Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Perancangan Art Center Budaya Sasak Dengan Pendekatan Green Arsitektur Di Kota Mataram Sopian Halal Hamidi; Baiq Susdiana Fibrianti; Muammar Khadafi
Journal Transformation of Mandalika, e-ISSN: 2745-5882, p-ISSN: 2962-2956 Vol. 5 No. 11 (2024): November
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jtm.v5i11.2479

Abstract

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki budaya yang beraneka ragam, yang tersebar diberbagai pelosok daerah. Salah satu kebudayaan Indonesia yang di miliki oleh setiap daerah adalah Pengrajin seni dan budaya yang berasal dari Lombok Kota Mataram. Namun untuk peminat seni sendiri semakin menurun dari tahun ke tahun baik di Lombok maupun daerah lainnya khususnya yang ada di Nusa Tenggara Barat. Kurangnya pengetahuan Masyarakat akan seni dan budaya juga memicu berkurangnya peminat seni itu sendiri, jika hal ini terus terjadi maka lamakelamaan seni akan mengalami kepunahan. Perancangan Art Center merupakan salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Art Center dirancang sebagai sebuah tempat pembelajaran dan juga wisata yang dapat mewadahi semua kegiatan pengembangan seni mulai dari proses perencanaan, pembuatan karya, pemameran dan juga pemasaran. Untuk mendukung perancangan Art Center Budaya Sasak di kota Mataram, Kota Mataram diperlukan pendekatan arsitekturan yang dapat menarik perhatian dan memiliki kualitas bentukan seni yang tinggi. Pendekatan yang paling sesuai untuk hal tersebut adalah pendekatan Konsep Green Arsitektur pada ruang dengan kenyamanan pada penghawaan dan pencahayaan alami.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN FASILITAS KAWASAN WISATA TAMAN SEJARAH NARMADA DI KABUPATEN LOMBOK BARAT Muh. Hairul Anam; Baiq Susdiana Fibrianti; Eliza Ruwaidah
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 11 No. 1 (2024): JUNI 2024
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Narmada adalah salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Barat, terletak kurang lebih 11 Km di sebelah timur Kota Mataram. Kecamatan Narmada terkenal dengan julukan “kota Air”. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa Narmada mempunyai banyak mata air. Mata air berasal dari simpanan air hutan di daerah Narmada yang terletak di Suranadi dan Sesaot. Moto kota Narmada yaitu “AIR” yang merupakan singkatan dari “Aman,Indah dan Rapi”. Sejalan dengan perkembangan di sekitar kawasan tersebut, mendorong tumbuhnya aktivitas yang begitu cepat. Sebagai ruang publik yang digunakan oleh komunitas sosial, kawasan wisata Taman Narmada harus mampu mengakomodir kebutuhan, keinginan, dan estetika yang juga beragam. Untuk itu, dalam rangka meningkatkan kawasan wisata Taman Sejarah Narmada, perlu dilakukan upaya pengembangan fasilitas kawasan untuk peningkatan kualitas dan pemanfaatan ruang publik di kawasam wisata Taman Sejarah Narmada yang ditujukan untuk melayani kegiatan rekreasi bagi kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan Pendampingan Pemasangan Paving Blok (Lokasi Gang Sekar Sandat No. 2 Lingkungan Pagutan, Kota Mataram) I Gede Utama Hadi Sutrisna; Baiq Susdiana Fibrianti
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Cahaya Mandalika (Abdimandalika) Vol. 4 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/abdimandalika.v4i2.2449

Abstract

Abstrak: Pemilihan bahan perkerasan jalan merupakan salah satu strategi utama, untuk menentukan kapasitas dan kekuatan jalan tersebut dari segi volume lalulintas yang terjadi dibadan jalan tersebut, perkerasan jalan dilihat dari sejarahnya mulanya dari berupa bekas jejak, berubah menjadi jalan raya modern, salah satunya jalan menggunakan beton paving, karana produk tersebut pembuatannya di cetak terlebih dahulu, pembuatanya menggunakan mesin tekan multi block, produk baton paving menggunakan material agregat halus abu batu dan semen tiga roda, produk paving tersebut keunggulanya dapat di pasang langsung tidak membutuhkan waktu tunggu lama, dan dapat dipasang di jalan yang tidak dapat di jangkau kendaraan beroda empat, atau gang kecil, dari segi mutu paving tersebut dapat disesuikan dengan desain rencana yang kekuatanya mencapai 20 MPa, dan dibentuk berukuran 20 cm x 20 cm x 8 cm, pemasangannya dilaksanakan di gang sekar sandat dua lingkungan pagutan, untuk pengendalian mutu yang diinginkan paving tersebut di uji tekan terlebih dahulu, sehingga diketahui kuat tekan rata –rata paving tersebut mencapai 20,83 MPa > fc’20. Kata Kunci: Beton,Paving,kuat tekan, segi empat
Kegiatan Pendampingan Evaluasi Pengujian Tanah Dasar Menggunakan Metode Dynamic Cone Penetrometer (DCP) : (Lokasi Ruas Jalan Pemokong – Serewe - Kaliantan, Kabupaten Lombok Timur) I Gede Utama Hadi Sutrisna; Baiq Susdiana Fibrianti
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Cahaya Mandalika (Abdimandalika) Vol. 5 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/abdimandalika.v5i1.3108

