Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Brainstorming Sebagai Motor Inovasi di Era Digital: Kontribusi dan Manfaat Bagi Generasi Z Indonesia Al Anshary, Abdurrahman Achmad; Hidayat, Amran; Furrie, Wulan
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 2 (2025): Mei - Juli
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i2.808

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam peran brainstorming sebagai motor penggerak inovasi bagi Generasi Z Indonesia di era digital yang dinamis. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi literatur terhadap berbagai sumber data sekunder, penelitian ini mengkaji bagaimana karakteristik unik Generasi Z, seperti kefasihan digital, preferensi terhadap konten visual dan interaktif, serta mentalitas kolaboratif dan kewirausahaan, berinteraksi dengan evolusi teknik brainstorming, khususnya pergeseran menuju platform digital. Temuan utama menunjukkan bahwa brainstorming, terutama yang difasilitasi secara digital, berkontribusi signifikan terhadap pengembangan kompetensi unggul Generasi Z, meliputi kemampuan berpikir kritis, kreatif, pemecahan masalah, kolaborasi, komunikasi, literasi digital, dan penempaan mentalitas kewirausahaan. Manfaat ini diperoleh melalui partisipasi aktif dalam proses penggalian ide yang terstruktur namun fleksibel, yang sejalan dengan gaya belajar dan bekerja mereka. Meskipun demikian, implementasi brainstorming yang efektif bagi Generasi Z Indonesia menghadapi berbagai tantangan, seperti distraksi digital, potensi groupthink, kesenjangan akses teknologi, dan kebutuhan penyesuaian metode dengan preferensi generasi. Penelitian ini merumuskan strategi optimalisasi yang holistik, mencakup desain sesi yang menarik, fasilitasi yang kuat, pemanfaatan teknologi (termasuk AI) secara bijak, serta dukungan dari institusi pendidikan dan industri. Kesimpulannya, sinergi antara kapabilitas Generasi Z, adaptabilitas metode brainstorming, dan tuntutan inovasi di era digital menempatkan brainstorming sebagai wahana krusial untuk memberdayakan generasi muda Indonesia sebagai agen perubahan dan inovator masa depan.
Peran Perempuan dalam Pencegahan Kekerasan Terorisme dan Radikalisme Achmad, Adang Darmawan; Qotadah, Hudzaifah Achmad; Abdul Aziz, Muhammad Sophy; Al Anshary, Abdurrahman Achmad
ADLIYA: Jurnal Hukum dan Kemanusiaan Vol. 15 No. 2 (2021): ADLIYA : Jurnal Hukum dan Kemanusiaan
Publisher : Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/adliya.v15i2.9244

Abstract

There have been several instances of terrorism in Indonesia, including multiple suicide bombs, shootings, and other acts that have threatened public safety and impeded governmental functions. This issue has resulted in anxiety and insecurity, posing a threat to people's lives, particularly women's. As a result, all parties involved, especially women, must take adequate measures to anticipate and address these issues. Women are one of the possible individuals who can play a strategic role in limiting the spread of violent terrorism and extremism. They are also one of the most vulnerable groups. A thorough qualitative method is used in this article to examine the role of women in averting violent terrorism and radicalism. Following the findings of the study, it was discovered that a woman can play a significant role in violence prevention if she can create a happy home environment that always promotes good and moderate religious values that are in accordance with the real teachings of Islam. Thus, individuals and families are the primary representatives of either the anti-terrorism and anti-radicalization awareness campaign.Di berbagai daerah di Indonesia, telah banyak terjadi serangkaian peristiwa ekstremisme radikal, termasuk bom bunuh diri, penembakan, dan lain sebagainya yang mengusik keselamatan masyarakat dan kegiatan pemerintah. Fenomena ini jelas melahirkan rasa takut dan ketidakamanan yang mengusik berbagai elemen kehidupan masyarakat. Kare­nanya, pihak terkait, termasuk perempuan, perlu melakukan respon yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Perempuan dapat menjadi salah satu figur poten­sial yang mempunyai peran strategis dalam membantu pencegahan terorisme, kekerasan dan radikalisme. Makalah ini berfokus pada peran perempuan dalam pencegahan kekerasan terorisme dan radikalisme dimana penulis menggunakan metode kualitatif penuh dengan merujuk kepada sumber-sumber yang berkaitan dengan topik penelitian dan kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menyatakan bahwa seorang perempuan berperan penting dalam pencegahan kekerasan jika perempuan tersebut mampu membangun lingkungan kehidupan keluarga yang harmonis dan senantiasa menekankan norma-norma keagamaan yang baik dan moderat sesuai dengan ajaran Is­lam yang sebenarnya. Maka, individu dan keluarga merupakan pendukung utama pro­gram kewaspadaan terhadap bahaya terorisme dan radikalisme.
Live Streaming And The Spectacle Culture: A Critique of Modern Life Through The Lens of Maqāṣid Al-Syarī‘Ah Abdillah Achmad Al Faruq; Qotadah, Hudzaifah Achmad Qotadah; Achmad, Adang Darmawan; Al Anshary, Abdurrahman Achmad
International Journal of Islamic Thought and Humanities Vol. 4 No. 2 (2025): International Journal of Islamic Thought and Humanities
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Taruna Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54298/ijith.v4i2.567

Abstract

This study critically investigates live streaming as a contemporary form of spectacle and examines its ethical, spiritual, and socio-cultural implications through the lens of Maqāṣid al-syarī‘ah. Live streaming has emerged as a pervasive phenomenon in the digital era, shaping interaction, consumption, and value formation patterns. While it provides unprecedented opportunities for self-expression, entertainment, and social connectivity, it also generates concerns about the commodification of attention, the superficiality of online engagement, and the erosion of deeper moral and spiritual orientations. Adopting a qualitative literature review design, this research synthesizes scholarly works from digital media studies, existential philosophy, and Islamic legal theory. The data set comprises peer-reviewed journal articles, books, and authoritative online sources published primarily within the last decade. Thematic content analysis was employed to identify recurring patterns related to the transformation of values in online interactions, particularly the shift from substance to image, and from intrinsic meaning to performative visibility. The findings reveal that excessive consumption of live streaming content contributes to ethical disorientation, weakens the internalization of moral values, and fosters an environment where identity is increasingly defined by curated appearances rather than authentic essence. Within this context, Maqāṣid al-syarī‘ah, articulated through its five higher objectives, ḥifẓ al-dīn (protection of religion), ḥifẓ al-nafs (protection of life), ḥifẓ al-‘aql (protection of intellect), ḥifẓ al-nasl (protection of lineage), and ḥifẓ al-māl (protection of wealth), offers a comprehensive normative framework to assess and address these challenges. The study proposes ethically grounded and spiritually conscious approaches to digital engagement by integrating classical Islamic legal principles with contemporary media critique. This article contributes to contemporary Islamic scholarship by offering a conceptual framework to interpret the dominance of spectacle culture while proposing spiritually conscious and ethically grounded responses.