Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

URGENSI PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP JATUHNYA KORBAN JIWA AKIBAT KEBAKARAN DEPO PERTAMINA PLUMPANG Syifa, Nada; Prasetyo, Handoyo
Kertha Semaya : Journal Ilmu Hukum Vol 12 No 7 (2024)
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/KS.2024.v12.i07.p04

Abstract

Tujuan dari penilitian ini untuk menganalisis pertanggungjawaban pidana seperti apa yang dapat dijatuhkan untuk pihak yang terlibat dalam penyebab kebarakan depo pertamina plumpang ini. Analisis data kualitatif serta pendekatan yuridis normatif merupakan metode yang digunakan peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT. Pertamina bisa digugat secara pidana bila tidak ada itikad baik dalam menyelesaikan masalahnya serta direksi bisa dimintai pertanggungjawaban pidana sesuai dengan Undang - Undang No. 40 Tahun 2007 terkait perseroan terbatas. Pemerintahan pun dalam kasus ini dapat dimintai pertanggungjawaban pidana melalui gubernur yang saat itu sedang menjabat sebagai seseorang yang menerbitkan IMB untuk warga rawa badak tersebut dan telah melakukan kelalaian karna tidak melihat legalitas yang telah terbit dan menyetujui bahwa warga rawa badak dapat menempati zona bahaya tersebut yang mengakibatkan banyak sekali korban yang berjatuhan. Direksi PT. Pertamina sebagai penanggungjawab serta Gubernur DKI Jakarta selaku seseorang yang menerbitkan IMB rawa badak dapat dikenakan pasal 188 KUHP. The purpose of this study is to analyze what kind of criminal liability can be imposed on the parties involved in causing the Pertamina Plumpang depot fire. Qualitative data analysis and a normative juridical approach are the methods used by researchers. The results of this research indicate that PT. Pertamina can be criminally sued if there is no good faith in resolving the problem and the directors can be held criminally responsible in accordance with Law no. 40 of 2007 concerning limited liability companies. In this case, the government can also be held criminally liable through the governor, who at that time was serving as the person who issued the IMB for the residents of Rawa Badak, who was negligent because he did not see the legality that had been issued and agreed that the residents of Rawa Badak could occupy the danger zone, which resulted in many once the victim falls. Directors of PT. Pertamina as the person responsible and the Governor of DKI Jakarta as the person who issued the rawa badak IMB may be subject articles 188 KUHP.
ANALISIS PENGGUNAAN SHOPEE PAYLATER DALAM PERSPEKTIF FIQIH MUAMALAH PADA MAHASISWA MANAJEMEN BISNIS SYARIAH FAI UMSU Syifa, Nada; Amsari, Syahrul
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 8, No 1 (2023): Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v8i1.79-93

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui motif,sistem pembayaran, dampak, dan pengalaman mahasiswa Manajemen Bisnis Syariah FAI UMSU dalam menggunakan Shopee Paylater dipandang dalam perspektif fiqih muamalah. Penelitian ini didasari karena belum adanya keseragaman hukum dalam pengharaman Paylater,adanya indikasi perilaku konsumtif pada penggunaan Shopee Paylater, motif mahasiswa yang berbeda-beda dalam menggunakan Shopee Paylater,dan kurangnya pengetahuan mahasiswa mengenai layanan Shopee Paylater.Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan fenomenologi.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, disimpulkan bahwa motif mahasiswa Manajemen Bisnis Syariah FAI UMSU menggunakan Shopee Paylater  yaitu   transaksi yang mudah, membantu memenuhi kebutuhan mendesak, mudah memenuhi keinginan, serta agar bisa mendapat promo,potongan harga, dan gratis ongkos kirim, berdasarkan perspektif fiqih muamalah,manfaat yang diperoleh mahasiswa Manajemen Bisnis Syariah FAI UMSU dari adanya penggunaan Shopee Paylater adalah riba, sedangkan kerugian yang dirasakan  seperti konsumtif, boros, ketagihan dan terkadang menyesal dengan pengeluaran akibat membayar transaksi Shopee paylater tersebut, dipandang dalam perspektif muamalah itu adalah risiko yang harus diterima mereka karena sudah tau dampaknya.Sistem pembayaran pada Shopee Paylater dimana transaksinya terdapat bunga sebesar 2,59 % dan denda sebesar 5 % dari total tagihan apabila  terlambat.Jadi,transaksi yang dilakukan mahasiswa Manajemen Bisnis Syariah FAI UMSU dalam menggunakan Shopee paylater berdasarkan perspektif fiqih muamalah terdapat unsur riba.
Kejang Demam pada Anak Syifa, Nada; Amalia, Dika
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 4 No. 2 (2025): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - April 2025
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v4i2.21384

Abstract

Kejang demam adalah kejang yang biasanya terjadi pada anak-anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun saat suhu tubuh melebihi 38°C, tanpa penyebab dari dalam otak. Penyebab kejang ini adalah banyak faktor, termasuk perkembangan sistem saraf pusat, faktor genetik, dan lingkungan. Kebanyakan kejang demam tidak menyebabkan penurunan IQ, epilepsi, atau kematian. Meskipun dapat terulang, kejang ini seringkali membuat keluarga merasa takut dan cemas. Oleh karena itu, pemeriksaan sesuai indikasi dan pengelolaan yang komprehensif sangat penting. Edukasi kepada orang tua juga merupakan pilar utama dalam penanganan kejang demam sebelum anak dirujuk ke rumah sakit.