Nur, Muhammad Ikhwan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Procalcitonin Sebagai Biomarker Diagnostik pada Pasien Sepsis yang Dirawat di ICU RSUP Dr. Sardjito Nur, Muhammad Ikhwan; Wisudarti, Calcarina Fitriani Retno; Rahardjo, Sri
Jurnal Komplikasi Anestesi Vol 10 No 3 (2022)
Publisher : This journal is published by the Department of Anesthesiology and Intensive Therapy of Faculty of Medicine, Public Health and Nursing, in collaboration with the Indonesian Society of Anesthesiology and Intensive Therapy , Yogyakarta Special Region Br

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jka.v10i3.7365

Abstract

Latar Belakang: Sepsis adalah masalah kesehatan global, yang ditandai adanya disfungsi organ disebabkan oleh disregulasi respon inang dalam menanggapi infeksi mikroba. Insidensi dan mortalitas pasien sepsis yang dirawat di ICU masih cukup tinggi. Diagnosis dinisangat diperlukan untuk pengobatan yang efektif dan menghindari penggunaan antibiotikyang tidak perlu. Procalcitonin adalah biomarker yang menunjukkan nilai diagnostik yang lebih baik daripada penanda proinflamasi lainnya dalam mengidentifikasi pasien dengan sepsis dan dapat digunakan dalam diagnosis infeksi bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan sensitivitas dan spesifisitas prokalsitonin sebagai biomarker pada pasien sepsis.Metode: Desain penelitian ini adalah retrospektif dengan menggunakan data rekam medis pada pasien yang dirawat di ICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari – Desember 2018. Uji diagnostik dilakukan pada pasien sespsis dan non-sepsis yang mengalami disfungsi organ sesuai dengan kriteria skor SOFA. Cutoff point procalsitonin ditentukan menggunakan analisis receiver operating characteristic (ROC). Analisis data dilakukan untuk mengetahui sensitivitas, spesisifitas, nilai duga positif, nilai duga negatif procalcitonin pada pasien sepsis.Hasil: Pada uji diagnostik procalcitonin pada pasien sepsis dengan cut-off point 3,27 ng/ml, didapatkan hasil sensitivitas 89,0%, spesifisitas 90%, nilai duga positif 90,1% dan nilai duga negatif 88,9%. Pada analisa ROC procalcitonin terhadap sepsis, didapatkan AUC 0,941 (AUC > 0,9).Kesimpulan: Procalcitonin juga memiliki nilai diagnostik yang baik sebagai biomarker pada pasien sepsis yang dirawat di ICU RSUP Dr. Sardjito. Procalcitonin memiliki kemampuan diskriminasi sangat kuat untuk pasien sepsis.
Procalcitonin Sebagai Biomarker Diagnostik pada Pasien Sepsis yang Dirawat di ICU RSUP Dr. Sardjito Nur, Muhammad Ikhwan; Wisudarti, Calcarina Fitriani Retno; Rahardjo, Sri
Jurnal Komplikasi Anestesi Vol 6 No 3 (2019): Volume 6 Number 3 (2019)
Publisher : This journal is published by the Department of Anesthesiology and Intensive Therapy of Faculty of Medicine, Public Health and Nursing, in collaboration with the Indonesian Society of Anesthesiology and Intensive Therapy , Yogyakarta Special Region Br

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jka.v6i3.7369

Abstract

Latar Belakang: Sepsis adalah masalah kesehatan global, yang ditandai adanya disfungsi organ disebabkan oleh disregulasi respon inang dalam menanggapi infeksi mikroba. Insidensi dan mortalitas pasien sepsis yang dirawat di ICU masih cukup tinggi. Diagnosis dinisangat diperlukan untuk pengobatan yang efektif dan menghindari penggunaan antibiotikyang tidak perlu. Procalcitonin adalah biomarker yang menunjukkan nilai diagnostik yang lebih baik daripada penanda proinflamasi lainnya dalam mengidentifikasi pasien dengan sepsis dan dapat digunakan dalam diagnosis infeksi bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan sensitivitas dan spesifisitas prokalsitonin sebagai biomarker pada pasien sepsis.Metode: Desain penelitian ini adalah retrospektif dengan menggunakan data rekam medis pada pasien yang dirawat di ICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari – Desember 2018. Uji diagnostik dilakukan pada pasien sespsis dan non-sepsis yang mengalami disfungsi organ sesuai dengan kriteria skor SOFA. Cutoff point procalsitonin ditentukan menggunakan analisis receiver operating characteristic (ROC). Analisis data dilakukan untuk mengetahui sensitivitas, spesisifitas, nilai duga positif, nilai duga negatif procalcitonin pada pasien sepsis.Hasil: Pada uji diagnostik procalcitonin pada pasien sepsis dengan cut-off point 3,27 ng/ml, didapatkan hasil sensitivitas 89,0%, spesifisitas 90%, nilai duga positif 90,1% dan nilai duga negatif 88,9%. Pada analisa ROC procalcitonin terhadap sepsis, didapatkan AUC 0,941 (AUC > 0,9).Kesimpulan: Procalcitonin juga memiliki nilai diagnostik yang baik sebagai biomarker pada pasien sepsis yang dirawat di ICU RSUP Dr. Sardjito. Procalcitonin memiliki kemampuan diskriminasi sangat kuat untuk pasien sepsis.