Helmi Harris
Unknown Affiliation

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KOMBINASI PAKAN KOMERSIL DENGAN CACING DARAH (Chironomus sp) TERHADAP PERTUMBUHAN, DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN MAS KOKI (Carrassius auratus) Herman Suhendri; Helmi Harris; Rih Laksmi Utpalasari
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v13i1.2061

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei 2017 sampai dengan Juni 2017 di Kampus C Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang, Kecamatan Sematang Borang Palembang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengetahui pertambahan pertumbuhan dan kelangsungan hidup Ikan Mas Koki. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yang masing masing perlakuan dilakukan 3 kali ulangan. P0 : Tanpa Cacing Darah (kontrol), P1 : Pemberian tepung Cacing Darah 25%  pada pakan pellet 75%, P2 : Pemberian tepung Cacing Darah 50%  pada pakan pellet 50%, dan P3 : Pemberian tepung Cacing Darah 75%  pada pakan pellet 25%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan berat Ikan Mas Koki (Carrassius auratus) tertinggi terletak pada perlakuan P2 yaitu pemberian tepung Cacing Darah 50% pada pakan pellet 50% dengan rata-rata pertambahan berat sebesar 0.694 gram, sedangkan pertambahan panjang Ikan Mas Koki (Carrassius auratus) tertinggi terletak pada perlakuan P3 yaitu pemberian tepung Cacing Darah 75% pada pakan pellet 25% dengan rata-rata pertambahan panjang sebesar 0.96 cm. Kelangsungan hidup Ikan Mas Koki (Carrassius auratus) tertinggi terletak pada perlakuan P3 yaitu pemberian tepung Cacing Darah 75% pada pakan pellet 25% dengan rata-rata persentase sebesar 83,33%. Kata Kunci  :   Cacing Darah (Chironomus sp), Pertumbuhan, dan Kelangsungan Hidup.
PENAMBAHAN TEPUNG KEONG TUTUT (Bellamnya javanica) DENGAN KOMPOSISI YANG BERBEDA TERHADAP KARAKTERISTIK KERUPUK Halim Aslami; Helmi Harris; Tri Widayatsih
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 9, No 1 (2014): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v9i1.337

Abstract

Kerupuk merupakan jenis makanan yang digemari oleh kalangan usia. Permasalahan rendahnya kandungan protein dan kalsium kerupuk diduga  dapat diatasi  dengan penambahan  atau  substitusi  bahan  dasar  tepung  tapioka  dengan  bahan  tepung  lain  yang kaya  protein dan kalsium. Diduga Keong Tutut (Bellamnya javanica) yang kaya protein dan kalsium dapat diolah menjadi tepung dan diaplikasikan pada pengolahan produk kerupuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik meliputi : rendemen, daya kembang, dan warna kerupuk yang difortifikasi dengan tepung Keong Tutut (Bellamnya javanica), mengetahui nilai mutu kimia Keong Tutut (Bellamnya javanica) yang meliputi : kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak dan kadar karbohidrat, mengetahui kalsium pada Keong Tutut (Bellamnya javanica) dan mengetahui nilai mutu organoleptik pada Keong Tutut (Bellamnya javanica) yang meliputi :  penampakan, warna, aroma, tekstur dan rasa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2014 di Workshop Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (WSTPHP) Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang dan di Laboratorium Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Indralaya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan taraf 5 (lima) perlakuan, masing-masing perlakuan dilakukan 3 (tiga) kali ulangan.  Perlakuan pada penelitian ini berupa penambahan Keong Tutut (Bellamnya javanica) pada pengolahan kerupuk dengan berbagai konsentrasi (B/B) yaitu : 0 %, 5 %, 10 %, 15 %, 20 %, (dari berat tepung tapioka). Hasil penelitian karakteristik kerupuk yang difortifikasi dengan konsentrasi penambahan tepung Keong Tutut (Bellamnya javanica) yang berbeda. Dapat diperoleh bahwa A2 (5 % tepung Keong Tutut) lebih baik dibandingkan dengan A1 (0 % Tepung Keong Tutut), A3 (10 % tepung Keong Tutut), A4 (15 % tepung Keong Tutut) dan A5 (20 % tepung Keong Tutut ).
REKAYASA ALAT PENGERING SEL SURYA SERBAGUNA Helmi Harris
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang Edisi 2
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKInvensi ini berkaitan dengan upaya menciptakan alat pengering serbaguna untuk mengeringkan berbagai produk hasil perikanan. Karena harga Bahan Bakar Gas (BBG) saat ini drastis melambung naik, begitu juga dengan harga Tarif Dasar Listrik (TDL) juga ikut naik, maka dilakukan penelitian untuk mendesain alat pengering dengan memanfaatkan sumber energi alternatif yang sebenarnya sudah disediakan oleh alam secara gratis.Cara kerja alat adalah sebagai berikut : pada siang hari, energi matahari mengenai panel surya dan diubah menjadi energi listrik DC, kemudian masuk ke alat charger untuk melakukan pengisian batere (aki). dari batere (aki), energi listrik DC diubah menjadi energi listrik AC oleh inverter dengan tegangan sebesar 220 volt. Energi listrik 220 volt tersebut digunakan untuk memanaskan elemen pemanas di oven pengering yang telah disusun disamping rak-rak pemanas, sehingga dapat mengeringkan produk yang dikeringkan. Untuk mengatur suhu yang diinginkan sesuai dengan produk yang dikeringkan, digunakan thermosta. Saat digunakan energi listrik ini batere akan mensuplai energi listrik ke elemen pemanas alat, dan disamping itu akan terjadi pengisisan batere dari panel surya, sehingga pada saat malam hari energi batere telah penuh dan bisa mensuplai enenrgi listrik ke alat.Alat pengering sel surya serbaguna ini memiliki keunggulan yaitu dapat digunakan pada saat panas matahari tidak ada, yang disuplai oleh energi listrik dari batere, misalnya pada saat cuaca buruk atau pada malam hari, sehingga proses pengeringan material tidak terhambat. Disamping itu juga terjadi penghematan biaya operasional, karena sumber panas berasal dari energi matahari yang disimpan dalam batere.Diantara produk hasil perikanan yang sudah diujicobakan di Workshop Pengolahan Hasil Perikanan Universitas PGRI Palembang adalah untuk pengeringan Pelet Ikan, Pempek Kering dan Pundang Seluang.Kata Kunci : Alat Pengering Sel Surya, Bahan Bakar Gas, Tarif Dasar Listrik, Panel Surya, Charger, Batere dan Inverter