Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Moderasi Beragama Dalam Program Masyarakat Peduli Lingkungan Di Desa Dahian Tunggal Jayanti, Annida Rida; Timotius, Frenly; Jumiati, Nurul; Chintya, Chintya; Arisna, Arisna; Abdurrohman, Abdurrohman; Bernita, Bernita; Novia, Eka; Kamisriati, Kamisriati; Anggelisa, Anggelisa; Andrew, Andrew; Ipan, Ipan; Kartika, I Kadek
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.4354

Abstract

Krisis lingkungan menjadi problematika yang tengah terjadi di kalangan masyarakat. Permasalahan ini pun terjadi di Desa Dahian Tunggal dengan pengelolaan sampah yang  kurang baik mengakibatkan lingkungan desa menjadi tercemar. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pendekatan dengan konsep moderasi beragama dalam program masyarakat peduli lingkungan. program lingkungan memiliki ruang tersendiri dalam ruang moderasi beragama. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan sampah Penelitian ini menggunakan metode PAR yang melibatkan semua pemangku kepentingan guna merencanakan, melancarkan aksi, mengobservasi dan merefleksikan perubahan sosial. Dengan penyelenggaraan sosialisasi pengelolaan sampah kepada pemangku kepentingan dan siswa siswi SMPN 2 Pulau Malan, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran terhadap permasalah sampah dan menjadi program awal bagi peneliti. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat adalah adanya tempat pembuangan akhir untuk sampah yang sebelumnya belum dimiliki oleh Desa Dahian Tunggal. Dan peneliti juga menemukan adanya relevansi moderasi beragama dalam program masyarakat peduli lingkungan.
Relevansi Filsafat Mimamsa Darsana Dalam Kehidupan Modern Ipan, Ipan; Rahmadhani, Oksan; Apreleliana, Listra; Putri, Yeni Lidia Setio; Derson, Derson; Saputra, Putu Wisnu
Widya Katambung Vol 16 No 1 (2025): Jurnal Widya Katambung: Filsafat Agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta dan Brahma Widya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/wk.v16i1.1498

Abstract

Hinduism has its own philosophical system called darsana. Darsana is interpreted as a view or philosophy that does not negate God. Darsana has several schools known as sad darsana which are included in the philosophy of astika, meaning that sad darsana is a philosophy that recognizes the authority of the Vedas. The six schools of sad darsana are Nyāya darsana, Vaiśesika darsana, Sāṁkhyā darsana, Yoga darsana, Mīmāṁsā darsana, and vedanta darsana. Mimamsa darsana is one of the sad darsana schools, mimamsa darsana is a teaching that emphasizes rituals derived from the teachings of the Vedas. In the modern era, the teachings of the teachings are challenged, namely about changes that change the way of looking at human beings to be pragmatic, meaning that everything is fast and instantaneous. This certainly threatens the relevance of the teachings of sad darsana, especially the mimamsa darsana which emphasizes the implementation of rituals. Hearing the word ritual with pragmatic human nature will certainly make the human view of ritual into something that requires long preparation and even tends to be difficult. That is what can threaten the relevance of the teachings of the darsana imamsa, therefore the focus of this paper is to see the relevance of the teachings of the darsana imamsa in the midst of this change. This paper uses a qualitative descriptive approach with a literature study method to explore the problem. The result of this article is the teaching of mim.