Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Antroposentrisme dan budaya hukum lingkungan (Studi eksploitasi timah di Belitung Timur) Dwi Haryadi; Darwance Darwance; Putra Pratama Saputra
PROGRESIF: Jurnal Hukum Vol 14 No 1 (2020): PROGRESIF: Jurnal Hukum
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/progresif.v14i1.1777

Abstract

Mining activities that tend to ignore or even damage the environment indicate an anthropocentrism behavior where human interests take more precedence than the environmental sustainability. Economic interests are often the main reason for mining activity such as cutting down protected forests, damaging and polluting watersheds, and etc. As an area that has been exploited for a long time, East Belitung has experienced the increasing number of its critical land and natural disasters such as floods because of tin mining that ignores the environment. This condition show that the legal culture of the miner's environment has not been developed yet, or it’s already exists but the clash with economic interests and dependence on tin has made anthropocentrism become more dominant. Policies, prevention efforts, socialization and enforcement have been carried out but the fact shows it’s not easy to harmonize between anthropocentrism and awareness of the environmental law of the community..
Strategi Pengembangan Pembangunan Aek Biru Sebagai Destinasi Wisata Desa Cit, Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung Rohma Yana; Jamilah Cholilah; Putra Pratama Saputra
Jurnal Studi Inovasi Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Studi Inovasi
Publisher : Inovbook

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.665 KB) | DOI: 10.52000/jsi.v1i2.18

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam mengenai strategi pengembangan pembangunan Aek Biru sebagai destinasi wisata Desa Cit, Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Kajian ini penting dilakukan supaya melihat bagaimana hasil dari upaya yang telah direncanakan oleh para pengelola kawasan Aek Biru supaya dalam proses pengembangannya berjalan dengan optimal serta berkelanjutan agar dapat menguntungkan masyarakat. Objek wisata Aek Biru yang berada di Desa Cit Kecamatan, Riausilip, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung yang dimana masih pada tahap proses pengembangan pembangunannya dikelola oleh BUMDES serta aparat desa bersama kelompok karang taruna dan masyarakat dibantu juga oleh Mahasiswa KKN UBB pada tahu 2019. Dalam proses pengembangannya tentu tidak terlepas dari faktor yang mendukung guna menunjang agar pembangunannya dapat berkembang dan berjalan dengan baik serta dapat menimbulkan manfaat terutama bagi masyarakat agar dapat mensejahterakan terutama dari segi perekonomiannya dengan adanya destinasi wisata di Desa Cit, serta tidak terlepas pula dari faktor yang akan menghambat dalam proses pengembanganya. Untuk itu harus melakukan berbagai upaya agar kegiatan pengembangan pembangunannya berjalan sesuai yang diharapkan.Metode yang digunakan dalam kajian ini yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi penghambat dan pendukung dalam proses pengembangan pembangunan Aek Biru sebagai destinasi wisata serta beberapa upaya atau Strategi yang telah di persiapkan supaya proses pengembangannya berjalan sesuai dengan harapan dan supaya bisa mensejahterakan masyarakat Desa Cit pasca tambang timah tidak beroprasi lagi.
Makna Simbolik dalam Tradisi Pawai Hantu di Desa Nibung Kecamatan Puding Besar Kabupaten Bangka Siti Ropiah; Aimie Sulaiman; Putra Pratama Saputra
Jurnal Studi Inovasi Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Studi Inovasi
Publisher : Inovbook

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.534 KB) | DOI: 10.52000/jsi.v1i2.20