Abstract

Jalan raya merupakan fasilitas darat sangat penting bagi kehidupan manusia saat ini, karena mempermudah untuk beraktifitas kesesuatu tempat yang dituju atau memindahkan barang ketempat tujuan menggunkan alat trasportasi darat, oleh karena itu untuk pembuatan jalan harus direncanakan dan di buat sesui perencanaan yang baik sehingga menghasilkan kwalitas jalan raya yang baik, untuk keperluan dan kebutuhannya serta kualitas dari jalan tersebut. Suatu proses perencanaan jalan raya faktor utama yang perlu dilihat adalah nilai CBR (California Bearing Ratio) dari tanah dasar tersebut karena akan berpengaruh pada tebal perkerasan rencana. Diruas jalan pemokong – serewe – kaliantan menentukan nilai CBR didapat dari pengujian DCP (Dinamic Cone Penetrometer) ini dilaksanakan pada titik – titik yang mengalami kerusakan seperti lubang jalan yang sampai terlihat tanah dasarnya di dapatkan nilai CBR STA 2+095 kanan nilai 6.83%, STA 2+825 Kanan nilai 7.98%, STA 3+555 Kanan niali 6.33%, STA 3+954 Kiri nilai 6.35%, nilai CBR tersebut masih diatas syarat CBR tanah dasar dengan nilai 6%.
KAJIAN PERENCANAAN TAMAN WISATA DENGAN KONSEP TRANSFORMASI BENTUK DI KAWASAN WISATA SENGGIGI LOMBOK BARAT Baiq Susdiana Fibrianti
Journal of Mandalika Literature Vol. 2 No. 4 (2021)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.994 KB) | DOI: 10.36312/jml.v2i4.939

