Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Perancangan Jaringan NB-IoT Menggunakan Skema Standalone Frekuensi 900 MHz di DKI Jakarta Melinda Br Ginting
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 1 No 02 (2019): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v1i02.92

Abstract

Teknologi telekomunikasi celluler semakin berkembang dengan sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyak nya jumlah user yang semakin bertambah dan menuntut operator untuk memberikan layanan akses secara maksimal dengan cakupan yang luas tidak hanya untuk mobile phone tetapi juga device. Berdasarkan kebutuhan tersebut hadirlah teknologi telekomunikasi terbaru dengan mendukung device Internet of Things yaitu Narrowband Internet of Things (NB-IoT). Pada tahun 2016 3GPP standarisasi untuk NB-IoT, teknologi yang mampu memberikan layanan device IoT, dengan cakupan yang luas, low data rate 50 kpbs, dan penggunaan daya 43 dB untuk Standalone. Pada penelitian ini frekuensi yang digunakan adalah frekeunsi 900 MHz dengan skema Standalone yang menggunakan bandwidth 200 kHz. Parameter yang dianalisa pada skripsi ini ialah performansi kapasitas terhadap user connected berdasarkan simulasi diperoleh jumlah user yang terhubung sebesar pada skema Standalone sebesar 109.933 device user. Throughput yang dihasilkan ialah 85 Mbps untuk skema Standalone. Performansi coverage yang dianalisa ialah nilai SINR yang diperoleh pada skema Standalone 4,73 dB. Nilai RSRP yang diperoleh dari simulasi ialah sebesar - 68,53 dBm untuk Standalone. Serta, nilai BLER yang dihasilkan untuk skema Standalone yaitu 0,03
Implementasi Skenario In-Band Untuk Teknologi NB-IoT Di Area Jakarta Ginting, Melinda Br
Telekontran : Jurnal Ilmiah Telekomunikasi, Kendali dan Elektronika Terapan Vol 11 No 1 (2023): TELEKONTRAN vol 11 no 1 April 2023
Publisher : Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/telekontran.v11i1.9854

Abstract

Teknologi Internet of Things (IoT) telah menjadi salah satu tren terkini dalam industri telekomunikasi, di mana berbagai perangkat dan sensor dapat terhubung dan berinteraksi melalui jaringan. Narrowband Internet of Things (NB-IoT) adalah salah satu teknologi konektivitas IoT yang memberikan keunggulan dalam hal penggunaan energi yang efisien, jangkauan yang luas, dan konektivitas yang handal. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan percobaan simulasi untuk implementasu skema enario In-Band NB-IoT di area Jakarta, yang merupakan kota metropolitan dengan populasi yang padat. Skenario In-band mengacu pada penggunaan frekuensi 900 MHz di Jakarta. Tahap awal penelitian ini melakukan melakukan perhitungan estimasi kepadatan dan kebutuhan konektivitas IoT di area Jakarta. Selanjutnya, dilakukan perencanaan dan pengaturan parameter jaringan dengan menggunakan software Atoll untuk melakukan simulasi implementasi NB-IoT pada jaringan seluler yang ada. Selanjutnya, akan dilakukan analisa perancangan jaringan secara kapasitas dan coverage terhadap layanan NB-IoT dengan menggunakan parameter link budget. Analisis performansi dilakukan terhadap parameter RSRP, SINR, user connected, dan throughput. Hasil performansi tersebut digunakan untuk menganalisis layanan dan kuat sinyal jaringan NB-IoT penggunaan yang berpotensi di area Jakarta. Hasil implementasi skenario in-band untuk teknologi NB-IoT di Jakarta diharapkan akan memberikan wawasan dan dijadikan acuan untuk perencanaan dan pengembangan jaringan IoT yang lebih baik, meningkatkan efisiensi dan kualitas konektivitas di area serupa di masa depan.
Analisis Kinerja Jaringan 5G dengan Pengkodean QC-LDPC dan Polar WAHYUNINGRUM, RENI DYAH; GINTING, MELINDA BR; NI’AMAH, KHOIRUN; LARASATI, SOLICHAH
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 12, No 1: Published January 2024
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v12i1.190

