Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISTIK DEFORMASI GUNUNG MURIA PERIODE 2010-2014 Ari Nugroho; Irwan Gumilar
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 17, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2015.17.2.2504

Abstract

ABSTRAK KARAKTERISTIK DEFORMASI GUNUNG MURIA PERIODE 2010-2014. Kegiatan pemantauan deformasi di Gunung Muria direkomendasikan oleh IAEA untuk dilakukan selama lima tahun. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui deformasi tanah di sekitar Muria yang terdiri dari pergeseran regional maupun lokal serta nilai regangan tanah, data ini bermanfaat untuk mendukung aspek keamanan dan keandalan calon tapak dalam rencana pembangunan PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di Semenanjung Muria, Jawa Tengah. Sejak tahun 2010 sampai dengan 2014 telah dilakukan pemantauan pada 5 lokasi BM (Benchmark). yaitu di Mijen, Rahtawu, Perdopo, Cranggang, dan Ketek Putih. Pemantauan dilakukan dengan metode survei GPS secara periodik bekerjasama dengan Fakultas Teknik Jurusan Geodesi ITB. Hasil analisis menggunakan software GAMIT 10.4 dapat disimpulkan bahwa sampai dengan tahun 2014 terjadi pergeseran regional di sekitar Muria yang didominasi oleh pergerakan lempeng (rotasi blok Sunda) dengan kecepatan 2,2 cm/tahun. Pergeseran lokal terjadi di 5 lokasi BM dengan kecepatan 2-3 mm/tahun. Perhitungan regangan diperoleh nilai sebesar 2 x 10-2 microstrain/tahun terjadi di wilayah Utara Muria, nilai tersebut lebih tinggi dari nilai regangan yg konsisten (5 x 10-8 microstrain/tahun), artinya ada indikasi gerakan tanah. Kata kunci: deformasi, global positioning system, metode diferensial.ABSTRACT THE CHARACTERIZATION OF MURIA MOUNTAIN DEFORMATION IN THE PERIOD OF 2010-2104. Deformation monitoring activity for Muria Mountain is recommended by the IAEA to be carried out in five years. The goal of this activity is to identify the soil deformation and strain surrounding Muria regionally and locally, this data is beneficial to support safety and reliability aspect of candidate site for constructing the Nuclear Power Plant in Muria Peninsula. Since the year of 2010 to 2014 the deformation monitoring had been applied in five benchmarks which are Mijen, Rahtawu, Perdopo, Cranggang, and Ketek Putih. The monitoring has been done successfully in collaboration with the faculty of Geodesy ITB. Based on the analysis by using GAMIT 10.4 it can be concluded that until the year of 2014 the regional deformation surrounding the Muria is dominated by plate movement namely Sunda block which has the acceleration as fast as 2.2 cm/year. The local deformation at the 5 Benchmark indicates the presence of deformation as fast as 2-3 mm/year. The strain measurement demonstrates the presence of the strain rate at Northern Muria as big as 2 x 10-2 microstrain/year, which is higher than the number of consistent strain (5x 10-8 microstrain/year), this mean there is an indication of deformation. Keywords: deformation, global positioning system, differensial method.
ANALISIS PERBEDAAN PERFORMANSI SISTEM OPERASI SERVER FREEBSD 8.2 DAN FEDORA 15 PADA DATABASE MYSQL 5.5 Ari Nugroho; Bebas Widada; Wawan Laksito YS
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIKomSiN) Vol 3, No 1 (2015): JURNAL TIKomSiN
Publisher : STMIK Sinar Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.596 KB) | DOI: 10.30646/tikomsin.v3i1.183

Abstract

Pemilihan sistem operasi server diperlukan untuk mengoptimalkan kinerja dari aplikasi yang menggunakan database. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan kinerja sistem operasi server antara FreeBSD 8.2 dengan Fedora 15 dengan metode uji independent samples test. Perubahan konfigurasi pada file sysctl.conf digunakan untuk optimasi parameter kernel sistem operasi pada saat berjalan dan file my.cnf digunakan untuk membagi sumber daya memori (RAM) untuk menjalankan perintah menyesuaikan kebutuhan yang ada dengan kapasitas RAM yang digunakan. Pengukuran kinerja dilakukan  menggunakan aplikasi Sysbench dengan memberi 20 syntax yang berbeda dimana perbedaan terletak pada pemberian nilai num-threads. Nilai tersebut diasumsikan sebagai banyaknya jumlah klien yang melakukan perintah kepada server. Sampel data yang dianalisa mengambil nilai rata-rata waktu eksekusi setiap perintah pada hasil pengukuran yang dilakukan dengan aplikasi Sysbench. Untuk mengetahui kenormalan distribusi sampel data dilakukan pengujian dengan metode uji normalitas Kolmogorov-Smirnov. Dan untuk mengetahui homogenitas varian sampel data dilakukan dengan metode uji homogenitas Lavene. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode uji independent samples t-test. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Hasil dari penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata waktu setiap eksekusi perintah pada sistem operasi server Fedora 15 lebih tinggi dibanding FreeBSD 8.2, dengan selisih sebesar 0,346 detik, akan tetapi hal itu masih masuk dalam nilai toleransi (taraf kepercayaan/Confidence Interval of the Difference = 95%), sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata waktu setiap eksekusi perintah pada kedua sistem operasi adalah sama (tidak ada perbedaan yang signifikan).Kata kunci : server, optimasi, kinerja, uji