Abstract

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa makna simbolik tradisi pawai hantu terdapat pada nama dan warna dari hantu tersebut. Pertama Makna yang dijelaskan pada nama hantu yakni hantu bukit. Bukit sendiri berarti dataran yang tinggi yang berwarna hitam yang dimaknai dengan kelamyang ditandai dengan penolakan marabahaya atas penyembahan Allah yang dulunya mereka menyembah hantu tersebut dan hidup mereka kelam selalu tertimpa kesialan. Maka atas penyembahan kepada Allah dipercaya tidak adanya marabahaya yang datang. Kedua makna dari nama hantu rimbak dan warna hijau,rimbak sendiri berarti hutan yang luas dan sangat jarang di huni oleh masyarakat. Dalam tradisi ini rimbak diambil kata luas untuk dimaknai dalam tradisi pawai hantu. Luas dalam tradisi ini berarti, luasnya hati seorang manusia untuk menerima ketetapan yang telah diberikan oleh Allah. Sedangkan dari tardisi ini menggunakan daun keterek ayam yang berwarna hijau, yang memiliki arti tersediri bagi masyarakat yakni sebuah kepercayaan bahwasanya daun tersebut bersifat lembut seperi hati manusia. Ada salah satu perimbom atau kata-kata yang tergamabar dalam makna tradisi pawai hantu ini yakni: “terang gerantang laut sibarullah” yang berarti “terangberkilauan seperti laut yang telah di ciptakan oleh Allah” Dalam tradisi ini meskipun di sangkut paukan dalam hal mistis yang terlihat dalam namanya tradisi pawai hantu, tetapi dalam tradisi ini tidak ada saupun prosesi dalam melakukan tradisi ini yang menyimpang kaidah agama.
Analisis Fenomena Tren Green Lifestyle pada Mahasiswa Universitas Bangka Belitung Dewi Fortuna Islamiati; Putra Pratama Saputra
Jurnal Studi Inovasi Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Studi Inovasi
Publisher : Inovbook

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.451 KB) | DOI: 10.52000/jsi.v1i2.22

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Analisis Tren Green Lifestyle Pada Mahasiswa Universitas Bangka Belitung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi tren green lifestyle pada mahasiswa Universitas Bangka Belitung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan observasi, wawancara lansung dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini guna menganalisis permasalahan dalam penelitian ini adalah teori ekosentrisme (deep ecology) dari Arne Naess yaitu dalam tiga nilai antara lain nilai normatif, nilai kebijakan, dan nilai gaya hidup. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa fenomena ini berkembang dan diketahui oleh mahasiswa lewat media sosial yang kemudian didukung oleh situasi lingkungan yang sedang menghadapi pandemi covid-19, kemudian didorong oleh beberapa faktor seperti tren gaya hidup dan juga lingkungan sosial yang akhirnya menciptkan kebiasaan baru dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa di Universitas Bangka Belitung dalam bentuk gaya hidup ramah lingkungan. Kemunculan tren ini akhirnya memberikan cara baru dalam perubahan di diri individu untuk lebih sadar terhadap kelestarian lingkungan. Gaya hidup yang dikemas lebih ramah lingkungan dan juga memberikan inovasi baru untuk mengurangi timbunan sampah industri.
Peran Modal Sosial dalam Pencegahan dan Penanganan Covid-19 sebagai Strategi Kampung Tegep Mandiri di Lingkungan Sidodadi Kelurahan Srimenanti Kecamatan Sungailiat Deska Rahmadona; Luna Febriani; Putra Pratama Saputra
Jurnal Administrativa Vol 3 No 1 (2021): Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administrativa.v3i1.67

Abstract

Penelitian ini berfokus di salah satu daerah bernama Lingkungan Sidodadi, Kelurahan Sri Menanti, Kecamatan Sungailiat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data purposive sampling. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana peran modal sosial dalam pencegahan dan penangangan Covid-19 sebagai strategi Kampung Tegep Mandiri di Lingkungan Sidodadi, Kelurahan Srimenanti, Kecamatan Sungailiat. Adanya pandemi ini telah membawa dampak yang begitu besar di segala aspek baik dari aspek pendidikan, kesehatan, sosial budaya, maupun ekonomi. Adapun hasil penelitian yang ditemukan di lapangan bahwa Lingkungan Sidodadi juga menjadi daerah terdampak wabah Virus Corona. Bukan hanya masalah ekonomi yang perlu menjadi perhatian bersama, tetapi juga aspek kesehatan dan keamanan masyarakat penting diperhatikan. Di kondisi seperti sekarang ini kesehatan menjadi nomor satu. Setiap individu harus memastikan dirinya sehat, tidak terjangkit penyakit atau virus yang bisa membahayakan keselamatan orang banyak. Selain kesehatan, keamanan juga penting diperhatikan. Apalagi di tengah kondisi sulit seperti sekarang ini, tingkat kriminalitas melampau tinggi. Oleh sebab itu, masyarakat harus bekerja sama dengan memperhatikan ketiga aspek tersebut demi terwujudnya kesejahteraan bersama. Salah satunya melalui serangkaian kegiatan Kampung Tegep Mandiri. Kampung ini bertujuan meningkatkan semangat gotong royong agar masyarakat memiliki kemampuan, kemandirian dan ketangguhan untuk menyelesaikan persoalan yang ditimbulkan oleh pandemi. Oleh karenanya peran modal sosial diperlukan dalam menggerakkan masyarakat untuk aktif terlibat dalam melaksanakan serangkaian Kampung Tegep Mandiri sebagai langkah strategi upaya pencegahan dan penanganan Covid-19.
PENGUATAN MANAJEMEN ORGANISASI LOKAL DALAM PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN ZAT ADIKTIF DI BANDUNG Putra Pratama Saputra
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 16 No 1 (2017): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v16i1.101

