NI’AMAH, KHOIRUN
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Model Kanal 5G dengan Pengaruh Kelembapan pada Frekuensi 3,3 GHz dan Bandwidth 99 MHz Berbasis Convolutional Codes WAHYUNINGRUM, RENI DYAH; NI’AMAH, KHOIRUN; LARASATI, SOLICHAH
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 9, No 4: Published October 2021
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v9i4.878

Abstract

ABSTRAKGenerasi telekomunikasi kelima (5G) diterapkan pada 2021 dengan frekuensi tinggi yang menyebabkan redaman yang besar dibandingkan pita sub-1 GHz. Penelitian ini mengkaji sistem 5G dengan frekuensi operasi 3,3 GHz dan bandwidth 99 MHz berdasarkan spesifikasi 5G dari Cyclic Prefix-Orthogonal Frequency Division Multiplexing (CP-OFDM) numerologi μ = 1 menggunakan parameter lingkungan yang diukur secara langsung di kota Bandung. Penelitian ini menemukan bahwa model kanal 5G dengan pengaruh kelembapan maksimum memiliki power delay profile (PDP) 9 path dengan nilai daya yang lebih kecil dan outage performances (𝑅>𝐶) yang lebih buruk dengan gap sebesar 0,3 dB dibandingkan dengan pengaruh kelembapan minimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan convolutional codes dapat membantu menghemat Signal to Noise Ratio (SNR) dengan gap sebesar 3 dB. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan komunikasi nirkabel 5G di Indonesia.Kata kunci: 5G, model kanal, convolutional codes, PDP, FER, BER. ABSTRACTThe fifth generation of telecommunications (5G) implemented in 2021, where high frequency which causes a large attenuation compared to the sub-1 GHz band. This research examines a 5G system with an operating frequency of 3.3 GHz and a bandwidth of 99 MHz based on the 5G specification of the Cyclic Prefix - Orthogonal Frequency Division Multiplexing (CP-OFDM) numerology μ = 1 using environmental parameters measured directly in Bandung, Indonesia. This research shows that the 5G channel model under maximum humidity has a 9 power delay profile (PDP) with a smaller power value and worse outage performances (𝑅>𝐶) with a gap of 0.3 dB compared to the effect of minimum humidity. The results showed that the use of convolutional codes can save the Signal to Noise Ratio (SNR) with gap of 3 dB. The results of this research are expected to contribute to the development of 5G wireless communications in Indonesia.Keywords: 5G, channel model, convolutional codes, PDP, FER, BER.
Proyeksi EXIT Chart untuk Memprioritaskan Data Komunikasi Manusia pada Jaringan Super Padat NI’AMAH, KHOIRUN; LARASATI, SOLICHAH
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 7, No 3: Published September 2019
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v7i3.508

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk menguji jaringan masa depan dengan melibatkan ribuan mesin. Teknik Coded Random Access (CRA) akan dijadikan bagian penting pada teknologi komunikasi seluler generasi ke-5 (5G) tahun 2020 yang diprediksi data komunikasi manusia bercampur dengan mesin. CRA pada penelitian ini dipandang sebagai skema multiple access terbaru yang memanfaatkan coding (repetition dan MDS codes), penelitian ini berdasarkan repetition codes untuk mendesain sub-optimal degree distribution pada grup manusia dan mesin. Kinerja sistem dievaluasi menggunakan parameter proyeksi Extrinstric Information Transfer (EXIT) chart, throughput, dan packet-loss rate (PLR). Sub-optimal degree distribusi untuk grup manusia ((3,1),0.3, (8,1),0.7), grup mesin ((2,1),0.6, (4,1),0.4). Throughput grup manusia tanpa fading 0,775 paket/slot dengan fading 0,736 paket/slot dan grup mesin tanpa fading 0,669 paket/slot dengan fading 0,646 paket/slot. Kontribusi penelitian ini sangat signifikan karena data pada komunikasi manusia dapat diprioritaskan yang dilihat dari kinerja deteksi paket yang diterima tanpa error (throughput) pada grup manusia lebih tinggi dibanding mesin.Kata kunci: Repetition codes , EXIT Chart, Degree Distribusi, Manusia, Mesin. ABSTRACTThis research considers future super-dense networks. Coded Random Access (CRA) technique is ecxpected to be important in fifth generation (5G) celullar communication in 2020 predicted that human data communication are mixed with machines. CRA as a new multiple accesss sheme which exploiting coding (repetition and MDS codes), this research is based on repetition codes for design sub-optimal degree distribution for human and machines groups. The performance of prioritized are evaluated based on parameters, e.g., projection Extrinsic Information (EXIT) chart, throughput, and packet-loss rate (PLR). Sub optimal degree distribution human ((3,1),0.3, (8,1),0.7), machines ((2,1),0.6, (4,1),0.4). Throughput human without fading 0,775 packet/slot with fading 0,736 packet/slot and machine without fading 0,669 packet/slot with fading 0,646 packet/slot. The contribution of this research is significant because the data on human communication can be prioritized as seen from the performance of correctly received packets (throughput) in the human group is higger than machines.Keywords: Repetition Codes, EXIT Chart, Degree Distribution, Human, Machines.
Sub-Optimal Degree Distribution untuk Prioritas Komunikasi Manusia menggunakan Proyeksi EXIT Chart pada Jaringan Masa Depan LARASATI, SOLICHAH; NI’AMAH, KHOIRUN
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 7, No 3: Published September 2019
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v7i3.442

