Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEKTIVITAS PROGRAM PELATIHAN PERBENGKELAN MOBIL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEKANIK PADA PESERTA PELATIHAN DI BPPNF PROVINSI BANTEN Wulan Febriyanti
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.609 KB) | DOI: 10.30870/e-plus.v1i1.1184

Abstract

EFEKTIVITAS PROGRAM PELATIHAN PERBENGKELAN MOBIL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEKANIK PADA PESERTA PELATIHAN DI BPPNF PROVINSI BANTEN Wulan FebriyantiJurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Sultan Ageng TirtayasaABSTRAK Penelitian yang dilakukan ini untuk mengetahui (1) Pengelolaan pelatihan perbengkelan mobil dalam meningkatkan keterampilan mekanik di balai pelayanan pendidikan non formal Provinsi Banten, (2) Efektivitas pelatihan perbengkelan mobil dalam meningkatkan keterampilan mekanik di balai pelayanan pendidikan non formal Provisi Banten, (3) Faktor pendukung dan penghambat pelatihan perbengkelan mobil dalam meningkatkan keterampilan mekanik di balai pelayanan pendidikan non formal Provisi Banten.                Metode penelitian yang digunakan penulis dalam pelatihan ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini dengan pendekatan kualitatif harus didasarkan pada data atau informasi yang diperoleh melalui penelitian sebagai berikut: (1) observasi, (2) wawancara (3) studi dokumentasi, pencatatan, dan mengumpulkan data-data serta fakta-fakta yang terjadi dengan tambahan referensi dari beberapa buku yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Adapun teknik pengolahan data dan analisis data dalam penelitian ini diantaranya tahap reduksi, penyajian data, dan verifikasi.                Sebagai akhir pembahasan ini, penulis menyampaikan simpulan, sebagai berikut: (1) Pengelolaan dalam pelatihan perbengkelan mobil ini menggunakan teori POAC. Pertama yaitu perencanaan, terdapat identifikasi masalah, tujuan pelatihan, pemilihan tutor, membuat kurikulum, penyusunan materi, pembuatan sumber belajar, menyiapkan sumber dana dan persyaratan peserta. Kedua adalah pengorganisasian, yaitu pembentukan panitia pelaksana kegiatan. Ketiga adalah pelaksanaan yang dilakukan dengan pengiriman surat, pendaftaran peserta, susunan acara pelatihan, upacara pembukaan dan penutupan dan keempat adalah evaluasi yang dilakukan dengan memberikan pre-test, post-test dan ujian akhir. (2) Efektivitas pada pelatihan dalam meningkatkan keterampilan mekanik ada lima unsur pertama yaitu ketepatan penentuan waktu, ketepatan perhitungan biaya, ketepatan dalam pengukuran, ketepatan menentukan tujuan dan ketepatan sasaran. Hasil akhir yang didapat dari peserta pelatihan perbengkelan mobil dalam meningkatkan keterampilan mekanik sebesar 6 orang berhasil dan sisanya 4 orang bisa dikatakan tidak sesuai harapan dan dari kelima unsur tersebut, empat diantaranya sudah terpenuhi, maka pelatihan perbengkelan mobil ini bisa dikatakan efektif. (3) Faktor pendukung dalam pelatihan ini adalah tutor/instruktur yang dipilih dalam pelatihan ini sudah ahli dan berpengalaman dibidang perbengkelan, sarana dan prasarana pada pelatihan ini cukup memadai dan biaya dalam pelaksanaan pelatihan perbengkelan ini sudah terjamin, sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya kesadaran dan motivasi peserta pelatihan untuk mengikuti pelatihan dikarenakan kurang tepatnya dalam pemilihan sasaran.Kata Kunci : Efektivitas, Perbengkelan Mobil.
POWER RELATION IN TAHMIMA ANAM’S THE GOOD MUSLIM WULAN FEBRIYANTI
LITERA KULTURA : Journal of Literary and Cultural Studies Vol 1 No 3 (2013): Volume 1 Nomer 3 (2013)
Publisher : The English Department, Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/lk.v1i3.3844

