Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengabdian Masyarakat Pelatihan Pembuatan Lipstik ekstrak Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) di kelurahan kemasan Kota Kediri-Jawa Timur Wati, Henni; Nurmawati, Dian
JPEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): JPEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71456/adc.v3i2.1168

Abstract

Kegiatan pengembangan diri dalam upaya memberikan kemanfaatan sebuah limbah rumah tangga salah satunya adalah dengan pelatihan tentang pembuatan lipstick yang baik dan benar. Kegiatan pelatihan ini dilakukan di kota Kediri yang bekerjasama dengan masyarakat khususnya kaum dewasa produktif kelurahan kemasan kota Kediri. Kegiatan pelatihan ini berupa pengolahan limbah kulit buah naga hingga terbentuk ekstrak, cara membuat basis lipstick, cara pencampuran basis lipstick dengan ekstrak, cara penyimpanan produk yang baik dan benar. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang peolahan limbah kulit buah naga dan proses penbuatan lipstik ekstrak kulit buah naga. Kegiatan pelatihan kepada masyarakat kelurahan Kemasan kota Kediri akan dilakukan dengan beberapa kegiatan diantaranya sebagai berikut : 1. Melakukan pengumpulan dan sortasi limbah kulit buah naga, 2. Melakukan perajangan dan penganginan kulit buah untuk mengurangi kadar air, 3. Melakukan penghalusan dan penyaringan kulit buah naga, 4. Melakukan persiapan peleburan basis lipstik, 5. Melakukan pencampuran dan pencetakan basis lipstick dengan ekstrak, 5. Memberikan pengetahuan tentang cara penyimpanan lipstik yang baik dan benar.
Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Lipstik dari Ekstrak Kering Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) dan Buah Stroberi (Fragaria Ananassa) dengan Kombinasi Parafin Wax dan Carnauba Wax Wati, Henni; Siswidiasari, Arifani; Sapto, Tridoso
JIKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2024): Juli-Desember 2024
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71456/jik.v3i1.1090

Abstract

Limbah kulit buah naga merah (Hylocereus costaricensis) dan ekstrak buah stroberi (Fragaria ananassa) mengandung pigmen antosianin yang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna lipstik alami dan dalam pembuatan lipstik dapat memberikan kelembaban pada bibir serta memiliki kesan warna pada bibir, terasa lembut dan tidak kering dibibir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik kombinasi basis parafin wax dan carnauba wax pada berbagai formula. Penelitian dilakukan secara experimental. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut aquades selama 5 jam. Filtrat yang didapat dikeringkan dengan freze drying. Ekstrak Kulit buah naga merah (Hylocereus costaricensis) dan ekstrak buah stroberi (Fragaria ananassa) diformulasikan dengan membandingkan parafin wax dengan formulasi masing-masing formula memiliki % konsentrasi yang berbeda yaitu 17,5%, 15%, 12,5%, 10%, 7,5% dan carnauba wax dengan formulasi masing-masing formula memiliki% konsentrasi 7,5%, 10%, 12,5%, 15%, 17,5% menjadi sediaan lipstik. Hasil uji bobot lipstik rata-rata 4,8724g-4,886, dan uji pH diperoleh nilai rata-rata 4,54-5,49. Untuk mengetahui adanya perbedaan antara formula dilakukan dengan uji ANOVA didapatkan nilai p adalah 0,092 artinya lebih besar dari 0,05 yang berarti ada perbedaan signifikan antara formula.
Providing Understanding of the Rational Use of Non-Narcotic Analgesic Drugs to Community Members in Kemasan Village, Kediri City Wati, Henni; Siswidiarsari, Arifani; Tridoso, Tridoso
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v6i1.601

