Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA PENGGUNAAN KB SUNTIK 1 BULAN DAN 3 BULAN Muayah, Muayah
Jurnal Ilmiah Bidan (JIB) Vol 6 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61720/jib.v6i1.345

Abstract

Background: Injectable contraceptives for one month or three months can cause side effects, one of which is weight gain. Weight gain is a problem for women. The purpose of the study was to determine the factors associated with weight gain on the use of 1-month and 3-month injectable contraception in the working area of the Puskesmas Kelurahan Pulau Panggang, Seribu Islands in 2021. Methods: Analytical research with case control design. The sample of this study was acceptors who used 1-month and 3-month injectable KB for 1 years starting from Mei 2020 totaling 106 consisting of 53 acceptors of 1-month injectable KB and 53 acceptors of 3-month injectable KB using purposive sampling technique. The research instrument used a questionnaire. Data is primary data analyzed using Spearman test. Result: Research on physical activity (p=0.000), stress (p=0.000) and nutritional intake (p=0.002), with an odd ratio value of physical activity of 7.901, the value of the Odds Ratio of stress was 5.638, the odd ratio value of nutritional intake was 3.789. The conclusion of this research is the weight gain of 3month injection family planning acceptors was more than that of 1 month family planning acceptors. Physical activity, stress and nutritional intake are among the factors associated with weight gain. Suggestions for injection family planning acceptors, it is expected that they will exercise regularly and be able to regulate their diet with a balanced nutritional menu so that the mother's weight is reduced and ideal so as to avoid the incidence of obesity.
EFEKTIVITAS PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI AIR SUSU IBU PADA IBU POSTPARTUM Muayah, Muayah; Seftiyaningtyas, Woro Nurul; Herlina, Lina; Sari, Dewi Nawang
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 7, No 1 (2023): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v7i1.507

Abstract

ABSTRACTBreast milk is the best food for babies because it contains many nutrients. In Indonesian, there are 38% of mothers who stop breastfeeding due to lack of milk production. One method of increasing breast milk production is by oxytocin massage. The purpose of the study: was to determine the effect  of before and after oxytocin massage on the production of breast milk on postpartum at Midwife Independent Practice “E” Tangerang for the period June – August, 2022. Methods: This research is a quasi-experimental study with the One Group pretest and post test design, namely giving intervention only to one group without a control group and taking measurements before and after giving treatment. The intervention given was oxytocin massage. There are 35 postpartum samples with sampling technique that is purposive sampling. The oxytocin massage was carried out for seven days and the measurement of milk production was carried out on the 1st and 7th days. Results: Breast milk production before oxytocin massage was found to all have less milk production as many as 35 people (100%) and after oxytocin massage it was found that most of them had sufficient milk production as many as 25 people (71.4%). The results of the Wilcoxon test showed the effect of before and after oxytocin massage on the production of breast milk on postpartum (p value = 0.000 < 0.05). Conclusion: was an increase in breast milk production after oxytocin massage was given. Suggestions: it is hoped that health workers can use oxytocin massage as a non-pharmacological alternative in an effort to increase breast milk production and educate mothers in the prenatal and postpartum periods regarding breastfeeding.  ABSTRAKASI merupakan makanan terbaik untuk bayi karena mengandung banyak nutrisi. Di Indonesia, ada 38% ibu yang berhenti menyusui karena kurangnya produksi ASI. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan pijat oksitosin. Tujuan penelitian: untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas di Praktek Mandiri Bidan “E” Tangerang periode Juni – Agustus 2022. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan rancangan One Group pretest dan Post test yaitu pemberian intervensi hanya pada satu kelompok saja tanpa adanya kelompok kontrol serta melakukan pengukuran sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Intervensi yang diberikan yaitu pijat oksitosin. Sampel ibu nifas berjumlah 35 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Pijat oksitosin dilakukan selama tujuh hari dan pengukuran produksi ASI dilakukan pada hari ke-1 dan ke-7. Hasil: Produksi ASI sebelum dilakukan pijat oksitosin didapatkan semua memiliki produksi ASI yang kurang sebanyak 35 orang (100%) dan setelah dilakukan pijat oksitosin didapatkan sebagian besar memiliki produksi ASI yang cukup sebanyak 25 orang (71,4%). Hasil uji Wilcoxon menunjukkan adanya pengaruh sebelum dan sesudah pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas (p value = 0,000 < 0,05). Kesimpulan: ada peningkatan produksi ASI setelah diberikan pijat oksitosin. Saran: diharapkan tenaga kesehatan dapat menggunakan pijat oksitosin sebagai salah satu alternatif non farmakologis dalam upaya meningkatkan produksi ASI dan mengedukasi ibu pada masa prenatal dan nifas tentang pemberian ASI.
Optimalisasi Kemandirian Ibu Hamil melalui Inovasi Kukis Ikan Kembung untuk Pencegahan Stunting Desa Pagedangan Udik Rohanah, Rohanah; Wijaya, Rafika Dora; Muayah, Muayah; Puspita, Ratumas Ratih
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i9.22153

