Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisa Perhitungan Perkerasan Jalan Raya pada Lingkar Luar Km 13+512-Km 18+401 Kota Palangka Raya Menggunakan Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen (SKBI–2.3.26.1987) Syafriyandi, Debby; Widjaya, Christian Dwi Putra; Sitanggang, Ansadilla Niar; Putra, Arfilian Permana; Yulianyahya, Raafi Widyaputra
Jurnal Pusat Studi Pendidikan Rakyat Volume 4 Nomor 2 Mei 2024
Publisher : CV. PUSDIKRA MITRA JAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/jpspr.v4i2.2015

Abstract

Kontruksi perkerasan jalan salah satu unsur penting dalam rangka kelancaran transportasi darat sehingga memberikan keamanan dan kenyamanan bagi penggunanya, sehingga kontruksi perkerasan jalan perlu direncanakan dengan baik berdasarkan standar dan kriteria perencanaan yang berlaku di Indonesia. Lapis perkerasan jalan mampu untuk mendukung dan menyebarkan beban lalu lintas baik beban vertikal maupun horizontal/gaya gesek, kedap air, menyediakan permukaan yang tetap rata, serta membentuk permukaan yang tetap licin. Jalan Lingkar Luar Km 13+512 - Km 18+401 Kota Palangka Raya merupakan ruas jalan dengan jalur tidak padat akan tetapi jalan ini salah satu jalan alternatif menuju Kabupaten Tangkiling. Jalan Lingkar Luar pada Km 13+512 - Km 18+401 Kota Palangka Raya pada awalnya struktur badan jalan belum dapat dilewati kendaraan lalu lintas, sehingga perlu peningkatan struktur. Berdasarkan perhitugan perkerasan lentur dari kedua metode yaitu : Metode Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen (SKBI–2.3.26.1987) adalah sebagai berikut : Lapis Permukaan 8 cm ; Lapis Pondasi Atas 19,75 cm ; Lapis Pondasi Bawah 10 cm.
Penggunaan Baja Ringan Sebagai Pengganti Kayu Untuk Konstruksi Atap Rumah Sederhana Yulianyahya, Raafi Widyaputra; Syafriyandi, Debby; Widjaya, Christian Dwi Putra; Sitanggang, Ansadilla Niar; Putra, Arfilian Permana
Pengmasku Vol 4 No 1 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/pengmasku.v4i1.806

Abstract

Dalam membangun bangunan tempat tinggal seperti rumah sederhana, keberadaan atap menjadi syarat utama yang harus ada. Salah satu kriteria atap rumah yang baik adalah bahannya bagus sehingga tahan terhadap cuaca, tahan lapuk, dan tidak mudah mengalami penyusutan (memuai atau melengkung). Umumnya atap rumah terbuat dari kayu yang dinilai lebih kuat, di sisi lain situasi yang terjadi saat ini adalah kondisi hutan sebagai kawasan penghasil kayu terus memburuk karena tereksploitasi penggunaannya. Hal ini juga berdampak pada kualitas kayu yang kuat sehingga semakin sulit didapat dan harganya pun melambung tinggi. Perkembangan teknologi di bidang bahan bangunan telah memungkinkan untuk menggunakan material baja ringan untuk atap rumah. Baja ringan semakin banyak digunakan untuk atap perumahan karena tahan cuaca, stabil secara dimensi, dan tidak mudah lapuk dimakan rayap. Dari segi ekonomi, harga atap rumah baja ringan relatif lebih murah jika dibandingkan dengan harga atap rumah kayu dengan spesifikasi sebanding. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk mengenalkan penggunaan baja ringan sebagai pengganti kayu pada konstruksi atap rumah kepada mahasiswa. Metode pelaksanaan PKM ini adalah pemberian materi terdiri dari pengenalan terkait dengan industri baja ringan, manfaat penggunaan baja ringan, dan tipe-tipe baja ringan. Hasil evaluasi dari PKM ini adalah dengan sesi tanya jawab antara mahasiswa dengan pemateri untuk memberikan pengetahuan yang lebih luas diluar materi yang telah diberikan. Dengan adanya kegiatan PKM ini diharapkan dapat memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai alternatif atap rumah kayu dan memberikan pengetahuan lebih dalam mengenai manfaat atap baja ringan.
ANALISA SISTEM JARINGAN IRIGASI TERSIER DESA CITARIK KECAMATAN PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI Mulyadi, Mulyadi; Sitanggang, Ansadilla Niar
JURNAL KAJIAN TEKNIK SIPIL Vol 6, No 1 (2021): JURNAL KAJIAN TEKNIK SIPIL
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jkts.v6i1.5089

Abstract

A very important factor in increasing agricultural production is irrigation. With an irrigation system, we can irrigate plants in the right amount and time, so that plants can grow well and can produce optimally. In planning an irrigation system, the first thing that needs to be done is a hydrological analysis including the water demand in the fields (GFR), the demand for water intake (DR), the clean water requirement in the fields (NFR) as well as the water availability factor, where the amount of water demand will determine the amount of water needed. irrigation building planning. In this study, rainfall analysis was carried out, Rainfall Data Consistency Test, Mainstay Rainfall and Effective Rainfall, Calculation of Planting Water Needs, Rotational Water Distribution System and Rotational Hours. water distribution system in the irrigation area of Citarik Village, Pelabuhan Ratu District, Sukabumi Regency. The results of the research show that the water needs for plants have been met with the results of the calculation of the planned discharge with a planned q of 1.776 lt/sec/ha with an area of 150 ha and irrigation efficiency 60% = 1.776/0.60 = 2.961 lt/sec/ha x 150 ha = 444.22 lt/sec. The distribution of water on a rotational basis is carried out by classifying the rice fields into three groups and three hours of rotationKeywords: rainfall, discharge, irrigation channel
Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah anorganik di TPST Widatama Yulianyahya, Raafi Widyaputra; Syafriyandi, Debby; Widjaya, Christian Dwi Putra; Sitanggang, Ansadilla Niar; Putra, Arfilian Permana; Trialita, Rosdiana
Pengmasku Vol 5 No 1 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/pengmasku.v5i1.1550

Abstract

Pengelolaan sampah anorganik menjadi isu lingkungan yang semakin penting di Indonesia, khususnya di daerah padat penduduk seperti TPST Widatama yang terletak di Karawaci, Kota Tangerang. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan sampah anorganik di TPST Widatama, mencakup tantangan utama dalam pengelolaan, volume dan jenis sampah yang diterima, dampak positif dan negatif pengolahan sampah terhadap lingkungan dan masyarakat, serta teknologi yang digunakan dalam proses tersebut. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah kuantitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa TPST Widatama menerima rata-rata 25-30 ton sampah anorganik setiap bulan, dengan jenis sampah dominan seperti plastik, kaca, dan logam. Pengolahan sampah anorganik memberikan dampak positif, seperti pengurangan volume sampah yang masuk ke TPA, menciptakan bahan baku daur ulang, dan membuka peluang lapangan pekerjaan. Namun, masih terdapat dampak negatif, seperti potensi pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan jika tidak dikelola dengan baik. Proses pemilahan dan pengolahan sampah di TPST Widatama masih dilakukan secara manual, dengan potensi untuk diterapkan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Kegiatan ini merekomendasikan untuk meningkatkan edukasi masyarakat, memperkuat infrastruktur, dan mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan dalam pengelolaan sampah anorganik. Temuan ini diharapkan dapat memberikan dasar untuk merumuskan kebijakan yang lebih efektif dalam pengelolaan sampah anorganik di masa depan.