Pemilihan sistem operasi server diperlukan untuk mengoptimalkan kinerja dari aplikasi yang menggunakan database. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan kinerja sistem operasi server antara FreeBSD 8.2 dengan Fedora 15 dengan metode uji independent samples test. Perubahan konfigurasi pada file sysctl.conf digunakan untuk optimasi parameter kernel sistem operasi pada saat berjalan dan file my.cnf digunakan untuk membagi sumber daya memori (RAM) untuk menjalankan perintah menyesuaikan kebutuhan yang ada dengan kapasitas RAM yang digunakan. Pengukuran kinerja dilakukan menggunakan aplikasi Sysbench dengan memberi 20 syntax yang berbeda dimana perbedaan terletak pada pemberian nilai num-threads. Nilai tersebut diasumsikan sebagai banyaknya jumlah klien yang melakukan perintah kepada server. Sampel data yang dianalisa mengambil nilai rata-rata waktu eksekusi setiap perintah pada hasil pengukuran yang dilakukan dengan aplikasi Sysbench. Untuk mengetahui kenormalan distribusi sampel data dilakukan pengujian dengan metode uji normalitas Kolmogorov-Smirnov. Dan untuk mengetahui homogenitas varian sampel data dilakukan dengan metode uji homogenitas Lavene. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode uji independent samples t-test. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Hasil dari penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata waktu setiap eksekusi perintah pada sistem operasi server Fedora 15 lebih tinggi dibanding FreeBSD 8.2, dengan selisih sebesar 0,346 detik, akan tetapi hal itu masih masuk dalam nilai toleransi (taraf kepercayaan/Confidence Interval of the Difference = 95%), sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata waktu setiap eksekusi perintah pada kedua sistem operasi adalah sama (tidak ada perbedaan yang signifikan).Kata kunci : server, optimasi, kinerja, uji
Copyrights © 2015