Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

EMPEK-EMPEK KERING BERBAHAN IKAN PATIN Liuhartana, Riya
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan JURNAL ILMU PERIKANAN VOLUME 6 TH 2011
Publisher : Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian kepustakaan ini bertujuan untuk pengembangan sumber bahan empek-empek agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Strategi yang dipilih untuk pengembangan empek-empek berdasarkan analisa SWOT adalah penggunaan bahan baku ikan hasil budidaya sehingga ketersediaannya lebih terjamin, pengembangan teknik pengolahan dan pengemasan untuk memperpanjang  umur simpan empek-empek di suhu ruang. Pengembangan empek-empek ikan guna memperpanjang umur simpannya di suhu ruang dengan penampilan  yang tetap menarik dapat dilakukan dengan mengolahnya menjadi empek-empek kering. Untuk meningkatkan ketersediaan bahan baku dan meningkatkan daya saing produk dari segi harga maka digunakan daging ikan patin budi daya dari jenis ikan patin jambal (Pangasius djambal Bleeker). Tahapan yang perlu ditambahkan pada proses pengolahan secara tradisional yang telah diketahui selama ini, adalah pengolahan ikan patin menjadi surimi, pengeringan dan pengemasan empek-empek kering. Empek-empek kering dari ikan patin memiliki prospek untuk tetap bertahan di masa mendatang karena menarik, enak praktis dengan harga yang bersaing dan dapat bertahan relative lebih lama.
DISAIN KEMASAN UNTUK MENINGKATKAN FUNGSI DAN TAMPILAN KEMASAN SELUANG KERING (PUNDANG) Harris, Helmi; Liyuhartana, Riya
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan JURNAL ILMU PERIKANAN VOLUME 6 TH 2011
Publisher : Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSumatera Selatan terkenal dengan makanan tradisional berbasis hasil perikanan, salah satunya adalah pundang. Walaupun secara keseluruhan produk hasil perikanan Sumatera selatan lebih bervariatif, baik jenis maupun bentuknya, tetapi untuk bersaing di tingkat nasional produk kita masih jauh tertinggal dalam teknik pengemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mendisain kemasan pundang, sehingga menghasilkan kemasan pundang dengan penampilan yang lebih menarik, praktis, higienis dan informative. Penelitian ini dilaksanakan di Workshop TPHP Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang, yang berlangsung selama tiga bulan dari bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2011. Disain kemasan Pundang ini dilakukan dengan metoda Try and Error, sampai didapatkan kemasan Pundang yang lebih baik. Setelah didapatkan kemasan Pundang , diuji tingkat kesukaan Panelis (Uji Hedonik).  Faktor Perlakuan dalam penelitian ini adalah disain kemasan (K) yang terdiri atas 6 taraf perlakuan. Rancangan dasar yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan. Parameter yang diamati adalah Tingkat Kesukaan Panelis Uji Hedonik) terhadap hasil disain Kemasan, dan pengamatan parameter mutu dominan Pundang (Kadar Air). Analisa Statistik yang digunakan untuk membedakan taraf perlakuan adalah Analisis Varians (Anova) dan Uji lanjutnya menggunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Sedangkan untuk parameter Mutu Dominan Pundang (kadar air) dianalisa dengan analisa Regresi. Hasil penelitian telah menghasilkan disain kemasan Pundang dengan tampilan yang lebih menarik, praktis dalam penggunaannya, higeinis dan informative. Untuk uji Hedonik (kesukaan) terhadap disain kemasan, perlakuan yang terbaik secara berturut-turut adalah perlakuan K5, K4, K3, K2, K1 dan K0. Pundang yang dikemas dengan gabungan pengemas primer ( Plastik PP) dan sekunder (kotak karton berlabel) memberikan perlindungan dengan penampilan yang lebih baik dibandingkan yang hanya menggunakan kemasan primer saja. Laju peningkatan Kadar Air dapat digunakan sebagai parameter dominan untuk menentukan titik kritis, yang selanjutnya digunakan untuk menentukan Umur Simpan (Shelf lilfe) Pundang.
IDENTIFIKASI TEKNOLOGI PROSES PENGOLAHAN DAN ANALISA MUTU SELUANG KERING (PUNDANG) PADA PENGOLAHAN SECARA TRADISIONAL Liuhartana, Riya; Harris, Helmi
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 6, No 1 (2011): Jurnal Ilmu - ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Desember 2011
Publisher : Faculty Fisheries Departement Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1861.524 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian bertujuan untuk memahami teknologi proses pada pengolahan pundang secara tradisional dan menentukan kandungan nutrisi seluang segar serta mutu seluang kering (Pundang) ini dilaksanakan di Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin pada Mei hingga Juli 2010.Penelitian ini menggukan metode survey lapang dan wawancara langsung kepada pelaku usaha Pundang di daerah ini. Analisi mutu komposisi kadar Air, protein, karbohidrat, lemak, abu dan garam serta mikrologis dilaksanakan di Workshop TPHP Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang dn Balai Besar Industri Agro (BBIA) Bogor. Hasil penelitian menunjukkan ikan seluang segar yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan pundang adalah jenis seluang putih (Rasbora argyrotaenia var B) dengan komposisi kadar Air, protein karbohidrat, lemak, abu dan garam masing-masing adalah 78,91%, 17,75%, 0,97%, 0,49%, 1,4% dan 0,10%. Pengolah Pundang di masyarakat terdiri atas 2 cara, yaitu secara sederhana dan cara yang lebih maju. Kandungan protein ikan seluang segar cukup tinggi, dengan kandungan karbohidrat dan lemak yang rendah. Dari dua jenis proses pengolahan, mutu pundang yang dihasilkan pengolahan cara kedua menghasilkan pundang dengan penampilan lebih seragam, warnanya lebih terang, kandungan air lebih rendah dan harga yang lebih baik.
IDENTIFIKASI TEKNOLOGI PROSES PENGOLAHAN DAN ANALISA MUTU SELUANG KERING (PUNDANG) PADA PENGOLAHAN SECARA TRADISIONAL Riya Liuhartana; Helmi Harris
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 6, No 1 (2011): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v6i1.82