Abstract

AbstractThe drug abuse problem that occurs in society these days is very alarming. The existence of the perpetrator and the activity of drug abuse have become a custom of the community. However, permissiveness has shown as if the people let these problems occur. The existence of stakeholders is expected to have a positive impact, so that the functions of society can work well, especially in the prevention of drug abuse. Strengthening the management of local organizations is an effort to prevent drug abuse. This research aims to produce the right model for strengthening the management of local organizations in efforts to prevent drug abuse. The method used in this research is a qualitative research method with action research. The Place of research conducted in RW 18 Sadang Serang Village, Coblong Sub-district, Bandung with a number of main informants and supporting  informant were 9 people out of 7 people. The intervention is done through several activities, namely the Development of Local Organizations "Pemuda Anti NAPZA" (Training Administration and Reorganization Membership Organization), and Build Job Network (Increasing Participation Extention, Benchmark and Audiency). The results showed an increase in management capacity of local organizations "Pemuda Anti NAPZA" in efforts to prevent drug abuse in RW 18 Sadang Serang Village. Final model has been enhanced tending to be more effective in addressing the problem of drug abuse which is occured.Keywords: Local Organisation, Management, NAPZA (Narcotics, Psychotropics and Addicted Subtances), Preventing Drugs AbuseAbstrakMasalah penyalahgunaan NAPZA yang terjadi di masyarakat akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan. Keberadaan pelaku dan aktivitas penyalahgunaan NAPZA sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan masyarakat. Akan tetapi, sikap permisif yang ditunjukkan masyarakat seolah-olah membiarkan permasalahan tersebut terjadi. Keberadaan stakeholders diharapkan dapat memberikan dampak positif, sehingga fungsi masyarakat dapat berjalan dengan baik terutama dalam upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA. Penguatan manajemen organisasi lokal merupakan salah satu upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model yang tepat untuk penguatan manajemen organisasi lokal dalam upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian tindakan (action research). Tempat penelitian dilakukan di RW 18 Kelurahan Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung dengan jumlah informan utama sebanyak 9 orang dan informan pendukung sebanyak 7 orang. Intervensi dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu Pengembangan Organisasi Lokal “Pemuda Anti NAPZA” (Pelatihan Administrasi Organisasi dan Reorganisasi Keanggotaan), serta Membangun Jejaring Kerja (Penyuluhan Peningkatan Partisipasi, Benchmark, dan Audiency). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan manajemen organisasi lokal “Pemuda Anti NAPZA” dalam upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZAdi RW 18 Kelurahan Sadang Serang. Model akhir yang telah disempurnakan cenderung lebih efektif untuk mengatasi masalah penyalahgunana NAPZA yang terjadi.Kata kunci: Manajemen, Organisasi Lokal, NAPZA, Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI SEBAGAI PENGUATAN SOSIAL-EKONOMI BERDASARKAN PEMANFAATAN LAHAN DI DESA PEDINDANG, KECAMATAN PANGKALAN BARU Nurhidayati, Nurhidayati; Putra Pratama Saputra; Michael Jeffri Sinabuntar
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 4 No. 8 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengenai Pemberdayaan Kelompok Tani Sebagai Penguatan Sosial-Ekonomi Berdasarkan Pemanfaatan Lahan Di Desa Pedindang. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pemberdayaan kelompok tani dan menjelaskan tantangan dan hambatan kelompok tani dalam memanfaatkan lahan sebagai pemberdayaan di Desa Pedindang. Penelitian ini menggunakan pendekatan dari Jim Ife tentang pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Desa Pedindang Kecamatan Pangkalan Baru. Hasil penelitian menunjukan Ada beberapa bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Tani di Desa Pedindang seperti pengolahan lahan untuk dijadikan sumber penguatan sosial-ekonomi masyarakat. Kemudian, adapun model pemberdayaan Kelompok Tani ini dianalisis melalui beberapa indikator. Indikator tersebut antara lain sumber pendanaan, partisipasi aktor, dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu ditemukanlah model pemberdayaan masyarakat berupa model pendekatan buttom-up yaitu dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Melalui model buttom-up Kelompok Tani dituntut untuk terlibat aktif serta berinisiatif dalam program pemberdayaan. Dimana Kelompok Tani membuat rancangan ideal sendiri seperti dari aspek hulu hingga hilir.
EKSISTENSI COFFEE SHOP TERKAIT PERILAKU KONSUMTIF ANAK MUDA (STUDI KASUS PADA COFFEE SHOP MAIO KOTA PANGKALPINANG) Deswita, Dhea Salwa; Fitri Ramdhani Harahap; Putra Pratama Saputra
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 4 No. 9 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v4i9.5236

