Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kelayakan Panjang dan Tebal Perkerasan Runway Untuk Pesawat Jenis B737-900ER yang Beroperasi di Bandar Udara Banyuwangi Ariawan, I Putu; Wahyudi, Iqbal; Jayantari, Made Widya
Jurnal Ilmiah Telsinas Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.929 KB) | DOI: 10.38043/telsinas.v4i2.3341

Abstract

Runway is an airport facility which is very important for aircraft landing and taking off. The runway is a square area on the surface of the airport that is prepared for aircraft take off and landing, without a well-planned and managed runway, the aircraft will not be able to use the airport. In designing the runway, it is strictly regulated regarding the length, width, orientation (direction), configuration, slope / slope, and thickness of the runway pavement. This final project will analyze the feasibility of the runway length and the thickness of the pavement (runway) for the operational plan aircraft that will be used in the next 20 years. With ARFL corrections to the existing runway conditions, the current runway length is 2,500 meters. For the next 20 years traffic flow is forecasted using linear regression analysis from 2011 to 2037. From the forecasting results, it was found that the total aircraft movement was 19,138 movements (R1), so it was planned to use the B 737 900 ER aircraft because this aircraft had a passenger capacity of 220 seats. This aircraft is the reference for the planning of the runway dimensions. Some of the resulting planning analyzes include: the length of the planned runway is 2,498 meters long and 45 meters wide. Meanwhile, the pavement planning analysis resulted in a surface layer thickness of 4 inches, a base coarse layer of 13 inches, and a subbase thickness of 22 inches.
Antisipasi Pencegahan Retakan Beton Pada Ruang Linac Rumah Sakit Umum Daerah Badung Ariawan, I Putu; Sukarata, I Ketut; Nuraga, I Ketut
JTI: Jurnal Teknik Industri Vol 9, No 2 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jti.v9i2.24770

Abstract

Rumah Sakit Umum Daerah Badung merupakan instansi pemerintah yang melayani fasilitas kesehatan publik, untuk meningkatkan pelayanan khususnya di bidang radio terapi, RSUD Badung akan memasang Alat Linac yang menggunakan tenaga nuklir.Alat ini  merupakan alat untuk terapi kanker tanpa melakukan pembedahan dan memerlukan ruangan khusus. Ruangan khusus tersebut terbuat dari beton mutu K 500 density 2,35 ton/ m3 dengan dinding Primer tebalnya 2,5 meter, dinding sekunder 1,5 meter, dak atap 3,5 meter dan beton tidak boleh retak. Tujuan penelitian adalah: Untuk mengetahui karakteristik beton tidak retak, dan juga untuk mengetahui langkah yang diambil dalam mengantisipasi keretakan beton pada ruang linac tersebut. Lokasi penelitian di 3 batching plan dan 1 di lokasi pembangunan Ruang Linac Rumah Sakit Umum Daerah Badung. Metode penelitian dengan mengumpulkan data primer yang didapat langsung di lapangan dan data sekunder di dapat dari vendor baik suplayer maupun laboratorium. Hasil penelitian ini adalah untuk memenuhi persyaratan beton mutu tinggi K-500 density 2,35 ton/m³ digunakan material lokal baik agregat halus maupun agregat kasar yang diambil  dari Grogak Singaraja, material ini dihasilkan dari pemecahan batu kali sehingga berat jenis materialnya tinggi, keausan kecil, penyerapan  kecil, kuat tekan nya tinggi serta kandungan lumpurnya dibawah 1 %.Untuk menurunkan suhu beton awal sampai 4℃ digunakan air dengan dicampur es balok. Pengendalikan dan pengawasan sumber daya manusia saat pengecoran harus benar diperhattikan, mengingat faktor tenaga kerja akan mempengaruhi kwalitas beton, dan melakukan curing dengan merendam beton setelah 3 jam pengecoran (saat beton mulai mengeras).