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan masalah gizi kronis yang masih tinggi di Indonesia, termasuk di Desa Pagedangan Udik, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang. Salah satu upaya pencegahan stunting adalah dengan optimalisasi asupan gizi ibu hamil melalui pemanfaatan sumber daya lokal, seperti ikan kembung yang kaya protein, omega-3, kalsium, dan zat besi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan gizi, keterampilan pengolahan pangan local berupa kukis ikan kembung, serta strategi pemasaran produk olahan kukis ikan kembung bagi ibu hamil dan kader posyandu. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan gizi seimbang, pelatihan pembuatan dan pengemasan kukis ikan kembung dengan e-modul dan video tutorial, serta workshop branding produk melalui media sosial dan toko online. Kegiatan diikuti oleh 47 peserta (40 ibu hamil dan 7 kader). Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pengetahuan gizi peserta dari 19% menjadi 96% kategori baik setelah penyuluhan dan kegiatan ini. Keterampilan pengolahan kukis ikan kembung meningkat, dan peserta mampu memproduksi serta mengemas produk secara mandiri. Workshop branding membuka peluang pemasaran digital, meningkatkan nilai tambah produk, dan memperluas potensi usaha rumah tangga. Program ini berhasil mengintegrasikan edukasi gizi, keterampilan praktis, dan pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal, sehingga berkontribusi pada pencegahan stunting sekaligus kemandirian keluarga dalam pemenuhan gizi. Disarankan kegiatan serupa dikembangkan di wilayah lain dengan potensi lokal berbeda, serta dilakukan pendampingan berkelanjutan untuk menjamin keberlangsungan program. Kata Kunci: Stunting, Pemberdayaan Ibu Hamil, Ikan Kembung  ABSTRACT Stunting remains a chronic nutritional problem with a high prevalence in Indonesia, including in Pagedangan Udik Village, Kronjo District, Tangerang Regency. One of the efforts to prevent stunting is optimizing maternal nutrition intake through the utilization of local resources such as mackerel fish, which is rich in protein, omega-3, calcium, and iron. This community service program aimed to improve nutritional knowledge, local food processing skills, and product marketing strategies for mackerel fish cookies among pregnant women and Posyandu cadres. The methods included balanced nutrition education, training on mackerel fish cookie production and packaging using e-modules and video tutorials, as well as a product branding workshop through social media and online stores. The program involved 47 participants (40 pregnant women and 7 cadres). The results showed a significant increase in participants’ nutritional knowledge from 19% to 96% in the “good” category after the education session. Skills in processing mackerel fish cookies improved, enabling participants to independently produce and package the products. The branding workshop expanded digital marketing opportunities, enhanced product value, and opened potential household business prospects. This program successfully integrated nutrition education, practical skills, and economic empowerment based on local resources, contributing to stunting prevention and family self-reliance in nutrition fulfillment. It is recommended that similar programs be developed in other regions with different local potentials, accompanied by ongoing mentoring to ensure program sustainability. Keywords: Stunting, Maternal Empowerment, Mackerel Fish