Abstract

AbstrakPenelitian bertujuan untuk memahami teknologi proses pada pengolahan pundang secara tradisional dan menentukan kandungan nutrisi seluang segar serta mutu seluang kering (Pundang) ini dilaksanakan di Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin pada Mei hingga Juli 2010.Penelitian ini menggukan metode survey lapang dan wawancara langsung kepada pelaku usaha Pundang di daerah ini. Analisi mutu komposisi kadar Air, protein, karbohidrat, lemak, abu dan garam serta mikrologis dilaksanakan di Workshop TPHP Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang dn Balai Besar Industri Agro (BBIA) Bogor. Hasil penelitian menunjukkan ikan seluang segar yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan pundang adalah jenis seluang putih (Rasbora argyrotaenia var B) dengan komposisi kadar Air, protein karbohidrat, lemak, abu dan garam masing-masing adalah 78,91%, 17,75%, 0,97%, 0,49%, 1,4% dan 0,10%. Pengolah Pundang di masyarakat terdiri atas 2 cara, yaitu secara sederhana dan cara yang lebih maju. Kandungan protein ikan seluang segar cukup tinggi, dengan kandungan karbohidrat dan lemak yang rendah. Dari dua jenis proses pengolahan, mutu pundang yang dihasilkan pengolahan cara kedua menghasilkan pundang dengan penampilan lebih seragam, warnanya lebih terang, kandungan air lebih rendah dan harga yang lebih baik.
Efektifitas Ekstrak Daun Kelor (Moringa oliefera) Terhadap Mortalitas Benih Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus). Lisa Oktaria; Indah Anggraini Yusanti; Sofian Sofian; Riya Liuhartana
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 17 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v17i2.8406

Abstract

Pengelolaan kegiatan budidaya ikan nila merah secara intensif yang dilakukan oleh pembudidaya dengan padat tebar yang tinggi dan pemberian pakan yang berlebih memicu penurunan kualitas air. Penggunaan tumbuhan yang memiliki potensi untuk pengobatan adalah solusinya. Salah satunya adalah daun kelor (Moringa oliefera). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis efektifitas ekstrak daun kelor (Moringa oliefera) terhadap mortalitas benih ikan nila merah (Oreochromis niloticus). Penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga Juni 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 5 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan mortalitas tertinggi pada perlakuan P4 (5,5 gr/L) sebesar 85% dan terendah pada perlakuan P0 (kontrol) sebesar 0%, sedangkan hasil analisis kualitas air menunjang kehidupan ikan.
PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI ECO ENZYME BAGI MAHASISWA AKADEMI KOMUNITAS NEGERI (AKN) REJANG LEBONG, BENGKULU Sofian Sofian; Neny Rochyani; Indah Anggraini Yusanti; Fitra Mulia Jaya; Rih Laksmi Utpalasari; Riya Liuhartana
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i2.967