Abstract

Letak geografis Senggigi yang berada di kabupaten Daerah Tingkat II Lombok Barat yang cukup strategis dan menguntungkan bagi pengembangan sektor pariwisata, karena disamping sebagai pintu gerbang propinsi Nusa Tenggara Barat dan terletak diantara segitiga emas daerah tujuan wisata yaitu pulau Bali disebelah Barat, Taman Komodo disebelah timur dan disebelah selatannya tanah Toraja sulawesi Selatan. Kajian perencanaan taman wisata yaitu Butterfly Park di kawasan pantai Senggigi Lombok yang berfungsi sebagai wadah pendidikan dan rekreasi. Kawasan pantai Senggigi sudah terkenal sampai ke mancanegara yang memiliki keindahan alam pantai, taman laut, serta sering dimanfaatkan untuk event-event budaya. Pariwisata di zaman sekarang ini sudah merupakan suatu kebutuhan manusia sebagai hiburan setelah penat selama beraktivitas. Namun wisata yang di cari bukan hanya sekedar untuk hiburan semata melainkan juga dapat memberikan suatu pendidikan sehingga akan menimbulkan kesan berbeda bagi siapapun yang berwisata. Negara kita merupakan Negara tropis dengan curah hujan yang cukup banyak. Karena Negara tropis mempunyai spesies serangga terbesar daripada Negara – Negara yang beriklim lainnya. Diperkirakan oleh para ahli, lebih dari sejuta spesies serangga di Indonesia terdapat di Indonesia, atau lebih dari 16% insekta dunia. Keanekaragaman serangga khususnya kupu kupu yang kita miliki merupakan suatu anugerah Tuhan yang harus kita syukuri dan manfaatkan sebaik baiknya bagi kemasyalatan umat manusia. Maka dibutuhkan perencanaan berupa Butterfly Park yang di dalamnya terdapat insectariums, taman terbuka, movie teater untuk memvisualisasikan kehidupan kupu-kupu, area pengembangbiakan ulat sutra, dan fasilitas penunjang lainnya. Sehingga dapat lebih mendukung dalam segi wisata dan pendidikan. Perencanaan taman wisata Butterfly Park tersebut merupakan salah satu pengoptimalan tempat wisata dengan berbagai fasilitasnya sebagai sarana rekreasi dan edukasi, dan selain itu juga dapat mempertahankan keberadaan species kupu-kupu yang mengadopsi dari analogi bentuk alam dan kupu kupu. Taman wisata Butterfly Park mempunyai tujuan sebagai tempat penelitian, pendidikan dan rekreatif. Sebuah Butterfly Park yang benar-benar memperhatikan tujuan dasar tidak hanya memiliki ruang untuk pamer saja, tetapi ruang-ruang ada ruang – ruang lain yang mendukung kehidupan kupu kupu tersebut sebagai sarana rekreasi dan pendidikan.
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN BUKIT PERMATA RESIDENCE DI SUMBAWA DENGAN KONSEP RUMAH MINIMALIS Baiq Susdiana Fibrianti; Muammar Khadafi
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 12 No. 1 (2025): JUNI
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan perumahan di suatu kawasan permukiman berupa hunian kota tidak hanya meninjau atau memikirkan keadaan atau kondisi pada saat ini, namun juga masa depan. Dan Sumbawa merupakan salah satu pulau yang berada di provinsi Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pertumbuhan penduduk di wilayah sumbawa ini perlu dibangun perumahan yang bisa dihuni oleh masyarakat sekitar untuk kebutuhan tempat tinggal salah satu kebutuhan dasar manusia. Adanya konsep RUTRK, ataupun yang lainnya dalam suatu perencanaan harusnya menjadi fokus ataupun petunjuk dalam pembangunan perumahan dan permukiman bagi pihak pengembang atau developer. Penelitian di Kabupaten Sumbawa, sebagai salah satu wilayah yang ada di Nusa Tenggara Barat menjadi studi kasus yang relevan untuk menilai ketersediaan terhadap perumahan bagi masyarakat menengah berdasarkan standar yang ditetapkan dan mampu merancang sesuai dengan kebutuhan Masyarakat terutama bangunan sederhana dengan konsep hunian minimalis. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi eksisting wilayah terhadap ketersediaan perumahan untuk kalangan menengah sehingga pemerataan terhadap perumahan bisa dirasakan. Perumahan di wilayah Sumbawa yaitu dapat mengidentifikasi kekurangannya, serta memberikan rekomendasi untuk pengembangannya. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang terdiri dari : deskriptif yaitu metode analisis dengan cara melihat keadaan objek penelitian melalui uraian, metode ini digunakan untuk mengidentifikasi kondisi eksisting dan penelitian deskriptif kualitatif mangkaji mengenai analisis dalam kondisi, dampak dan mengidentifikasikan lingkungan perumahan di Sumbawa
Resistance of Escherichia coli Isolated from Water Sources on West Lombok Farms to Antibiotics Ningtyas, Novarina Sulsia Ista'In; Alfiana Laili Dwi Agustin; Bq. Malikah Hr; Baiq Susdiana Fibrianti
Media Kedokteran Hewan Vol. 35 No. 1 (2024): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v35i1.2024.1-8

Abstract

Antibiotics are frequently used arbitrarily in livestock industry without regards for dosage or norms use. The administration of antibiotics to livestock can lead to a decline in their efficacy and contribute to the emergence of antibiotic resistance, hence posing challenges to the quality and safety of livestock products. Escherichia coli (E.coli) is recognized as a bacterial indicator pollution. This study aims to determine the resistance of E. coli to the antibiotic's penicillin G and tetracycline. The study used a survey method with cross-sectional study design in July, 2023 on farms located in West Lombok. Testing was carried out on 10 water samples taken from water sources on farms that showed 2 negative samples and 8 positive samples of E. coli on EMBA media, then continued with resistance tests using Penicillin G and Tetracycline antibiotics by measuring the inhibitory zone that formed. The results of this study showed that E.coli samples experienced resistance to Penicillin G as many as 8 samples and tetracycline as many as 6 samples. E.coli bacteria isolated from drinking water have experienced resistance to antibiotics Penicillin G by 100% and Tetracycline 75%.