Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Studi Inovasi

Strategi Pengembangan Pembangunan Aek Biru Sebagai Destinasi Wisata Desa Cit, Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung Rohma Yana; Jamilah Cholilah; Putra Pratama Saputra
Jurnal Studi Inovasi Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Studi Inovasi
Publisher : Inovbook

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.665 KB) | DOI: 10.52000/jsi.v1i2.18

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam mengenai strategi pengembangan pembangunan Aek Biru sebagai destinasi wisata Desa Cit, Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Kajian ini penting dilakukan supaya melihat bagaimana hasil dari upaya yang telah direncanakan oleh para pengelola kawasan Aek Biru supaya dalam proses pengembangannya berjalan dengan optimal serta berkelanjutan agar dapat menguntungkan masyarakat. Objek wisata Aek Biru yang berada di Desa Cit Kecamatan, Riausilip, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung yang dimana masih pada tahap proses pengembangan pembangunannya dikelola oleh BUMDES serta aparat desa bersama kelompok karang taruna dan masyarakat dibantu juga oleh Mahasiswa KKN UBB pada tahu 2019. Dalam proses pengembangannya tentu tidak terlepas dari faktor yang mendukung guna menunjang agar pembangunannya dapat berkembang dan berjalan dengan baik serta dapat menimbulkan manfaat terutama bagi masyarakat agar dapat mensejahterakan terutama dari segi perekonomiannya dengan adanya destinasi wisata di Desa Cit, serta tidak terlepas pula dari faktor yang akan menghambat dalam proses pengembanganya. Untuk itu harus melakukan berbagai upaya agar kegiatan pengembangan pembangunannya berjalan sesuai yang diharapkan.Metode yang digunakan dalam kajian ini yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi penghambat dan pendukung dalam proses pengembangan pembangunan Aek Biru sebagai destinasi wisata serta beberapa upaya atau Strategi yang telah di persiapkan supaya proses pengembangannya berjalan sesuai dengan harapan dan supaya bisa mensejahterakan masyarakat Desa Cit pasca tambang timah tidak beroprasi lagi.
Makna Simbolik dalam Tradisi Pawai Hantu di Desa Nibung Kecamatan Puding Besar Kabupaten Bangka Siti Ropiah; Aimie Sulaiman; Putra Pratama Saputra
Jurnal Studi Inovasi Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Studi Inovasi
Publisher : Inovbook

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.534 KB) | DOI: 10.52000/jsi.v1i2.20

Abstract

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa makna simbolik tradisi pawai hantu terdapat pada nama dan warna dari hantu tersebut. Pertama Makna yang dijelaskan pada nama hantu yakni hantu bukit. Bukit sendiri berarti dataran yang tinggi yang berwarna hitam yang dimaknai dengan kelamyang ditandai dengan penolakan marabahaya atas penyembahan Allah yang dulunya mereka menyembah hantu tersebut dan hidup mereka kelam selalu tertimpa kesialan. Maka atas penyembahan kepada Allah dipercaya tidak adanya marabahaya yang datang. Kedua makna dari nama hantu rimbak dan warna hijau,rimbak sendiri berarti hutan yang luas dan sangat jarang di huni oleh masyarakat. Dalam tradisi ini rimbak diambil kata luas untuk dimaknai dalam tradisi pawai hantu. Luas dalam tradisi ini berarti, luasnya hati seorang manusia untuk menerima ketetapan yang telah diberikan oleh Allah. Sedangkan dari tardisi ini menggunakan daun keterek ayam yang berwarna hijau, yang memiliki arti tersediri bagi masyarakat yakni sebuah kepercayaan bahwasanya daun tersebut bersifat lembut seperi hati manusia. Ada salah satu perimbom atau kata-kata yang tergamabar dalam makna tradisi pawai hantu ini yakni: “terang gerantang laut sibarullah” yang berarti “terangberkilauan seperti laut yang telah di ciptakan oleh Allah” Dalam tradisi ini meskipun di sangkut paukan dalam hal mistis yang terlihat dalam namanya tradisi pawai hantu, tetapi dalam tradisi ini tidak ada saupun prosesi dalam melakukan tradisi ini yang menyimpang kaidah agama.
Analisis Fenomena Tren Green Lifestyle pada Mahasiswa Universitas Bangka Belitung Dewi Fortuna Islamiati; Putra Pratama Saputra
Jurnal Studi Inovasi Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Studi Inovasi
Publisher : Inovbook

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.451 KB) | DOI: 10.52000/jsi.v1i2.22

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Analisis Tren Green Lifestyle Pada Mahasiswa Universitas Bangka Belitung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi tren green lifestyle pada mahasiswa Universitas Bangka Belitung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan observasi, wawancara lansung dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini guna menganalisis permasalahan dalam penelitian ini adalah teori ekosentrisme (deep ecology) dari Arne Naess yaitu dalam tiga nilai antara lain nilai normatif, nilai kebijakan, dan nilai gaya hidup. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa fenomena ini berkembang dan diketahui oleh mahasiswa lewat media sosial yang kemudian didukung oleh situasi lingkungan yang sedang menghadapi pandemi covid-19, kemudian didorong oleh beberapa faktor seperti tren gaya hidup dan juga lingkungan sosial yang akhirnya menciptkan kebiasaan baru dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa di Universitas Bangka Belitung dalam bentuk gaya hidup ramah lingkungan. Kemunculan tren ini akhirnya memberikan cara baru dalam perubahan di diri individu untuk lebih sadar terhadap kelestarian lingkungan. Gaya hidup yang dikemas lebih ramah lingkungan dan juga memberikan inovasi baru untuk mengurangi timbunan sampah industri.