Abstract

Eco enzyme is one of the potential organic waste processing technologies in the future. This community service activities aims to educate community groups ini managing organic waste produced by households into liquid fertilizer products that have economic value. The implementation method is carried out face to face by delivering materialand brochures as well as direct demonstrations of making eco-enzyme. The materials used are household waste such as vegetable and fruit that are not suitable for concumption, sugar/molase and water with a ratio of 3:1:6. The result of this activity is the increased understanding of participant in the management of organic waste originating from household. Participants showed good response, acceptance and participation during the activity. Participant are able to produce their own eco-enzyme as a natural disinfectant that can be used for households, agriculture or animal husbandry.
Produksi Udang Galah (Macrobrachium resenbergii) pada Media Resirculating Aquaqultur System (RAS) Sofian, Sofian; Fitra Mulia Jaya; Riya Liuhartana; Rih Laksmi Utpalasari; Rahul
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 18 No. 2 (2023): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v18i2.13823

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja produksi udang galah (Macrobrachium resenbergii) pada sistem resirkulasi. Benih udang galah sebanyak 105 ekor yang diperoleh dari pengepul udang galah hasil tangkapan alam dengan ukuran bobot 2,88±0,63 gram. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diujikan yaitu pemeliharaan dengan padat tebar berbeda pada sistem resirkulasi: kontrol = pemeliharaan tanpa sistem resirkulasi, P1: 5 ekor per wadah, P2= 10 ekor per wadah, P3= 15 ekor per wadah. Parameter yang diamati yaitu Pertumbuhan Bobot Mutlak, Pertumbuhan Panjang Mutlak, Laju Pertumbuhan Harian Tingkat Kelangsungan Hidup dan Kualitas Air. Data yang diperoleh diolah menggunakan program MS. Office Excel 2010 dan untuk uji ANOVA dianalisis menggunakan program SPSS 16.0 dengan selang kepercayaan 95 %. Hasil penelitian diketahui bahwa produksi udang galah pada sistem resirkulasi menghasilkan nilai pertumbuhan bobot mutlak terbaik, nilai pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan harian serta tingkat kelangsungan hidup tertinggi bila dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Sistem resirkulasi mampu menjaga nilai kualitas air tetapn optimal untuk pertumbuhan biota budidaya. The aim of this research is to evaluate the production performance of giant prawns (Macrobrachium resenbergii) in a recirculation system. There were 105 giant fresh water obtained from wild caught giant prawn collectors with a weight of 2.88 ± 0.63 grams. This research used a Completely Randomized Design (CRD) with 3 treatments and 3 replications. The treatments tested were rearing with different stocking densities in a recirculation system: control = rearing without a recirculation system, P1: 5 shrimp per container, P2= 10 shrimp per container, P3= 15 shrimp per container. The parameters observed were Absolute Weight Growth, Absolute Length Growth, Daily Growth Rate, Survival Rate and Water Quality. The data obtained was processed using the MS program. Office Excel 2010 and the ANOVA test was analyzed using the SPSS 16.0 program with a confidence interval of 95%. The results of the research showed that the production of giant prawns using a recirculation system produced the best absolute weight growth values, absolute length growth values, daily growth rates and the highest survival rates when compared with other treatments. The recirculation system is able to maintain optimal water quality values for the growth of cultivated biota.
Produksi Hidrolisat Protein Kepala Ikan Gabus Secara Enzimatis Dengan Variasi Waktu Hidrolisis Jaya, Fitra Mulia; Lia Perwita Sari; Rih Laksmi Utpalasari; Riya Liuhartana; Reshi Wahyuni; Yuni Filian Sari
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 19 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v19i1.16255

