Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Usaha Budidaya Arwana Brazil (Osteoglossum bicirhossum) Bagi Siswa SMKN 1 Sungai Raya Kubu Raya Setiawan, Agus; Mudlofar, Farid; Sarmila, Sarmila; Shilman, M. Idham; Susilawati, Susilawati; Warastuti, Sri; Putri, Hylda Khairah; Nurfahma, Nurfahma; Kusumawati, Dewi
Kapuas Vol. 3 No. 2 (2023): Kapuas : Jurnal Publikasi Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/jk.v3i2.562

Abstract

Brazilian Arowana fish is one of the ornamental fish with high economic value that has the potential to be developed in Kubu Raya district. This fish is relatively easy to care for, but there are still many people who are not brave enough to maintain it due to a lack of knowledge. For this reason, it is necessary to adopt technology through PPM activities by utilizing collaboration with SMKs as well as upgrading the competencies that students currently have. With this activity can be an alternative to improve the community's economy. The purpose of this PPM activity is to improve the competence and abilities of students in applying environmentally friendly, efficient and effective Brazilian Arwana ornamental fish farming business technology in a sustainable manner and it is hoped that it can become an example for the surrounding ornamental fish cultivating community. The maintenance process for Brazilian Arowana during PPM activities went well. The time required for one maintenance cycle is 2 months. The containers used consist of 2 types, namely a tarpaulin tub as a container and an aquarium as a container for further maintenance. As many as 420 seeds were sown and given feed in the form of frozen worms and small shrimp. The SR level is 100% so that the harvest can be sold entirely with a profit of Rp. 5,130,000.- and the R/C ratio is 1.54. This PPM activity is expected to spur the community in developing Brazilian Arowana fish farming by applying appropriate technology that is applicable to increase the productivity of aquaculture products in a sustainable and environmentally friendly manner which will ultimately increase the economic level of the community.
PENENTUAN KUALITAS IKAN ARWANA SUPER RED (SCLEROPAGES FORMOSUS) DENGAN METODE MORFOMETRIK, MERISTIK DAN SKALA WARNA Shilman, M. Idham; ., Suparmin; Irmawan, Fadly
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.009 KB) | DOI: 10.29406/jr.v9i2.2750

Abstract

Kebutuhan manajemen baku mutu kualitas ikan Arwana (Scleropages formosus) sangat diperlukan namun belum ada standar baku untuk kualitas ikan Arwana (Scleropages formosus). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat standar kualitas ikan hias terutama ikan Arwana Super Red dengan metode morfometrik dan skala warna dari Modified Tocca Colour Finder (M-TCF). Analisis saturasi dilakukan untuk menguraikan warna sisik dalam bentuk intensitas RGB dengan aplikasi bioinformatika dan aplikasi komputasi standar. Data peningkatan skala warna dianalisis secara deskriptif dan nilai peningkatan warna (Δ) dianalisis menggunakan metode statistik non-parametrik dengan Uji Kruskal Wallis (Uji H). Data kelangsungan hidup dan konversi pakan dianalisis menggunakan uji ragam (ANOVA) dengan taraf kepercayaan 95 % dan uji kenormalan liliefors. Kualitas Ikan Arwana diketahui berdasarkan bentuk morfologi (bentuk tubuh) yang meliputi bentuk kepala, bentuk badan, bentuk ekor, dan sirip. Hasil morfometrik meliputi hasil pengukuran tubuh, sisik, sirip, dan jumlah sel kromatofor. Nilai Uji Kenormalan Liliefors bernilai 1 maka dapat dinyatakan bahwa data terdistribusi normal dan merata, pada Uji Ragam p-value bernilai 7,10≥0,05 maka ini bermakna bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara sampel dengan standar. Jumlah sel kromatofor sebagai sel yang mempengaruhi kecerahan warna pada ikan Arwana dengan jumlah sel kromatofor pada sampel 1 sebanyak 184 cfu, sampel 2 sebanyak 156 cfu dan sampel 3 sebanyak 164 cfu. Berdasarkan hasil pengamatan skala warna MTCF (RGB) diperoleh hasil kualitas Ikan Arwana pada Sampel 1 mencapai nilai 14, Sampel 2 mencapai nilai 9, dan Sampel 3 mencapai nilai 12. Kata kunci: Ikan Arwana, Super Red, Standar Kualitas, Mofometrik, Skala Warna MTCF
Performance Kualitas Air Tambak Terhadap Kondisi Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Shilman, M. Idham; Purnamawati, Purnamawati; Susanti, Romi; Redha, Akhmad Rasyid
Akuatiklestari Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v9i1.7702

Abstract

Budidaya udang Litopenaeus vannamei dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kualitas air yang menentukan tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performa kualitas air serta hubungannya dengan pertumbuhan udang vaname pada masa pemeliharaan. Pengamatan dilakukan secara in situ dan ex situ selama 80 hari masa pemeliharaan (Day of Culture/DOC 0–80) dengan mengukur parameter fisika, kimia, dan biologi. Hasil pengukuran menunjukkan suhu berada pada kisaran optimal (29–34℃) dengan tingkat kecerahan 30 cm pada DOC 56. Parameter kimia menunjukkan pH relatif stabil (6,88–7,63) dengan kondisi ideal, sedangkan DO cenderung rendah pada DOC 28 dan DOC 64 (2,0 mg/L). Salinitas berkisar 13–14 ppt tergolong rendah, sementara alkalinitas rendah teramati pada DOC 56 (40,8 mg/L). Hardness berada pada kisaran 2.756–3.573 mg/L dan dinilai ideal. Nilai TOM (54,50–68,26 mg/L) dan TAN (0,33–0,98 mg/L) menunjukkan kondisi masih sesuai untuk budidaya. Konsentrasi nitrit masih pada kondisi ideal yaitu dibawah 1 mg/l. Namun, nilai fosfat meningkat pada DOC 56 (0,44 mg/L). Dari parameter biologi, total bakteri mencapai 45×10³ CFU/ml dengan dominasi non-Vibrio (TVC 45%), sehingga masih aman bagi pemeliharaan. Hasil sampling pertumbuhan yang dilakukan setiap 7–10 hari menunjukkan kondisi pertumbuhan yang baik, dengan ADG tertinggi pada DOC 70 sebesar 0,29 g/hari dan ABW pada DOC 80 mencapai 15,53 g. Secara keseluruhan, performa kualitas air masih mendukung pertumbuhan udang vaname meskipun terdapat beberapa parameter yang perlu diperbaiki. Untuk meningkatkan kondisi kualitas air pada tambak tersebut, sebaiknya dilakukan penambahan kincir air (PWA) menjadi minimal 8 unit untuk meningkatkan konsentrasi oksigen dan sirkulasi air di tambak. Serta, perlu dilakukan penyiphonan pada dasar tambak secara rutin dimulai pada DOC 40 hari, untuk mengurangi jumlah bahan organik pada dasar tambak.