Pendahuluan: Premenstrual Syndrome (PMS) dan Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) merupakan gangguan yang dialami oleh wanita pada fase luteal dari siklus menstruasi yang mengganggu kegiatan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi gejala Premenstrual Syndrome (PMS) dan Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) pada mahasiswi Universitas Riau. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif cross-sectional pada 390 mahasiswi di Universitas Riau yang dihitung menggunakan rumus slovin dengan pemilihan non probability sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-Fourth Edition - Text Revision (DSM-IV-TR). Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis univariat. Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa, mayoritas responden berusia 21-23 tahun dengan usia menarche normal, memiliki siklus menstruasi normal, pola menstruasi teratur, dan lama menstruasi 1-8 hari, serta mengalami PMS dengan gejala ringan berjumlah 46,2%, responden yang mengalami PMS dengan gejala sedang berjumlah 44,1%, responden yang mengalami PMDD berjumlah 9,2%, dan responden yang tidak mengalami gejala PMS ataupun PMDD berjumlah 0,5%. Kesimpulan: penelitian ini menunjukkan bahwa gejala PMS ringan yang paling banyak dialami responden yaitu pada indikator merasa sedih dan sensitif atau mudah tersinggung, gejala PMS sedang yang paling banyak dialami responden yaitu pada indikator sakit pinggang dan gejala PMDD yang paling banyak dialami responden yaitu pada indikator malas melakukan sesuatu. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar bagi peneliti selanjutnya untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian PMS dan PMDD pada mahasiswi Universitas Riau.