Abstract

ABSTRAKPada jaringan masa depan melibatkan komunikasi antara mesin dan manusia. Penelitian ini mengusulkan konsep coding dalam jaringan menggunakan Maximum Distance Separable (MDS) codes. Desain sub-optimal degree distribution untuk memprioritaskan manusia menggunakan proyeksi EXIT Chart. Pada penelitian ini dasar dari skema multiple akses untuk jaringan super-padat menggunakan Coded Random Access (CRA). Usulan model jaringan menggunakan Binary Erasure Channel (BEC). Evaluasi performansi untuk grup manusia dan mesin diukur berdasarkan throughput dan packet-loss-rate dan hasilnya juga dibuktikan menggunakan frequency-flat Rayleigh fading. Sub-optimal degree distribusi yang diusulkan untuk manusia ((8,2),1) dan untuk mesin ((3.2),0.2),((4,2),0.8)), dengan hasil throughput sebelum fading untuk manusia 0.35 paket/slot dan throughput mesin 0.32 paket/slot, sedangkan setelah fading throughput manusia 0.34 paket/slot dan throughput mesin 0.22 paket/slot.Kata kunci: MDS codes, CRA, human, machines, EXIT chart ABSTRACTFuture wireless network involving machines and human communications.This research proposed new concept of network coding based on Maximum Distance Separable (MDS) codes. Designed optimally sub-optimal degree distribution for prioritizing human using projected EXIT chart. This research fundamental multiple access scheme for wireless super-dense network using Coded Random Access (CRA). In this research, proposed scheme under Binary Erasure Channel (BEC) to model a network. We evaluate the performance for human and machines group in terms of throughput and packet-loss-rate, and the result are then verified using frequency-flat Rayleigh fading. We have proposed sub-optimal degree distributions for human ((8,2),1) and for machines ((3.2),0.2),((4,2),0.8)), the resulting throughput for human 0.35 packet/slot and throughput for machines 0.32 packet/slot under fading and without fading throughput for human 0.34 packet/slot than throughput for machines 0.22 packet/slot.Keywords: MDS codes, CRA, human, machines, EXIT chart
Analisis Kinerja Jaringan 5G dengan Pengkodean QC-LDPC dan Polar WAHYUNINGRUM, RENI DYAH; GINTING, MELINDA BR; NI’AMAH, KHOIRUN; LARASATI, SOLICHAH
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 12, No 1: Published January 2024
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v12i1.190

Abstract

ABSTRAKJaringan 5G telah menjadi penanda penting dalam evolusi teknologi nirkabel yang menawarkan kecepatan dan kinerja yang luar biasa untuk memenuhi kebutuhan konektivitas yang semakin meningkat. Dalam jaringan 5G, pengkodean kanal merupakan elemen penting dalam memastikan pengiriman data yang handal dan efisien. Penelitian ini mengkaji sistem 5G pada frekuensi 26 GHz dan bandwidth  200 MHz menggunakan Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dengan ukuran Fast Fourier Transform (FFT) sebesar 256 dan modulasi Binary Phase Shift Keying (BPSK). Penelitian ini mengevaluasi perbandingan penambahan channel coding yaitu QC-LDPC dan polar codes. Performansi QC-LDPC codes pada BER sebesar 10-4 dapat dicapai dengan SNR 𝛾 = 17 𝑑𝐵 untuk kode QC-LDPC dan SNR 𝛾 = 15 𝑑𝐵 untuk polar codes. Hasil menunjukkan bahwa penambahan channel coding mampu menangkap diversity order kedua dan performansi polar codes lebih baik dibandingkan dengan QC-LDPC.Kata kunci: 5G, BPSK, OFDM, Polar, QC-LDPC ABSTRACTThe 5G network has become a significant milestone in the evolution of wireless technology, offering remarkable speed and performance to meet the growing demands of connectivity. In the 5G network, channel coding is a crucial element to ensure reliable and efficient data transmission. This research evaluate the 5G network operating at a frequency of 26 GHz and a bandwidth of 200 MHz, utilizing Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) with an Fast Fourier Transform (FFT) size of 256 and Binary Phase Shift Keying (BPSK) modulation. The research evaluates the comparison of adding channel coding using QC-LDPC and polar codes. The performance of QC-LDPC codes at a bit error rate (BER) of 10-4 can be achieved with an SNR of 𝛾 = 17 𝑑𝐵 for QC-LDPC codes and an SNR of 𝛾 = 15 𝑑𝐵 for polar codes. The results shows the addition of channel coding is capable of capturing second-order diversity, and polar codes outperforms QC-LDPC in terms of performances.Keywords: 5G, BPSK, OFDM, Polar, QC-LDPC