik Pasien Covid-19 Terhadap Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit “X” Periode Januari-Maret 2021. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan kuantitatif yang meggunakan metode deskriptif dalam desain penelitian, yang kemudian data diambil secara retrospektif. Penelitian ini menggunakansampel rekam medis pasien Covid-19 di Rumah Sakit “X” yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik pasien yaitu jenis kelamin paling banyak perempuan yaitu 164 pasien (50,15%) dan usia paling banyak yaitu 46-55 tahun sebanyak 69 pasien (21,10%). Pada penggunaan berdasarkan jenis antibiotik paling banyak yaitu seftriaxone 276 pasien, penggunaan berdasarkan golongan antibiotik paling banyak yaitu sefalosporin dan makrolida yaitu 190 pasien (58,10%), dan lama perawatan pasien paling banyak yaitu <14 hari sebanyak 271 pasien (82,87%).
Gambaran Penggunaan Antihipertensi Pada Pasien BPJS Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit X Periode Mei–Juli 2023 Shas, Mutiara Diva Azzahra; Adiana, Sylvi; Rochjana, Anna Uswatun Hasanah
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 4 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i4.931

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang paling umum di dunia, khususnya di Indonesia. Penanganan Hipertensi dapat dilakukan dengan terapi farmakologis tunggal maupun kombinasi. Jika pemberian farmakologis tunggal tidak mencapai sasaran tekanan darah yang dianjurkan, maka terapi farmakologis kombinasi baru dapat diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis Antihipertensi dan tipe terapi yang paling banyak digunakan di Poliklinik Penyakit Dalam BPJS Rumah Sakit X periode Mei sampai Juli 2023. Penelitian ini dilakukan dengan metode Purposive Sampling. Dari penelitian ini didapatkan resep pasien berdasarkan jenis kelamin perempuan lebih banyak (61,19%) dibanding resep pasien laki-laki (38,81%), berdasarkan kriteria usia terbanyak adalah resep pasien Masa Lansia Akhir (35,82%), berdasarkan penyakit penyerta terbanyak adalah resep pasien Hipertensi dengan penyerta Diabetes (79,10%), berdasarkan Tipe Terapi terbanyak adalah Tipe Terapi Tunggal (50,37%), berdasarkan penggunaan Tipe Terapi Tunggal terbanyak adalah Amlodipine 10 mg (22,96%), dan berdasarkan penggunaan Tipe Terapi Kombinasi terbanyak adalah kombinasi ARB dan CCB (59,40%). Kata Kunci : Antihipertensi, Pola Penggunaan, Rumah SakitHipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang paling umum di dunia, khususnya di Indonesia. Penanganan Hipertensi dapat dilakukan dengan terapi farmakologis tunggal maupun kombinasi. Jika pemberian farmakologis tunggal tidak mencapai sasaran tekanan darah yang dianjurkan, maka terapi farmakologis kombinasi baru dapat diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis Antihipertensi dan tipe terapi yang paling banyak digunakan di Poliklinik Penyakit Dalam BPJS Rumah Sakit X periode Mei sampai Juli 2023. Penelitian ini dilakukan dengan metode Purposive Sampling. Dari penelitian ini didapatkan resep pasien berdasarkan jenis kelamin perempuan lebih banyak (61,19%) dibanding resep pasien laki-laki (38,81%), berdasarkan kriteria usia terbanyak adalah resep pasien Masa Lansia Akhir (35,82%), berdasarkan penyakit penyerta terbanyak adalah resep pasien Hipertensi dengan penyerta Diabetes (79,10%), berdasarkan Tipe Terapi terbanyak adalah Tipe Terapi Tunggal (50,37%), berdasarkan penggunaan Tipe Terapi Tunggal terbanyak adalah Amlodipine 10 mg (22,96%), dan berdasarkan penggunaan Tipe Terapi Kombinasi terbanyak adalah kombinasi ARB dan CCB (59,40%).
Analisis Potensi Interaksi Obat Pada Pasien Rawat Jalan Eksekutif Poliklinik Penyakit Dalam Di Rumah Sakit X Periode Januari-Maret 2023 Kania, Michelle; Adiana, Sylvi
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 4 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i4.932

Abstract

Obat yang dikonsumsi memiliki efek yang baik untuk tubuh seperti untuk mendiagnosa, mencegah, atau menyembuhkan berbagai penyakit, tetapi juga memiliki potensi yang menyebabkan seseorang keracunan atau menimbulkan efek yang tidak diinginkan selama proses pengobatan seperti Interaksi obat. Interaksi Obat merupakan kejadian yang memberikan efek toksik yang tidak diharapkan selama masa pengobatan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa, mengetahui dan memperoleh potensi terjadinya interaksi obat serta tingkat keparahan pada resep pasien yang digunakan di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit X periode Januari sampai Maret 2023. Penelitian ini dilakukan dengan metode Random Sampling secara deksriptif. Hasil dari penelitian ini dari 320 sampel resep Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit X periode pengambilan data Januari sampai dengan Maret 2023, sebanyak 68 resep yang mengalami interaksi dengan tingkat keparahan minor sebanyak 52 kasus (45,61%), tingkat keparahan moderat 42 kasus (36,84%), tingkat keparahan mayor 20 kasus (17,55%).
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Rusun Dakota Terhadap Resistensi Antibiotik Wulandari, Mia; Adiana, Sylvi
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 4 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i4.945

