Skripsa, Tira Hamdillah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBEDAAN DERAJAT KEASAMAN (pH) SALIVA PADA PEROKOK ELEKTRIK DAN NON-PEROKOK Uli Silalahi, Yuni Uli Silalahi; Skripsa, Tira Hamdillah; Suharto, Suharto; Bagus Prabowo, Yoghi
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2021.005.02.2

Abstract

Latar Belakang: Saliva merupakan suatu cairan di dalam tubuh manusia yang memiliki fungsi yang penting terhadap kesehatan rongga mulut yang dapat terpapar langsung rokok elektrik. Nikotin yang terdapat pada e-liquid rokok elektrik dapat menurunkan sekresi saliva. Adanya penurunan sekresi saliva tersebut dapat mengakibatkan pH saliva menurun dapat mengakibatkan terjadinya karies pada gigi, periodontitis, infeksi mulut, dll. Tujuan: Mengetahui perbedaan pH saliva pada perokok elektrik dan non-perokok. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian cross-sectional. Sebanyak 60 orang subjek penelitian dibagi menjadi 30 orang perokok elektrik dan 30 orang non-perokok. Subjek penelitian diwajibkan untuk mengisi informed consent sebelum mengisi kuesioner yang ditentukan. Saliva setiap subjek dikumpulkan di tabung sampel sebanyak ± 15 ml dalam keadaan istirahat. pH saliva kemudian diukur menggunakan alat pH meter. Hasil: Berdasarkan analisis menggunakan uji t tidak berpasangan diketahui bahwa perokok elektrik dan non-perokok memiliki perbedaan yang signifikan (p < 0,05) dengan rerata pH saliva pada perokok elektrik 6,98 ± 0,24 dan rerata pH saliva non-perokok 7,37 ± 0,27. Simpulan: pH saliva yang antara perokok elektrik dan non-perokok memiliki perbedaan yang signifikan. Perokok elektrik mempunyai pH saliva yang bernilai lebih rendah daripada non-perokok.
Perbedaan pengetahuan dokter gigi umum dan spesialis terhadap pengendalian infeksi COVID-19The difference in knowledge of COVID-19 infection control among general dentists and specialists Pratama, Adellia Ninda; Nasia, Avina Anin; Purbaningrum, Diah Ajeng; Skripsa, Tira Hamdillah
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 36, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.241981/jkg.v134i2.34202

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: COVID-19 merupakan penyakit dengan jenis baru yang belum pernah ditemukan dan diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Terjadinya penularan pada praktik kedokteran gigi dikarenakan adanya beberapa faktor dimana profesi dokter gigi umum dan spesialis merupakan salah satu profesi yang sangat rentan terhadap terjadinya penularan infeksi silang penyakit menular yang disebabkan adanya kontak pada cairan tubuh seperti saliva maupun darah sehingga diperlukan pengetahuan yang baik dalam pengendalian infeksi COVID-19. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dokter gigi umum dan spesialis terhadap pengendalian infeksi COVID-19. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan belah lintang (cross-sectional). Seluruh sampel berjumlah 130 orang terdiri dari dokter gigi umum sebanyak 80 orang dan dokter gigi spesialis sebanyak 50 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner online melalui platform google form untuk mengetahui karakteristik sampel dan tingkat pengetahuan terhadap pengendalian COVID-19 yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dokter gigi umum dan spesialis terhadap pengendalian infeksi COVID-19 menggunakan uji Mann-Whitney dan dilanjutkan uji regresi logistik untuk mengetahui pengaruh karakteristik terhadap tingkat pengetahuan. Hasil: Uji Mann-Whitney menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan dokter gigi umum dan spesialis terhadap pengendalian infeksi COVID-19 (p=0,018). Presentase dokter gigi spesialis yang memiliki pengetahuan sangat baik (88%) lebih besar dari kelompok dokter gigi umum (70%). Uji multivariat regresi logistik untuk menguji variabel yang berpengaruh terhadap pengetahuan menunjukkan bahwa dokter gigi spesialis cenderung berpengetahuan lebih baik daripada dokter gigi umum (OR=3,496, p=0,013). Simpulan: Terdapat perbedaan pengetahuan dokter gigi umum dan spesialis terhadap COVID-19 dan karakteristik profesi memiliki pengaruh terhadap tingkat pengetahuan pengendalian COVID-19.Kata kunci: COVID-19; dokter gigi umum; dokter gigi spesialis; pengetahuan; pengendalian infeksi ABSTRACT Introduction: COVID-19 is a new type of disease that has never been previously discovered and identified in humans. The occurrence of transmission in dental practice is due to several factors where the general dentist and specialist profession is one of the professions that are very susceptible to cross- infection transmission in infectious diseases caused by contact with fluids in the body such as saliva or blood.Therefore good knowledge needed in the COVID-19 infection control. This study aimed to find the differences in the knowledge between general dental practitioners and dental specialists in controlling COVID-19 infection. Methods: This was an analytical observational research with a cross-sectional design. The total sample was 130 dentists, consisting of 80 general dental practitioners and 50 dental specialists. The sampling technique used quota sampling. Instrument in this research used an online questionnaire via google forms platform to know the characteristics of the sample and the level of knowledge regarding the control of COVID-19. The instrument had been tested for its validity and reliability. The statistical tests used to find the difference in the knowledge between general dental practitioners and dental specialists in controlling COVID-19 infection were the Mann-Whitney test and continued with logistic regression test to determine the effect of characteristics on the level of knowledge. Results: Mann-Whitney Test showed differences in the knowledge of general dental practitioners and dental specialists in controlling COVID-19 infection (p=0,018). Conclusion: There were differences in the knowledge of general dental practitioners and dental specialists in COVID-19. In addition, the profession’s characteristics affect knowledge level of COVID-19 control.Keywords: COVID-19; general dentist; specialist dentist; knowledge; infection control
Potensi penggunaan asap cair sebagai antiseptik di klinik gigi : studi pustaka Wibisono, Gunawan; Skripsa, Tira Hamdillah; Prabowo, Yoghi Bagus; Boedi, Rizky Merdietio
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 10 No 1 (2022): September 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32668/jitek.v10i1.917

Abstract

Aseptic quality is a crucial aspect of successful dental care attainment. Various oral microbes can increase the chance of failure in dental treatment. Multiple efforts have been made to improve the aseptic quality. It is known that the antiseptics used were costly and has numerous side effects. Natural antiseptics such as liquid smoke may be a potential substitute. This research aimed to explore the potential of liquid smoke as an antiseptic in dentistry. A systematic literature search was conducted in the electronic database of PubMed/Medline, ScienceDirect, and Google Scholar using PRISMA guideline. A structured search using the Boolean string “liquid smoke AND antimicrobial AND antibacterial” was performed. Initially, 115 potential articles were discovered. After removal of duplicates and checking the availability of full-text read, eleven studies were included. Liquid smoke with 1.5-50% concentration can eliminate S. mutant, S. sanguis, S. aureus, S. epidermidis, L. acidophilus, L. salivarius, E. faecalis, P. gingivalis and C. albicans. It was also reported that it has a particular effectiveness for the disinfectant and wound healing. Liquid smoke can eliminate both oral bacterial and fungi. Further research should explore the safety aspects of utilizing liquid smoke in dental clinics.