Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perancangan Camping Ground Berbasis Edu-Ekowisata dengan Konsep “Alam Membentuk Budaya” di Dusun Kebuh Tengah, Desa Empat Balai Kuswoyo, Indra; Hidayati, Wahyu; Suryani, R Lisa; Dewi, Oriana Paramita; Siregar, Kharisma Moliona; Yati, Putri NUrlidya; Putri, Aarifah Nabila; Hadi, Ahsanul; Hartono, Hartono; Zulma, Najwa Amalia; Fahlevi, Reza; Amelya, Rizcy; Fatimah, Siti
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 7 No. 1 (2025): Oktober
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jruce.7.1.7-17

Abstract

Sebagai salah satu komponen utama dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, pengabdian kepada masyarakat berfungsi untuk menghubungkan teori akademis dengan praktik di lapangan. Program Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) merupakan implementasi konkret dari pengabdian ini, di mana mahasiswa menerapkan ilmu mereka untuk mengatasi masalah sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu inisiatif yang diusulkan dalam kerangka ini adalah pengembangan camping ground berbasis edu-ekowisata di Dusun Kebuh Tengah Desa Empat Balai, Provinsi Riau. Program ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi alam dan budaya pada desa untuk menciptakan destinasi wisata yang berkelanjutan. Metode perancangan ini mencakup survei lapangan dan wawancara dengan masyarakat setempat untuk menghasilkan desain yang sesuai dengan kebutuhan lokal. Hasil perancangan mencakup master plan, site plan, animasi 3D, dan DED yang memperhatikan aspek fungsional, estetika, serta keberlanjutan, berupa penataan dan desain kawasan zona camping, fasilitas pendukung, dan aktivitas edukatif yang mendukung pemahaman tentang ekosistem lokal. Area camping ground di Dusun Kebuh Tengah dirancang dengan menerapkan konsep "Revitalizing the Riverside" yang kemudian ditransformasikan menjadi "Alam Membentuk Budaya", yang diharapkan dapat memperkuat identitas lokal dan memastikan bahwa kegiatan wisata yang berkembang tidak mengganggu keseimbangan ekosistem alam sekitar.