Abstract

Banyak masyarakat yang mengkonsumsi obat yang tidak rasional atau tidak tepat salah satunya merupakan jenis antibiotik, ketika antibiotik digunakan secara tidak tepat hal yang akan didapatkan adalah masalah negatif pengobatan seperti resistensi yang menimbulkan dampak berbahaya yaitu kematian, sehingga perlu adanya penelitian mengenai tingkat pengetahuan masyarakat mengenai resistensi antibiotik untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan yang dimiliki masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Rusun Dakota RT 06 RW011 Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling sebanyak 60 responden dalam usia produktif (15-64 Tahun). Penelitian ini menggunakan 10 soal kuesioner yang sudah di lakukan uji validitas dan uji reliabilitas sebagai intrumen penelitian. Data yang diperoleh akan dilakukan analisis kemudian persentase pengetahuan responden akan dihitung. Hasil penelitian tingkat pengetahuan masyarakat terhadap resistensi antibiotik berdasarkan usia dengan nilai tertinggi pada  usia 36-45 tahun (31,67%), jenis kelamin perempuan dengan persentase sebesar (60%), tingkat pendidikan SMA/SMK sederajat (65%), dan pekerjaan karyawan swasta (35%). Hasil dari perhitungan rata-rata Tingkat pengetahuan masyarakat Rusun Dakota RT 06 RW 011 Kebon Kosong Kemayoran Jakarta Pusat sebesar (70,33%) kategori cukup.
Pemanfaatan ekstrak wuru ketek (Myrica Javanica Reinw. Ex Bl.) sebagai sabun antiseptik Adrianto, Dimas; Adiana, Sylvi
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 3 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i3.1379

Abstract

Tanaman wuru ketek (Myrica Javanica) mengandung senyawa flavonoid (mirisetin dan kuersetin) maupun flavonoid glikosidanya [mirisitrin (mirisetin 3-O-rhamnoside)]; terpenoid (3-epi-ursolic acid,3-O-(E)-caffeoylursonic acid); saponin (arjunolic acid) diperoleh dari daun. Tanaman Myrica javanica berkhasiat sebagai: antiinflamasi, analgesik, antitumor, hepatoprotektor, antidiabetes dan antibakteri. Tujuan penelitian ini dilakukan cara uji efektifitas antibakteri dari ekstrak wuru ketek sebagai antibakteri dan memformulasi sediaan sabun padat dengan bahan aktif ekstrak wuru ketek sebagai antiseptik terhadap bakteri S. aureus. Metode penelitian ini dilakukan penelitian eksperimen dengan menentukan efektifitas antiseptik dari ekstrak wuru ketek menggunakan metode difusi cakram terhadap bakteri S. aureus, dilanjutkan dengan pembuatan sediaan sabun padat ekstrak wuru ketek. Evaluasi terhadap sediaan sabun meliputi uji organoleptis, pH, homogenitas, asam bebas, diameter daya hambat, iritasi, dan ketinggian busa. Berdasarkan hasil penelitian sediaan sabun ekstrak wuru ketek memiliki aktifitas menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dengan DDH 25±0,01 mm termasuk kategori sangat kuat.
Manajemen komprehensif insomnia terkait smartphone pada mahasiswa: Perspektif keperawatan, farmasi, dan fisioterapi Maulina, Devi; Anugrahwati, Ria; Adiana, Sylvi; Syafitri, Putri Karina; Arianti, Varda; Rochjana, Anna Uswatun Hasanah; Retnani, Ajeng Dwi
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 4 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i4.1619

Abstract

Penggunaan smartphone secara berlebihan telah menjadi faktor pemicu meningkatnya kasus insomnia di kalangan mahasiswa. Paparan cahaya biru, stimulasi kognitif yang terus-menerus, dan gangguan ritme sirkadian berdampak negatif terhadap kualitas tidur. Mengingat kompleksitas masalah ini, diperlukan pendekatan komprehensif dan kolaboratif lintas profesi untuk penanganannya. Artikel ini disusun sebagai tinjauan naratif berbasis literatur yang relevan dari berbagai sumber primer dan sekunder (2013–2024), dengan fokus pada peran keperawatan, farmasi, dan fisioterapi dalam manajemen insomnia terkait penggunaan smartphone. Penelusuran dilakukan melalui database PubMed, ScienceDirect, dan Google Scholar menggunakan kata kunci: insomnia, smartphone use, nursing intervention, pharmaceutical care, physiotherapy, dan interprofessional collaboration. Tinjauan menunjukkan bahwa perawat berperan dalam edukasi sleep hygiene dan teknik perilaku seperti CBT-I; farmasis berkontribusi melalui edukasi rasional penggunaan suplemen atau obat tidur; sedangkan fisioterapis mendukung melalui intervensi fisik seperti latihan relaksasi otot dan teknik pernapasan. Sinergi ketiga profesi ini membentuk pola layanan integratif yang responsif terhadap kebutuhan mahasiswa. Pendekatan multidisipliner dalam manajemen insomnia terbukti lebih efektif dibandingkan pendekatan tunggal. Kolaborasi antara keperawatan, farmasi, dan fisioterapi memungkinkan intervensi yang lebih personal, holistik, dan berkelanjutan. Implikasi dari temuan ini menegaskan pentingnya integrasi pendidikan interprofesional dalam kurikulum serta penerapan praktik kolaboratif dalam pelayanan kesehatan kampus.
Pola penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia di instalasi rawat inap rumah sakit X Bekasi tahun 2023 Zaevany, Tatiek Arsita; Adiana, Sylvi; Rochjana, Anna Uswatun Hasanah
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 4 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i4.1630