Abstract

Pemanfaatan yang belum maksimal membuat limbah kepala ikan gabus memiliki potensial untuk dimanfaatkan. Limbah ikan mengandung senyawa nutrisi seperti adanya protein, sehingga sangat cocok sebagai bahan baku hidrolisat. Penggunaan enzim dalam hidrolisis untuk mendapatkan hidrolisat yang lebih aman. Pada penelitian ini proses hidrolisis hidrolisat kepala ikan gabus menggunakan enzim papain dengan variasi waktu hidrolisis untuk mendapatkan hidrolisis yang maksimal. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan perlakuan waktu hidrolisis yang terdiri dari 3 (tiga) taraf perlakuan, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan pada penelitian ini adalah variasi lama waktu hidrolisis yaitu WH1: 2 jam, WH2: 4 jam, dan WH3: 6 jam. Parameter yang diteliti dalam penelitian ini meliputi: rendemen, pH, derajat hidrolisis, kadar protein, kadar air, sensori meliputi (penampakan, warna dan aroma). Hasil waktu hidrolisis tidak berpengaruh nyata terhadap sifat fisik (rendemen), kimiawi (Ph, derajat hidrolisis, protein, air dan abu) tetapi berpengaruh nyata terhadap tingkat penerimaan panelis. Proses hidrolisis selama 4 jam merupakan waktu yang optimal untuk menghasilkan hidrolisat protein dari limbah kepala ikan gabus berdasarkan nilai warna 1,7, aroma 2,55, rendemen 45,91%, pH 6,67, Derajat hirolisis 82,13% , kadar protein 10,82%, kadar air 84,46% dan kadar abu 2,06%.   Utilization that has not been maximized means that snakehead fish head waste has the potential to be utilized. Fish waste contains nutritional compounds such as protein, so it is very suitable as a raw material for hydrolysates. Use of enzymes in hydrolysis to obtain safer hydrolysates. In this study, the hydrolysis process of snakehead fish head hydrolyzate used the papain enzyme with varying hydrolysis times to obtain maximum hydrolysis. This research was carried out experimentally using a Randomized Block Design, with hydrolysis time treatment consisting of 3 (three) treatment levels, each treatment repeated 3 times. The treatments in this study varied the length of hydrolysis time, namely WH1: 2 hours, WH2: 4 hours, and WH3: 6 hours. The parameters examined in this research include: yield, pH, degree of hydrolysis, protein content, water content, sensory including (appearance, color and aroma). The results of the hydrolysis time did not have a significant effect on the physical (yield) and chemical properties (Ph, degree of hydrolysis, protein, water and ash) but had a significant effect on the level of panelist acceptance. The 4 hour hydrolysis process is the optimal time to produce protein hydrolyzate from snakehead fish head waste based on color value 1.7, aroma 2.55, yield 45.91%, pH 6.67, degree of hydrolysis 82.13%, protein content 10.82%, water content 84.46% and ash content 2.06%.  
Utilization of Fish Skin Waste for Enhancing Knowledge and Skills of Homemakers in Talang Keramat Village Nasyiruddin, Riya Liuhartana; Utpalasari, Rih Laksmi; Sofian, Sofian; Jaya, Fitra Mulia; Yusanti, Indah Anggraini; Rochyani, Neny; Mulyani, Rahma; Mentari, Rr Dyah Paramitha; Hasibuan, Zhulian Hikmah; Navicha, Willard Burton; Anggeraini, Dewi Duta; Syaputra, Andrian
DIKDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): DIKDIMAS : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT  VOL 4 NO 1 APRIL 2025
Publisher : Asosiasi Profesi Multimedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58723/dikdimas.v4i1.389

Abstract

This community service in Talang Keramat Village, South Sumatra, Indonesia, aimed to empower homemakers by valorising fish skin waste. The primary objective was to promote its use in processed food to improve nutrition and economic prospects. The project specifically sought to: (1) enhance understanding of fish skin's potential as a raw material for nutritious and economically viable food; (2) demonstrate practical methods for processing fish skin into food products; and (3) shift community perception regarding the benefits of utilizing fish skin waste. A descriptive qualitative approach was employed, with implementation in three phases: pre- and post-test questionnaires to assess comprehension; educational material on transforming fish skin waste; and a demonstration of processed food preparation. Sixteen homemakers participated in the one-day activity. Results showed that 75.00% understood the nutritional and economic value of fish skin waste, 81.25% could explain processing methods, and 87.50% showed improved understanding of its benefits. In conclusion, this community service successfully empowered homemakers with the knowledge and skills to convert fish waste into valuable food products, contributing to nutritional enhancement and economic empowerment within the community.
Effect of Tamarind (Tamarindus indica) Solution at Different Concentrations on Lead Content of Smoked Catfish (Pangasius sp) Marsal, Doni; Nasyiruddin, Riya Liuhartana; Sofian, Sofian; Suryoprabowo, Steven; Sulieman, Abdellatief A.
Indonesian Journal of Health Research and Development Vol. 2 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Health Research and Development (June)
Publisher : CV Media Inti Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58723/ijhrd.v2i2.237

Abstract

This research aims to study the effect of soaking smoked catfish in tamarind solution at various concentrations on its heavy metal content. A completely randomized design with one treatment used in the study, and concentrations of tamarind solution with four treatment levels were applied namely: 0% (A0 or control), 5% (A1), 10% (A2) and 15% (A3), each treatment with three repetitions. The lead (Pb) analysis showed that the control smoked catfish (A0) contained 0.307µg/g of Pb, exceeding the safe limit set by the Indonesian National Standardization Agency (BSN). Soaking in tamarind solution significantly reduced the Pb content in A1, A2, and A3 [by 89.57% (0.032µg/g), 97.39% (0.008µg/g) and 91.85% (0.025µg/g), respectively]. The hedonic test showed that the aroma and taste were significantly different. In addition, Post hoc test results revealed that the aroma of A1, A2 and A3 was significantly different from the control (A0); the taste of A1, A2 and A3 was significantly different from the control (A0); A1 was significantly different from A3. Based on the results, it could be concluded that the best treatment was A2 (10%).