Abstract

Abstrak Penelitian ini mengkaji pengaruh eksistensi Coffee Shop Maio terhadap perilaku konsumtif anak muda di Kota Pangkalpinang. Coffee Shop Maio, dengan daya tariknya seperti interior yang menarik, suasana yang nyaman, fasilitas yang memadai, varian minuman yang unik, pelayanan yang ramah, dan lokasi strategis, menarik perhatian anak muda untuk sering berkunjung. Fenomena ini menggambarkan perilaku konsumtif yang tidak hanya melibatkan pengeluaran finansial tetapi juga merupakan bagian dari proses penyesuaian sosial dan pembentukan identitas diri anak muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif serta implikasinya terhadap gaya hidup anak muda. Metode penelitian kualitatif deskriptif digunakan, dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data melibatkan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Temuan menunjukkan bahwa anak muda terlibat dalam perilaku konsumtif sebagai respons terhadap kenyamanan dan daya tarik Coffee Shop Maio, didorong oleh faktor internal seperti motivasi dan eksternal seperti kelompok acuan. Implikasi dari perilaku konsumtif ini adalah anak muda terjebak dalam siklus konsumsi yang didorong oleh hasrat untuk mendapatkan pengakuan sosial. Kata kunci: Perilaku konsumtif; Anak muda; Coffee Shop
STIGMA SOSIAL PADA KELUARGA PASIEN CORONAVIRUS DISEASE 2019 DI KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA Firginia Elviera; Putra Pratama Saputra; Amir Dedoe
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.821 KB) | DOI: 10.38043/jids.v5i1.3104

Abstract

Penelitian ini mengenai stigma yang muncul dalam masyarakat Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka yang ditujukan kepada keluarga pasien Coronavirus Disease 2019 yang belum tentu terinfeksi tetapi tetap mendapatkan stigma negatif dari masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bentuk stigma sosial dan cara keluarga pasien Coronavirus Disease 2019 mengelola stigma yang diberikan masyarakat Kecamatan Sungailiat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Peneliti menemukan bahwa masyarakat memberikan stigma kepada keluarga pasien Coronavirus Disease 2019 dengan pembatasan kontak sosial berupa perilaku mengucilkan, mengasingkan, menjauhi, dan menghindar yang disebabkan karena adanya rasa takut, waspada, dan kurangnya kerahasiaan dalam masyarakat. Keluarga pasien Coronavirus Disease 2019 melakukan pengelolaan stigma yaitu menuruti keinginan masyarakat untuk menjaga jarak dengan mereka serta tetap melakukan interaksi dengan masyarakat sekitar agar terlihat normal. Kata Kunci: Coronavirus Disease 2019, Keluarga Pasien, Stigma Sosial