Abstract

Penggunaan obat analgesik non narkotika saat ini semakin banyak pada masyarakat. Hal ini karena sangat mudahnya untuk memperoleh obat tersebut, Sehingga pemahaman tentang penggunaan obat analgesik non narkotik perlu dilakukan. Metode yang digunakan berupa penyuluhan dengan ceramah dan demostrasi. Pengenalan obat-obat analgesik non narkotika mulai dari indikasi, cara penggunaan, efek samping, dan cara penyimpanan dapat memberikan solusi untuk swamedikasi terapi nyeri dengan benar dan rasional. Pada pengabdian masyarakat dengan memberikan pemahaman cara penggunaan obat analgesik non narkotika yang rasional memberikan hasil pretest dan posttest terjadi peningkatan pengetahuan. Peningkatan yang signifikan diketahui dari nilai p yaitu kurang dari 0,05.
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN MOJOROTO KOTA KEDIRI Siswidiasari, Arifani; Nurmawati, Dian; Wati, Henni; Priyono, Tri Doso Sapto Agus
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 6 No. 4 (2025)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v6i4.5962

Abstract

Diabetes melitus merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik dengan ditandai hiperglikemia yang terjadi dikarenakan terdapat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, ataupun keduanya. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian penyakit diabetes melitus. Sasaran kegiatan pengabdian ini yaitu ibi-ibu di Kelurahan Mojoroto RT. 23, RW 4, Kota Kediri. Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Februari 2025 yang diikuti oleh 30 peserta. Metode yang digunakan pada pengabdian ini yaitu dengan ceramah yang disertakan dengan media power point yang ditampilkan. Materi yang diberikan tentang definisi penyakit diabetes melitus, bagaimana cara pencegahan serta pengendalian penyakit diabetes melitus. Evaluasi tingkat pengetahuan dilihat dari hasil kuesioner pretest dan postest. Analisis data dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil yang diperoleh pada kuesioner sebelum (pretest), dengan kategori baik sebanyak 8 orang (26,67%), cukup 13 orang (43,33%), kurang 9 orang (30%) sedangkan hasil kuesioner sesudah (posttest) dengan kategori baik 15 orang (46,6%), cukup 12 orang (40%) dan kurang 3 orang (13,33%). Analisis statistik menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan nilai p value 0,000 Kesimpulan, terdapat peningkatan pengetahuan sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) diberikan sosialisasi tentang pencegahan dan pengendalian penyakit diabetes melitus di Kelurahan Mojoroto.
PENGARUH KONSELING ASUHAN KEFARMASIAN PADA RESPONDEN DIABETES MELLITUS II UNTUK PENINGKATAN KEPATUHAN MINUM OBAT DALAM PENGENDALIAN GLUKOSA DARAH DI RUMAH SAKIT SIDOARJO Priyono, Tridoso Sapto Agus; Siswidiasari, Arifani; Wati, Henni
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 10 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Ibnu Sina
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jiis.v10i2.2510

Abstract

The purpose of the study was to determine the compliance and glucose levels of patients DM II and the effect of counseling pharmaceutical care on compliance and glucose levels of patients DM II Outpatient at Sidoarjo hospital with a sample of 47 patients. The research method is quantitative with descriptive analysis techniques, related of counseling pharmaceutical care on adherence and glucose levels of patients DM II and the relationship between adherence and glucose levels of patients DM II. The compliance is obtained from the results of the questionnaire, while glucose levels are obtained from measurements before and after counseling using univariate tests with descriptive techniques to see a description of the characteristics of patients DM II and bivariate tests are carried out with normality tests and correlation tests. The results was a significant effect of providing counseling pharmaceutical care on compliance and glucose levels of patients DM II. The provision of counseling pharmaceutical care can significantly reduce the glucose levels of patients DM II, and obtained a value of p = 0.000. The average fasting glucose level of patients was 190.98 ± 74.85, while after counseling, it dropped to 73.79 ± 97.48, and the patient's glucose level 2 hours after eating was 250.70 ± 92.36 while after counseling, the average patient's glucose level 2 hours after eating decreased to 218.47 ± 113.21. The conclusion of the study is that counseling pharmaceutical care can improve compliance and reduce the glucose levels of outpatients DM II at the Sidoarjo hospital.