Acknes Leonita
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RISIKO JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA GURU DALAM MENGHADAPI WORK FROM HOME SELAMA PANDEMI COVID-19: Gender Risk with Teacher Depression in Facing Work from Home During the Covid-19 Pandemic Palupi, Nadya Reza; Acknes Leonita; Amira Dhisa Fakhira; Nadiyah Rahmasari; Ayik Mirayanti Mandagi
Journal of Community Mental Health and Public Policy Vol. 4 No. 1 (2021): OCTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Terapan untuk Kesehatan Jiwa (Lenterakaji)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51602/cmhp.v4i1.59

Abstract

ABSTRACT During the COVID-19 pandemic, the prevalence of depression in Indonesia is increasing. Teachers are one of those affected by WFH. The purpose of this study was to analyze the risk of gender with depression in teachers during WFH in JABODETABEK. This study used a quantitative method with a cross sectional study design. Data was collected using non-probability sampling online by distributing questionnaire links to 100 respondents. Data analysis used Fisher's exact test and prevalence odds ratio using SPSS application. The results of this study obtained a p-value of 0.605 and a prevalence odds ratio of 0.78 (95% CI=0.238–2.554) which means that gender was a risk factor in the occurrence of depression in teachers who underwent WFH during the COVID-19 pandemic but this factor was not statistically significant because the p-value was 0.605<0.05 and female teachers had a risk of depression 0.78 times greater than male teachers. The results of this study indicate that teachers who experience depression ware more female, namely 26 respondents (83.87%) compared to male sex, namely 5 respondents (16.13%). Risk factors for depression in teachers and female gender have a greater risk of experiencing depression than male teachers in dealing with WFH during the COVID-19 pandemic in the JABODETABEK area.Key words: Teacher, Gender, WFH. ABSTRAKPrevalensi depresi pada masa pandemi COVID-19 di Indonesia semakin meningkat. Guru adalah salah satu yang terdampak adanya WFH. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis risiko jenis kelamin dengan depresi pada guru selama menjalankan WFH di JABODETABEK. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Pengumpulan sampel dilakukan dengan non probability sampling secara online dengan menyebarkan link kuesioner kepada 100 responden. Analisis data menggunakan uji fisher exact serta prevalence odds ratio menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian diperoleh p-value 0,605 dan prevalence odds ratio yaitu 0,78 (95% CI=0,238–2,554) yang artinya jenis kelamin merupakan faktor risiko dalam terjadinya depresi pada guru yang menjalani WFH selama pandemi COVID-19 namun faktor tersebut tidak bermakna secara signifikan dikarenakan nilai p-value mendapatkan hasil 0,605 serta guru pada perempuan berisiko mengalami depresi sebesar 0,78 kali lebih besar daripada guru pada laki-laki. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru yang mengalami depresi lebih banyak pada perempuan yaitu 26 responden (83,87%) dibandingkan laki-laki yaitu 5 responden (16,13%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah jenis kelamin merupakan faktor risiko terjadinya depresi pada guru dan perempuan memiliki risiko lebih besar mengalami depresi daripada guru pada laki-laki dalam menghadapi WFH selama pandemi COVID-19 di wilayah JABODETABEK.Kata Kunci: Guru, Jenis Kelamin, WFH.
STUDI META-ANALISIS: FAKTOR RISIKO KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI INDONESIA TAHUN 2016-2021: Meta-Analysis Study: Risk Factors for Pneumonia Incidence at Toddlers in Indonesia 2016-2021 Rizky Novita Anjaswanti; R. Azizah; Acknes Leonita
Journal of Community Mental Health and Public Policy Vol. 4 No. 2 (2022): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Terapan untuk Kesehatan Jiwa (Lenterakaji)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51602/cmhp.v4i2.65

Abstract

ABSTRACT Pneumonia coverage in Indonesia from 2010-to 2014 ranged from 20-to 30%, and from 2015-to 2019 has increased. The increased incidence of pneumonia in toddlers can be caused by various factors, including parental behavior, smoking habits by family members, and the environment around toddlers. So, more research is needed related to several types of factors that trigger pneumonia in children. This meta-analysis study aimsto study risk factors such as exclusive breast milk, family members' smoking behavior, and home occupancy density against the incidence of pneumonia in toddlers. The statistical methods in this study combined 44 selected articles of quantitative research results by looking for effect sizes using JASP software version 0.14.1. Selected papers sourced from Google Scholar, Science Direct and Pubmed are sorted according to inclusion and exclusion criteria. The results of the meta-analysis showed that the number of family members who smoked increased the odds 2,585 times greater for pneumonia in toddlers, exclusive breast milk increased the odds 1,934 times greater, and occupancy density increased the chances by 1,934 times greater. The study concluded that all variables increase the likelihood of pneumonia in toddlers, so it is necessary to promote and counsel about exclusive breast milk coverage, reduce the smoking behavior of family members, and pay attention to home occupancy density and home sanitation. ABSTRAKCakupan pneumonia di Indonesia pada tahun 2010-2014 berkisar antara 20-30% dan sejak tahun 2015-2019 mengalami peningkatan. Meningkatnya kejadian pneumonia pada balita dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perilaku orang tua, kebiasaan merokok oleh anggota keluarga, dan lingkungan di sekitar balita. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait beberapa jenis faktor yang memicu terjadinya pneumonia pada anak. Studi meta-analisis ini bertujuan untuk mempelajari faktor risiko seperti ASI eksklusif, perilaku merokok anggota keluarga, dan kepadatan hunian rumah terhadap kejadian pneumonia pada balita. Metode statistik dalam studi ini menggabungkan 44 artikel yang terpilih hasil penelitian kuantitatif dengan mencari ukuran efek atau effect size menggunakan perangkat lunak JASP versi 0.14.1. Artikel yang terpilih bersumber dari Google Scholar, Science Direct, dan Pubmed, diurutkan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil meta-analisis menunjukkan bahwa terdapatnya anggota keluarga yang merokok 2.585 (95% CI:0.69-1.21; p=0.056), tidak ASI eksklusif 1.934 (95% CI:0.46-0.86; p=0.512), kepadatan hunian meningkatkan peluang 1.934 (95% CI:0.42-0.91; p=0.512) untuk terjadinya pneumonia pada balita. Studi ini menyimpulkan bahwa semua variabel meningkatkan peluang terjadinya pneumonia pada balita, sehingga perlu ditingkatan promosi dan konseling mengenai cakupan ASI eksklusif, mengurangi perilaku merokok anggota keluarga, dan memperhatikan kepadatan hunian rumah serta sanitasi rumah.