Abstract

ABSTRAKJaringan 5G telah menjadi penanda penting dalam evolusi teknologi nirkabel yang menawarkan kecepatan dan kinerja yang luar biasa untuk memenuhi kebutuhan konektivitas yang semakin meningkat. Dalam jaringan 5G, pengkodean kanal merupakan elemen penting dalam memastikan pengiriman data yang handal dan efisien. Penelitian ini mengkaji sistem 5G pada frekuensi 26 GHz dan bandwidth  200 MHz menggunakan Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dengan ukuran Fast Fourier Transform (FFT) sebesar 256 dan modulasi Binary Phase Shift Keying (BPSK). Penelitian ini mengevaluasi perbandingan penambahan channel coding yaitu QC-LDPC dan polar codes. Performansi QC-LDPC codes pada BER sebesar 10-4 dapat dicapai dengan SNR 𝛾 = 17 𝑑𝐵 untuk kode QC-LDPC dan SNR 𝛾 = 15 𝑑𝐵 untuk polar codes. Hasil menunjukkan bahwa penambahan channel coding mampu menangkap diversity order kedua dan performansi polar codes lebih baik dibandingkan dengan QC-LDPC.Kata kunci: 5G, BPSK, OFDM, Polar, QC-LDPC ABSTRACTThe 5G network has become a significant milestone in the evolution of wireless technology, offering remarkable speed and performance to meet the growing demands of connectivity. In the 5G network, channel coding is a crucial element to ensure reliable and efficient data transmission. This research evaluate the 5G network operating at a frequency of 26 GHz and a bandwidth of 200 MHz, utilizing Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) with an Fast Fourier Transform (FFT) size of 256 and Binary Phase Shift Keying (BPSK) modulation. The research evaluates the comparison of adding channel coding using QC-LDPC and polar codes. The performance of QC-LDPC codes at a bit error rate (BER) of 10-4 can be achieved with an SNR of 𝛾 = 17 𝑑𝐵 for QC-LDPC codes and an SNR of 𝛾 = 15 𝑑𝐵 for polar codes. The results shows the addition of channel coding is capable of capturing second-order diversity, and polar codes outperforms QC-LDPC in terms of performances.Keywords: 5G, BPSK, OFDM, Polar, QC-LDPC
Perancangan Jaringan NB-IoT untuk Layanan InfrastructureSmart Meteringdi Perumahan Ginting, Melinda Br; Larasati, Solichah; Hikmaturokhman, Alfin; Amelia, Noor
Journal of Telecommunication Electronics and Control Engineering (JTECE) Vol 7 No 1 (2025): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v7i1.1619

Abstract

Berbagai aplikasi Internet of Things (IoT) semakin populer saat ini, karena menawarkan berbagai solusi untuk mempermudah segala aktifitas yang dapat dipantau dari jarak jauh. Narrowband IoT (NB-IoT) merupakan salah satu teknologi komunikasi Low Power Wide Area (LPWA) yang dirancang khusus untuk mendukung perangkat IoT dengan konsumsi daya rendah dan jangkauan yang luas. NB-IoT didukung oleh Long-Term Evolution (LTE) dengan memanfaatkan sebagain bandwidth dari LTE dan dengan standar 3GPP Release 13, menjadikan NB-IoT menjadi teknologi tepat guna bagi masyarakat. Smart metering adalah salah satu aplikasi yang menggunakan NB-IoT sebagai gateway infrastruktur untuk konektivitas yang diperlukan untuk menjamin terkoneksinya layanan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang jaringan NB-IoT dengan skema standalone untuk infrastruktur smart metering di area perumahan Purwokerto. Metode yang digunakan meliputi analisis kebutuhan jumlah site jaringan dan simulasi kinerja jaringan untuk memastikan kualitas layanan yang memadai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perancangan jaringan NB-IoT mampu menyediakan konektivitas yang handal dan efisien bagi sistem smart metering di area perumahan. Hal ini dapat diketahui dari hasil simulasi perancangan jaringan diperoleh sebanyak 7 site yang mampu melayani area perumahan. Sehingga, diperoleh hasil Received Signal Strength Indicator (RSSI) yang diperoleh untuk mengetaui kuat sinyal memperoleh nilai sebesar -50 dBm sampai -60 dBm yang mampu mencakup 80% area perumahan.
Analisis Perencanaan Cakupan Area Jaringan 5G di Pelabuhan Tanjung Perak Menggunakan Metode SU-MIMO dan MU-MIMO pada Frekuensi 2,3 GHz Reza, Deni Alva; Saputra, Soni Joyo; Azizah, Lutfiani Nur; Wardhana, Satrio Arya; Hikmaturokhman, Alfin; Ginting, Melinda BR
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v14i3.27781