Abstract

Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan akut yang memerlukan penanganan segera, termasuk pemberian antibiotik yang tepat. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional dapat menyebabkan resistensi dan memperburuk kondisi pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia di instalasi rawat inap Rumah Sakit X Bekasi tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan kuantitatif dalam metode deskriptif dalam desain penelitian data diambil secara retrospektif. Penelitian ini menggunakan sampel resep pasien pneumonia di Rumah Sakit X Bekasi yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik pasien yaitu jenis kelamin laki – laki sebanyak 74 pasien (63,25%), usia masa balita 0 – 5 tahun sebanyak 90 pasien (76,92%) dan diagnosa terbanyak yaitu pneumonia sebanyak 68 (58,12%). Pada penggunaan berdasarkan jenis antibiotik paling banyak digunakan yaitu ampisillin sulbactam sebanyak 63 pasien, (45,00%), penggunaan berdasarkan golongan antibiotik paling banyak yaitu Penisillin sebanyak 66 pasien (47,14%).
Pola penggunaan obat analgetik pada pasien BPJS di poli saraf rumah sakit x Fadillah, Muhammad Noval; Adiana, Sylvi; Arianti, Varda
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 5 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i5.1635

Abstract

Penggunaan obat analgetik menjadi salah satu intervensi utama dalam pengelolaan nyeri. Nyeri adalah salah satu gejala yang paling sering dikeluhkan oleh masyarakat. Penggunaan obat analgetik pada pasien dengan gangguan syaraf memegang peranan penting dalam pengelolaan nyeri. Analgetik terdiri dari beberapa golongan obat, seperti Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs), opioid, dan adjuvant analgesics. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat analgetik pada pasien peserta BPJS di poli saraf sebuah rumah sakit dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan retrospektif. Hasil penelitian ini untuk memastikan penggunaan obat yang rasional dalam pengobatan pasien saraf demi meningkatkan kualitas hidup pasien dan mencegah efek samping jangka panjang dari penggunaan analgetik yang tidak tepat. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik pasien yaitu jenis kelamin perempuan sebanyak 267 pasien (76,29%), berdasarkan usia yaitu usia lansia akhir sebanyak 109 pasien (31,14%), berdasarkan jenis pekerjaan yaitu pekerjaan Ibu rumah tangga sebanyak 277 pasien (79,15%). Selanjutnya hasil penelitian pola penggunaan obat didapatkan hasil berdasarkan diagnosa terbanyak adalah diagnosa neuropatik sebanyak 192 pasien (54,86%), berdasarkan jenis obat terbanyak  adalah paracetamol tablet sebanyak 158 pasien (45,14%), berdasarkan golongan obat analgetik terbanyak adalah golongan analgetik non opioid sebanyak 168 pasien (48%).
Tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswa kesehatan tentang swamedikasi di Institut Kesehatan Hermina pada kampus Jatinegara Fatah, Muhammad; Adiana, Sylvi; Arianti, Varda
Journal of Law, Administration, and Social Science Vol 5 No 3 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/jolas.v5i3.1757

Abstract

Latar Belakang: Swamedikasi berpotensi menyebabkan reaksi obat yang merugikan, kegagalan pengobatan, interaksi antar obat, perkembangan resistensi antimikroba, dan peningkatan morbiditas dan mortalitas. Survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) didapatkan hasil persentase masyarakat yang melakukan pengobatan sendiri di DKI Jakarta pada tahun 2022 sebesar 85,46%. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik purposive sampling didapatkan sampel penelitian sebanyak 249 responden, pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket (kuesioner). Hasil: pengolahan data tingkat pengetahuan mahasiswa tentang swamedikasi diperoleh hasil sebanyak 197 responden 79,1% dengan kategori baik. Hasil pengolahan data sikap mahasiswa mengenai swamedikasi sebanyak 101 responden 40,56% dengan kategori cukup. Disarankan: Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan target responden diluar kampus jatinegara atau dengan metode yang berbeda.