Abstract

Penelitian tentang relasi kekuasaan menarik untuk dibahas karena kekuasaan adalah bagian dari kehidupan. Umumnya,kekuasaan diartikan sebagai daya atau pengaruh yang dimiliki oleh individu atau lembaga untuk memaksakan kehendak kepada orang lain. interpretasi kekuasaan tersebut telah digunakan oleh pemerhati sejarah, politik, dan sosial. Karya sastra sebagai produk sosial masyarakat dan ekspresi sosial juga dapat mengandung kekuasaan, seperti yang terlihat dalam novel berjudul The Good Muslim. Dalam novel tersebut relasi kekuasaan digunakan sebagai strategi kekuasaan yang menyebar dalam seluruh jalinan perhubungan sosial yang bersifat positif dan produktif dan diarahkan pada tubuh individu. kekuasaan juga memiliki peran penting dalam mendominasi orang lain. Hal ini dimungkinkan orang yang kuat mendominasi orang tak berdaya. Dalam pelaksanaan kekuasaan dibutuhkan mekanisme disiplin agar individu menjadi patuh dan mudah diatur. Penelitian yang berjudul Power Relation in Tahmima Anam‘s The Good Muslim menggunakan teori kekuasaan Foucault dalam rangka untuk mengetahui bentuk relasi kekuasaan yang ada dalam novel antara karakter yang kuat dan yang tak berdaya. Tujuan dari penelitian ini juga menjelaskan resistensi tokoh Maya dan Zaid melawan dominasi kekuasaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi kekuasaan antarindividu yang terjalin dalam kehidupan keluarga, agama dan masyarakat mendorong terjadinya individu-individu yang menggunakan kekuasaan dan mengalami kekuasaan.Pelaksanaan kekuasaan atas tubuh individu dapat dilihat dari bagaimana tokoh yang berkuasa mendominasi tokoh yang tak berdaya. Dominasi terjadi karena adanya ketimpangan dan ketidakseimbangan antar tokoh. kekuasaan dihadirkan dengan aturan dan norma sosial yang bertujuan untuk membuat orang patuh dan tunduk pada aturan yang berlaku di masyarakat dan keluarga. Adanya mekanisme disipliner atas tubuh dalam keluarga dan masyarakat dihadirkan dalam bentuk agama yang berfungsi untuk mengawasi dan mengontrol perilaku individu. Hal ini memberikan dampak kekuatan yang positif dan produktif dalam rangka untuk membentuk individu yang disiplin.Kata kunci: relasi kekuasaan, mekanisme disiplin, dominasi, resistensiAbstractResearch on power relation is interesting to discuss because of power is part of life. Generally, power interprets as effort or influence which possessed by individual or an institution to impose its will to other people. That interpretation of power has been used by observer of history, politics, and social. Literary work as a social product of society and social expression can also contain power; it seen in novel entitled The Good Muslim. In the novel power relation is used as authority strategy that spread through positive and productive social connection that focuses on body of individual. Power also have important role in dominate other people. It is possible for powerful dominate the powerless people. In the implementation of power needs discipline mechanism in order individual become obedient and easy to set up. This study, entitled Power Relation in Tahmima‘s Anam The Good Muslim is using Foucault‘s concept of power in order to find out the form of power relations exist within relationship between powerful and powerless characters. The purpose of this study also describes the resistances of character Maya and Zaid against the domination of power. The result shows that the power relation between individuals based on family contact, religion, and society can possibly force us to use or being used by power. The exercise of power over the individual's body can seen from how powerful character dominate powerless character. Domination occurs because of the inequality and imbalance among characters. Power presented with the rules and social norm that aim to make people obey and comply with rules which applied in society and family. The existence of disciplinary mechanisms over the body in the family and society are presented in the form of religion which serves to oversee and control individual‘s behavior. It is give the impact of the power that is positive and productive in order to form a disciplined individual.Keywords: power relation, discipline mechanism, domination, resistance
Pemeriksaan Gula Darah sebagai Upaya Deteksi Dini dan Pencegahan Diabetes EE Lailatul Putri; Muhammad Farhan; Farhan Dwi Ramadhani; Fina Dwi Apriyanti; Allysa Regina Rosa Bangun; Susi Handayani Riskiah; Mega Lestari; Cahyo Eko Prasetyo; Shafa Rafida Ghalia; Alam Anbari; Neli Murniasih; Gerald Angelo Pantarego; Anjar Pambudi; Yahadi Darman; Euginia Aurilie Putri; Salsabila Kasih Putri Ramadhani; Azmi Annisa Islamyah; Wulan Febriyanti; Ayu Wulandari; Huda Fauziyah
Karya Nyata : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2025): September : Karya Nyata : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/karyanyata.v2i3.2155

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) is a non-communicable disease that is currently a major public health problem in Indonesia. The prevalence of DM continues to increase from year to year, not only in urban areas but also increasingly found in rural areas. One factor contributing to the high number of DM cases is a lack of public awareness of the importance of a healthy lifestyle, as well as the continued presence of many undiagnosed cases, resulting in delayed treatment. Therefore, early detection efforts and health education that can reach the community at the community level are needed. This community service program was designed to conduct random blood sugar screenings while increasing the knowledge of residents of RW 15 Kalibaru regarding the prevention and control of DM. The activity was carried out on August 24, 2025, involving 21 participants, most of whom were from adults to the elderly. The activity method consisted of two main stages: checking blood sugar levels using a glucometer and a health education session on a healthy lifestyle, a balanced diet, and the importance of regular physical activity. The results of the activity showed that the indicators of success were well achieved. This was indicated by the orderly implementation of the examinations, a high level of participation from residents, and increased awareness of the dangers of DM among participants. From the examination results, most participants had normal blood sugar levels, but several people were found with blood sugar levels above the normal limit who required medical follow-up.