Abstract

Perkembangan teknologi telekomunikasi, terutama dalam ranah seluler, mengalami kemajuan pesat di era modern ini. Sosial media dan layanan internet memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pekerjaan maupun pendidikan. Jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat mencapai 221 juta orang pada tahun 2024. Namun, peningkatan ini juga memicu penurunan kualitas jaringan seluler yang mendorong munculnya teknologi generasi ke-5 (5G) untuk meningkatkan layanan telekomunikasi. Teknologi 5G menawarkan cakupan jaringan yang luas, throughput tinggi, latensi rendah, serta kualitas sinyal yang lebih baik dan stabil. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis perencanaan cakupan area jaringan 5G di Pelabuhan Tanjung Perak dengan frekuensi 2,3 GHz. Metode perencanaan yang digunakan adalah SU-MIMO dan MU-MIMO dengan skema Line of Sight (LOS), menggunakan software radio planning Atoll 3.4.0. Simulasi dilakukan untuk mengukur parameter-parameter seperti SS-SINR dan SS-RSRP yang mempengaruhi kualitas sinyal dan cakupan jaringan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa rata-rata nilai SS-SINR pada MU-MIMO dan SU-MIMO masing-masing adalah 7,25 dB dan 6,82 dB dan termasuk dalam kategori cukup, Untuk nilai SS-RSRP pada MU-MIMO dan SU-MIMO masing-masing adalah-56,88 dB dan -57,02 dB dan termasuk dalam kategori sangat baik, hal ini menandakan kualitas sinyal yang stabil dan minim gangguan. Selain itu, jaringan 5G di Pelabuhan Tanjung Perak mampu menyediakan konektivitas yang cepat dan berkualitas tinggi sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan teknologi di wilayah tersebut. Penelitian ini memberikan dasar untuk pengembangan lebih lanjut dalam mendukung kebutuhan konektivitas di Pelabuhan Tanjung Perak.
SIMULASI PERANCANGAN JARINGAN KOMUNIKASI LONG RANGE (LORA) UNTUK MENDUKUNG DESA WISATA MELUNG Goran, Petrus Kerowe; Br Ginting, Melinda
Jurnal SINTA: Sistem Informasi dan Teknologi Komputasi Vol. 1 No. 3 (2024): SINTA - JULI
Publisher : Berkah Tematik Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61124/sinta.v1i3.22

Abstract

Telah dilakukan simulasi perancangan jaringan komunikasi Long Range (LoRa) pada desa Wisata Melung. Desa ini memiliki beberapa destinasi wisata yang berpotensi besar untuk dikembangkan. Guna mengembangkan potensi desa ini, maka beberapa sektor bidang diupayakan berkembang agar mendukung Desa Wisata Melung. Salah satu bidang yang dikembangkan adalah bidang teknologi informasi dan komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang jaringan komunikasi berbasis Long Range (LoRa) yang dapat mendukung pengelolaan dan pengembangan Desa Wisata Melung. Kesempatan ini penelitian berfokus pada Wisata Pagubugan Desa Melung. Teknologi LoRa dipilih karena memiliki keunggulan dalam jangkauan yang luas, konsumsi daya yang rendah, dan biaya implementasi yang relatif murah, sehingga cocok untuk digunakan di area pedesaan dengan infrastruktur yang terbatas. Metode penelitian yang digunakan adalah melihat kondisi geografis desa Melung dan letak Wisata Pagubugan yang selanjutnya melakukan analisis kebutuhan komunikas jaringan pada Desa Wisata Melung menggunakan simulasi perancangan jaringan LoRa, selanjutnya melakukan pengujian simulasi dengan parameter RSRP dan SINR untuk mengetahui kinerja jaringan LoRa di daerah wisata Melung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari perancangan jaringan LoRa untuk desa wisata Melung memperoleh nilai RSRP sebesar -110 dBm sampai dengan -130 dBm yang mencakup area Melung dan dikategorikan ke dalam kualitas yang buruk. Sementara, untuk hasil SINR diperoleh 0 dB sampai dengan -10 dB sebesar 90%. Hal ini menunjukkan SINR memiliki nilai yang buruk berdasarkan simulasi. Sehingga, simpulan dari simulasi jaringan ini masih membutuhkan penambahan akses point dan pengujian tes jaringan untuk meningkatkan nilai RSRP dan SINR yang menunjukkan kualitas sinyal di area desa wisata Melung.
SISTEM MONITORING KUALITAS UDARA RUANGAN DENGAN PROTOKOL MQTT BERBASIS INTERNET OF THINGS Surbakti, Hairunisa Br; Ginting, Jafaruddin Gusti Amri; Romadhona, Shinta; Ginting, Melinda Br; Ni’amah, Khoirun
Jurnal SINTA: Sistem Informasi dan Teknologi Komputasi Vol. 1 No. 3 (2024): SINTA - JULI
Publisher : Berkah Tematik Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61124/sinta.v1i3.25

