Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERANAN LITERASI KEUANGAN SYARIAH TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN MAHASISWA Rurkinantia, Aisa
Journal of Islamic Studies and Humanities Vol 6, No 2 (2021): Journal of Islamic Studies and Humanities
Publisher : UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.404 KB) | DOI: 10.21580/jish.v6i2.9023

Abstract

Pemahaman mengenai pengelolaan keuangan secara syariah merupakan suatu hal yang mutlak dipahami oleh mahasiswa agar mahasiswa dapat secara bijak mengelola keuangan pribadinya dan dapat terhindar dari permasalahan keuangan dikemudian hari. Kesalahan dalam pengambilan keputusan dikarenakan tidak cukupnya pemahaman akan pengelolaan keuangan bisa dialami tidak hanya oleh mahasiwa, tetapi juga masyarakat secara luas. Hasil penelitian menunjukkan masih rendahnya indeks literasi keuangan Syariah pada masyarakat di Indonesia, hanya sebesar 16 orang dari 100 orang di Indonesia yang mempunyai tingkat literasi keuangan dengan baik dan menjalankannya dalam kesehariannya. Peranan mahasiswa sebagai agent of change diharapkan mampu menjembatani tingkat pemahaman mengenai literasi keuangan Syariah kepada masyarakat, agar masyarakat juga tidak salah dalam mengambil keputusan keuangan yang dapat menyebabkan kerugian.
IDENTIFIKASI CORE BUSINESS FUNCTION E-BUSINESS INDUSTRIAL BANK (STUDI KASUS: BANK MANDIRI) Rurkinantia, Aisa; Ahmad, Basyir; Rahayu, Maria Tri; Suhendi, Rano Hendranata; Silaen, Tujuan S
Jurnal Inovisi (Teknik Industri) Vol 17, No 1 (2023): INOVISI : JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu Bank di Indonesia, yang memanfaatkan teknologi e-Commerse ini adalah Bank Mandiri. Bank Mandiri merupakan Bank terbesar di Indonesia dengan total asset diatas Rp 600 trilyun. Bank ini memiliki 21 ribu karyawan yang tersebar pada 1000 kantor dalam negeri dan 6 kantor dan perwakilan luar negeri Bank Mandiri serta 56 group. Saat ini Jaringan distribusi Bank Mandiri terdiri atas 3,186 ATM, 7,051 ATM in the LINK Network dan 12,663 ATM Bersama Networks, Electronic Data Capture (EDC) kurang lebih 25,254 di seluruh Indonesia. Bank Mandiri mempunyai 8.3 juta pemegang kartu ATM dan 3.2 juta pengguna SMS Banking, 783,356 pengguna internet banking dan 822,937 pengguna Call Mandiri dan lebih dari 1 juta pemegang kartu kredit Visa. Sebagai Bank terbesar di Indonesia, Bank Mandiri berambisi untuk masuk dalam jajaran Top 5 Bank di ASEAN pada tahun 2014. Selanjutnya di tahun 2020, Bank Mandiri menargetkan untuk masuk dalam jajaran Top 3 Bank di ASEAN dalam hal nilai kapitalisasi pasar dan menjadi pemain utama di regional. Untuk mewujudkan target ambisi tersebut, salah satu fungsi bisnis yang dijalankan oleh Bank Mandiri adalah memberikan solusi perbankan dalam memberikan layanan on – line atas transaksi nasabah khususnya nasabah segmen corporate dan commercial. Solusi tersebut adalah layanan Cash Management atau  Mandiri Cash Management (MCM). MCM merupakan sarana internet banking real-time online yang ditujukan untuk segmen bisnis, memberikan akses dan control terhadap transaksi financial maupun non-finansial bagi nasabah dengan aman, cepat dan mudah. Fungsi bisnis ini dijalankan dengan model E-Business. Kata kunci: Nasabah, e-business, Mandiri Cash Management (MCM), pasar, transaksi
Maslahah-Based Protection of Fund Recipients in Fintech Lending Through Empowerment and Justice Noor, Afif; Maskur, Ali; Kholiq, Arifana Nur; Rurkinantia, Aisa; Saifudin, Saifudin; Adila, Arina Hukmu; Maruf, Maruf
El-Mashlahah Vol 15 No 1 (2025)
Publisher : Sharia Faculty of State Islamic Institute (IAIN) Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/el-mashlahah.v15i1.7786

Abstract

The rapid growth of fintech lending in Indonesia requires adequate regulation and protection for consumers, especially fund recipients, who face high risks such as intimidation and sexual harassment, high-interest charges, and misuse of personal data by fintech lending platforms. For this reason, protecting fund recipients is a primary need because it involves protecting life and property, which is integral to the benefit of maqashid sharia. The main objective of this research was to detail the concepts of empowerment and justice as pillars of protection for fund recipients in fintech lending from a maslahah perspective. The research used normative juridical methods with statutory and conceptual approaches and analyzed secondary data from document studies in a descriptive qualitative. The results showed that empowerment and protection of fund recipients in fair fintech lending align with the principle of maslahah, contribute positively to the welfare of society, and support the growth of a sustainable fintech lending industry ecosystem, and offering hope for a better future.