Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Meaning Negotiation and Learners’ Uptake in The Process of Teacher’s Corrective Feedback Nurwulandari, Eki; Sofwan, Ahmad
Lembaran Ilmu Kependidikan Vol 45, No 2 (2016): September 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lik.v45i2.3179

Abstract

This research described and analyzed the teacher’s corrective feedback and learners’ uptake in the classroom interaction. This is a descriptive research. The sample of this research was 34 students of the eleventh graders of Medika Vocational High School Pekalongan. The data comprised of trancripts of 10 hours of narural classroom interactions recorded from a class of a teacher. The findings show that recast, clarification request, elicitation, repetition and explicit correction which successfully lead to student-generated repair, are rarely used by the teacher.  Dalam interaksi, ada memiliki negosiasi makna. Secara kualitatif, penelitian ini menggambarkan cara peserta didik memberikan serapan untuk umpan balik korektif guru di dialog transaksional siswa dengan mengumpulkan data. Secara quantitative, peneliti menganalisi presentase yang didapat dari masing –masing type yang digunakan pada umpan balik guru dan serapan dari peserta didik, dan presentase quesioner siswa dengan mempresentase kan masing- masing bagian dari quesioner. Peneliti bertujuan untuk menganalisis bagaimana dan dimana guru mengoreksi kesalahan yang diucapkan selama suatu aktivitas tertentu di kelas XI SMK Medika. Hasil juga memperlihatkan bahwa corrective feedback sangat efektif dalam menghasilkan perbaikan siswa secara relatif yang jarang terjadi di kelas. Berdasarkan studi ini menuang kembali, meminta klarifikasi, penimbulan, pengulangan, dan perbaikan secara eksplisit sukses membuat siswa melakukan perbaikan yang jarang digunakan oleh guru. Data dasar terdiri trancripts dari 10 jam interaksi kelas naruralistic direkam dari kelas guru. Dari total berubah, peneliti telah menghitung 228 episode masing-masing berisi kesalahan yang dihasilkan oleh pelajar, sebuah Umpan bergerak korektif dari guru dan serapan berikutnya pelajar dalam menanggapi CF. Episode umpan balik korektif diidentifikasi dan diklasifikasikan menggunakan model modifikasi dari Lyster dan Ranta (1997). 
Meningkatkan Kemampuan Guru SMK Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Melalui In-House Training Aditama, Madya Giri; Prasetyawan Aji Sugiharto; Eki Nurwulandari; Aisyiah Happy Hardiyani
BEMAS: Jurnal Bermasyarakat Vol 2 No 1 (2021): BEMAS: Jurnal Bermasyarakat
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/bemas.v2i1.130

Abstract

Dalam kondisi pandemi Covid-19 dimana mengharuskan guru mengatasi keterbatasan dan kendala dalam Pembelajaran Jarak Jauh, kemampuan menggunakan teknologi yang tepat dan metode mengajar yang menarik dapat memberikan dampak yang besar dalam proses pembelajaran. Di SMK Muhammadiyah Bawang, guru mengalami kesulitan untuk mengembangkan metode mengajar sehingga banyak pembelajaran yang masih monoton dan menjadi krisis kejenuhan bagi peserta didik di tengah situasi PJJ yang semakin berlarut. Guru akan dapat menjalankan pembelajaran dengan lebih variatif jika mampu menguasai dan memahami beberapa aspek diantaranya pemahaman tentang materi, kondisi siswa, situasi lapangan dan latar belakang masing–masing siswa guna dapat menjalankan proses pendidikan yang sesuai dan setara serta adil bagi semua siswa. Kegiatan In House Training (IHT) di SMK Muhammadiyah Bawang ini diikuti oleh 24 peserta yang terdiri dari guru – guru pengampu mata pelajaran di sekolah tersebut. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan yang meliputi ceramah, refleksi, diskusi, konsultasi dan praktik. Tujuan utama kegiatan ini adalah: 1) Peserta mengetahui miskonsepsi PJJ pada masa pandemi; 2) Peserta mengetahui penerapan Strategi 5M untuk PJJ d imasa pandemi; 3) Peserta memiliki kanvas RPP Merdeka Belajar untuk PJJ. Kegiatan ini berdampak baik kepada guru–guru di SMK Muhammadiyah Bawang dalam membangakan metode mengajar selama PJJ. Hal ini ditunjukkan dengan pembuatan kanvas RPP Merdeka Belajar yang lebih baik di akhir pelatihan. Hal ini juga didukung dengan hasil kuesioner menunjukkan kepuasan guru setelah mendapatkan pelatihan serta menerapkan metode tersebut dimana kelas menjadi lebih aktif dan variatif.