Abstract

Kualitas udara di dalam ruangan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kesehatan dan kenyaman manusia. Paparan terhadap polutan udara dalam ruangan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti alergi, asma, penyakit pernapasan, dan bahkan kanker. Sistem pemantauan kualitas udara dapat dipantau dengan menggunakan sensor DHT22 dan mikrokontroller ESP32. Sensor DHT22 dipilih karena keakuratannya dalam mendeteksi suhu dan kelembapan. Mikrokontroller ESP32 memungkinkan sistem untuk terhubung dengan jaringan WiFi, mendukung komunikasi dan pengolahan data secara akurasi. Monitoring bertujuan untuk menciptakan alat yang dapat menjaga stabilitas suhu dan kelembapan secara otomatis, mendukung kenyamanan dan kesehatan penghuni ruangan. Protokol MQTT berbasis Internet of Things (IoT) diimplementasikan dalam sistem ini untuk mengintegrasikan komponen-komponen tersebut. Metode yang digunakan mencakup perancangan dan pengujian sistem, pemantauan menggunakan DHT22 dan ESP32 yang terhubung melalui MQTT. Hasil monitoring menunjukkan bahwa implementasi protokol MQTT memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan teknologi monitoring kualitas udara dalam ruangan. Sistem ini membuktikan kemampuannya untuk memantau dan menjaga kondisi udara secara efektif dan efisien.
Penerapan Teknologi IoT dan Energi Terbarukan untuk Meningkatkan Efisiensi Budidaya Ikan di Desa Kasegeran Aldo, Dasril; Ginting, Melinda Br; Tanjung, Nia Annisa Ferani; Yasin, Feri; Sulaeman, Gilang; Pangestu, Farhan Aryo
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 4, No 5 (2024): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v4i5.836

Abstract

This service activity aims to overcome the high energy costs due to the use of excavated wells by fish farmers in Kasegun Village. Solar panel technology and Internet of Things (IoT) systems are applied to reduce energy costs and monitor pond water quality in real-time. This program is carried out through a series of technical stages including situation analysis, Focus Group Discussion (FGD) to identify technology needs, installation of solar panels and IoT sensors, as well as training on the use and maintenance of equipment. The results of the application of technology show a reduction in energy costs by 80%, a reduction in energy waste of up to 85%, and an increase in operational efficiency from 50% to 90%. The fish mortality rate also dropped from 25% to 3.25%. The success of the program is supported by partners' active participation in FGDs and trainings, which increases their understanding and independence in utilizing technology. However, the sustainability of the program depends on ongoing technical assistance.ABSTRAKKegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengatasi tingginya biaya energi akibat penggunaan sumur galian oleh pembudidaya ikan di Desa Kasegeran. Teknologi panel surya dan sistem Internet of Things (IoT) diterapkan untuk mengurangi biaya energi serta memantau kualitas air tambak secara real-time. Program ini dilaksanakan melalui serangkaian tahapan teknis meliputi analisis situasi, Focus Group Discussion (FGD) untuk mengidentifikasi kebutuhan teknologi, pemasangan panel surya dan sensor IoT, serta pelatihan penggunaan dan perawatan alat. Hasil penerapan teknologi menunjukkan penurunan biaya energi sebesar 80%, pengurangan pemborosan energi hingga 85%, dan peningkatan efisiensi operasional dari 50% menjadi 90%. Tingkat kematian ikan juga turun dari 25% menjadi 3,25%. Keberhasilan program ini didukung oleh partisipasi aktif mitra dalam FGD dan pelatihan, yang meningkatkan pemahaman dan kemandirian mereka dalam memanfaatkan teknologi. Namun, keberlanjutan program bergantung pada pendampingan teknis yang berkelanjutan.
Pemberdayaan Perempuan melalui Inovasi Teknologi IoT dan Energi Terbarukan dalam Pengelolaan Bank Sampah Nur, Yohani Setiya Rafika; Tanjung, Nia Annisa Ferani; Ginting, Melinda Br.; Sulaeman, Gilang; Al Faiz, M. Hanif
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 5 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i5.2084

