Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implementasi Pola Komunikasi dalam Kisah Luqmanul Hakim Pada Konteks Keluarga Era Milenial Tarmizi, Nizar; Hidayat, Mokh. Ulil; Firmansyah, Mursyidul Haq; Taufik, Taufik; suharto, suharto
Al-Mishbah: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi Vol 19 No 2 (2023)
Publisher : Komunitas Dosen Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/al-mishbah.Vol19.Iss2.394

Abstract

Komunikasi secara umum ialah penyampaian informasi baik pesan, ide atau gagasan dari satu pihak kepada pihak lain baik dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti. Namun, apabila tidak ada bahasa verbal yang dimengerti masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerakkan anggota badan atau sikap tertentu cara seperti ini disebut dengan nonverbal. Pola komunikasi yang digunakan dalam kisah Lukmanul hakim yaitu melalui contoh teladan, penuh kasih sayang, tegas dan jelas serta cerita dan sejarah yang berlandaskan nilai-nilai islam. Adapun implementasi pada keluarga era milenial saat ini yaitu Memperkuat nilai-nilai moral dan spriritual terhadap anak. Memperkenalkan praktik-praktik ibadah dalam islam, mengajarkan tentang pentingnya menjalankan nilai-nailai islam dalam kehidupan sehari-hari seperti menghindari perbuatan syirik atau menyekutukan Allah SWT dan mengajarkan kepada anak untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT agar anak mempunyai karakter tauhid yang kuat, karena tauhid merupakan pondasi utama dalam islam serta nilai utama dalam Alqur’an.
Motif Dakwah Punk Hijrah Perspektif Fenomenologi Alfred Schutz Firmansyah, Mursyidul Haq; Cikka, Hairuddin
Al-Mishbah: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi Vol 20 No 2 (2024)
Publisher : Komunitas Dosen Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/al-mishbah.Vol20.Iss2.418

Abstract

Fenomena punk Hijrah membawa aroma baru pada komunitas sub kultur di Indonesia. Punk yang menjadi subkultur yang lahir dari sifat benci, melawan, tidak puas hati, dan tidak suka pada tempatnya, melahirkan Pribadi yang mendobrak kemapanan masyarakat mayoritas. Sedangkan hijrah adalah tren yang mengedepankan praktik kesalehan. Hal ini menjadi anomali jika diistilahkan pada punk hijrah karena keduanya adalah hal yang bertolak belakang. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gerakan punk hijrah di kota Palu Penelitian ini adalah penelitian kualitatif interpretatif yang menggunakan pendekatan fenomenologi Alfred Schutz, Fenomenologi dianggap relevan karena melihat fenomena masyarakat melalui kaca mata motif yang intersubjektif. Mayoritas informan dari memiliki motif personal yang mendasari mereka berhijrah, yang peneliti kategorikan menjadi empat yaitu kesadaran tentang Tuhan, terbebas dari tekanan dan depresi, dukungan orang sekitar, dan keinginan menjadi lebih baik di masa depan. Informan mengalami perubahan pola komunikasi yang signifikan pada komunikasi keluarga dan komunikasi sosial dalam komunitas. Citra diri informan yang dulu negatif berubah menjadi maknapositif, dan pengaruh positif itulah yang melandasi komunitas melakukan dakwah kepada punk lainnya.
KODE KEHORMATAN PRAMUKA PERSPEKTIF FILSAFAT MORAL DAN SUMBANGSIH TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER Firmansyah, Mursyidul Haq
Moderasi: Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS) UIN Datokarama Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/moderasi.Vol2.Iss1.39

Abstract

Morality is a very hot discussion these days, Morality is an effort to guide someone’s action with common sense. Moral philosophy is a critical, systematic, and methodical science about the deeds of human beings and its relation to the good and bad. Code of scout honor sections of the code of ethics is interesting to study moral values contained in it. Type of this research is qualitative method; the formal object was moral philosophy while the material object was the code of honor of the boy scouts. The approach method that used in this research was ethics normative, and the analysis method was the philosophical interpretation. In the moral Values in the code of honor of the boy scouts is the crystallization of value-the value of life taken from the values in the life only for a while of the society. The value of moral rights and obligations, justice, honesty, responsibility and attitude of humble can become the norm which is universal so it can be a reference norm for human beings in general. In addition, these norms enrich moral values in character of education.
Identitas dalam Pergolakan: Fenomenologi Hijrah pada Punk Muslimah Firmansyah, Mursyidul Haq; Hairuddin Cikka; Taufik
Musawa: Journal for Gender Studies Vol. 17 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak, UIN Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/msw.v17i1.3966

Abstract

This research aims to understand the hijrah experience experienced by Muslim punk women through a phenomenological approach. Hijrah, in this context, is not just a physical change or lifestyle, but an existential process in building a new meaning of life and identity. Muslim punks are at the crossroads of two culturally conflicting worlds: a punk subculture steeped in the spirit of resistance, and Islamic values that emphasize spiritual obedience. Through in-depth interviews with several participants, it was found that the process of migration involves identity conflicts, self-reflection, and complex negotiation of meaning. The informants did not necessarily abandon their old identities, but rather reconstructed punk values within the framework of religiosity. Critical spirit, honesty to oneself, and social awareness are maintained, but directed towards deeper spiritual struggles. The main findings show that hijrah is a medium of authenticity transformation, where Muslim punks try to live more honestly to their deepest beliefs. A new identity as a Muslim woman does not erase the past, but becomes a continuation of the process of more complete self-formation. Thus, hijrah is not a form of rejection of an old identity, but the discovery of a new meaning that comes from past experiences and current spiritual beliefs.