Penyebab utama banyaknya korban jiwa pada bencana alam adalah karena kurangnya kesiapan masyarakat dalam mengantisipasi bencana tersebut. Kesiapsiagaan merupakan tindakan yang dilakukan pada masa pra bencana yang bertujuan untuk mengurangi risiko (dampak) yang diakibatkan oleh adanya bencana. Kesiapan kelompok komunitas sekolah di Indonesia untuk menghadapi bencana masih dinilai kurang. Tidak semua kelompok komunitas sekolah telah siap dan siaga dalam menghadapi bencana. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pelatihan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) terhadap kesiapsiagaan bencana komunitas sekolah di SMP Islam Al Hasanah Kota Bengkulu. Jenis penelitian quasi eksperimen dengan one group pre post test only. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra dan putri kelas 7 dan 8 dengan jumlah sampel 60 siswa, yaitu 30 siswa putra dan 30 siswa putri, diambil dengan teknik concecutive sampling. Pengumpulan kesiapsiagaan bencana menggunakan kuisioner. Analisa univariat menampilkan mean, median, SD, nilai minimum - maksimum, serta 95% CI of mean, pengaruh pelatihan terhadap kesiapsiagaan bencana komunitas sekolah menggunakan uji statistik paired dependent t-test pada α 5% (one tail). Hasil yang diperoleh menunjukkan indikator sekolah aman belum memenuhi semua indikator sekolah aman bencana baik struktural maupun non struktural. Skor total parameter kesiapsiagaan bencana siswa sebelum pelatihan pengurangan risiko bencana adalah 63.32 dengan kategori hampir siap, setelah pelatihan adalah 75.52 dengan kategori siap. Ada perbedaan kesiapsiagaan bencana sebelum dan setelah dilakukan pelatihan pengurangan risiko bencana (PRB) pada siswa dengan asymp sig < α=0.05.