Abstract

Waste banks are a form of circular economy initiative that increase the added value of inorganic waste while empowering local communities. However, their operations often face limitations such as inadequate production facilities, high energy costs, and manual record-keeping systems. This community service program aimed to strengthen the capacity of the “Sampah Sahabatku” Waste Bank in Muntang Village through the application of appropriate technology based on solar panels and IoT sensors, as well as by enhancing women’s roles in management. The implementation methods included situation analysis, solar panel installation, technical and managerial training, mentoring, and evaluation using pre-test and post-test assessments. The results showed that solar panels successfully reduced electricity costs and supported the operation of plastic and paper shredding machines, while IoT sensor integration improved the accuracy of record-keeping. The average knowledge level of participants increased by +58% after training. The community’s response was highly positive, reflected in improved technical skills and greater confidence among women in waste bank management. In conclusion, the combination of appropriate technology and renewable energy has strengthened the independence, efficiency, and sustainability of community-based waste banks.ABSTRAKBank sampah merupakan salah satu instrumen ekonomi sirkular yang dapat meningkatkan nilai tambah sampah anorganik sekaligus memberdayakan masyarakat. Namun, pengelolaan bank sampah sering menghadapi keterbatasan sarana produksi, tingginya biaya energi, dan sistem pencatatan yang masih manual. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Bank Sampah “Sampah Sahabatku” di Desa Muntang melalui penerapan teknologi tepat guna berbasis panel surya dan sensor IoT, serta penguatan peran perempuan dalam pengelolaan. Metode pelaksanaan meliputi analisis situasi, pemasangan panel surya, pelatihan teknis dan manajerial, pendampingan, serta evaluasi melalui pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa panel surya mampu mengurangi biaya listrik dan mendukung operasional mesin pencacah plastik maupun kertas, sementara integrasi sensor IoT meningkatkan akurasi pencatatan. Nilai rata-rata pemahaman mitra meningkat sebesar +58% setelah pelatihan. Respon mitra juga positif, ditandai dengan meningkatnya keterampilan teknis dan kepercayaan diri perempuan dalam pengelolaan bank sampah. Kesimpulannya, kombinasi teknologi tepat guna dan energi terbarukan mampu memperkuat kemandirian, efisiensi, serta keberlanjutan bank sampah berbasis komunitas.
Analisis Performa Teknologi Multi-Access Edge Computing (MEC) Dalam Jaringan 5G Hunafa, Bintang; Hikmaturokhman, Alfin; Br Ginting, Melinda
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan performa jaringan 5G dengan dan tanpa integrasi teknologi Multi-access Edge Computing (MEC) berdasarkan parameter latensi, throughput, jitter, dan packet loss. MECmerupakan solusi komputasi tepi yang memungkinkan pemrosesan data dilakukan lebih dekat ke pengguna akhir, sehingga berpotensi menurunkan latensi serta meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan jaringan 5G. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi studi literatur, perancangan skenario simulasi menggunakan simulator jaringan NS-3 dengan modul 5G mmWave dan MEC, serta pengujian performa pada berbagai skenario seperti variasi data rate, ukuran paket, jarak UE ke eNB, dan jumlah UE. Hasil simulasi menunjukkan bahwa integrasi MEC mampu menurunkan latensi hingga 30%, meningkatkan throughput hingga lebih dari 15%, serta menjaga tingkat jitter dan packet loss tetap rendah dibandingkan skenario tanpa MEC. Penurunan latensi dan peningkatan efisiensi transmisi data ini paling signifikan terlihat pada skenario dengan trafik tinggi dan jumlah pengguna yang padat. Selain itu, MEC juga terbukti mampu menjaga kualitas jaringan pada kondisi jarak jauh atau beban trafik berat. Temuan ini mendukung klaim bahwa MEC adalah teknologi krusial dalam arsitektur 5G untuk mendukung aplikasi-aplikasi real-time seperti kendaraan otonom, AR/VR, dan IoT. Penelitian ini memberikankontribusi kuantitatif terhadap pemahaman integrasi MEC dalam jaringan 5G dan dapat menjadi referensi penting bagi pengembangan jaringan generasimendatang.Keyword— 5G, edge computing, latency, MEC, network performance, throughput