Pendahuluan: Jaringan parut pada labioplasti adalah hasil yang tak dapat dihindarkan dari luka operasi. Jaringan parut ini dapat menimbulkan masalah secara fungsional, kosmetik dan psikologis. Penilaian objektif memberikan pengukuran kuantitatif pada jaringan parut, sedangkan penilaian subjektif bergantung pada penilaian pengamat. Skala yang digunakan untuk mengevaluasi berbagai tipe jaringan parut salah satunya Vancouver Scar Scale (VSS). Penilaian objektif yang digunakan pada penelitian ini adalah nilai Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) diketahui sebagai mediator angiogenesis yang mempromosi penyembuhan luka kutan dan merangsang pembentukan jaringan parut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis korelasi kadar vascular endothelial growth factor saliva dengan gambaran klinis jaringan parut pada pasien pasca operasi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian korelasi analitik dengan desain cross sectional yang menilai korelasi antara korelasi antara kadar VEGF dengan gambaran klinis jaringan parut pada 36 pasien dengan kasus celah bibir unilateral yang telah dilakukan operasi labioplasti di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. Subjek pada penelitian ini adalah pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Pemilihan subjek penelitian untuk kelompok uji dilakukan secara nonprobability sampling. Setelah dilakukan tindakan labioplasti, dilakukan pengukuran kadar VEGF pada hari ke-21, selanjutnya dilakukan penilaian gambaran klinis jaringan parut dengan VSS pada hari ke-90. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil: Terdapat korelasi yang kuat dan bermakna secara statistik antara kadar VEGF dengan gambaran klinis jaringan parut. Nilai koefisien korelasi antara VEGF dan gambaran klinis jaringan parut sebesar r=0,804 (p=0.001), yang dapat diartikan sebagai korelasi positif. Simpulan: Terdapat korelasi antara nilai VEGF saliva dengan gambaran klinis jaringan parut pada pasien pasca operasi labioplasti.Correlation between vascular endothelial growth factor (vegf) saliva with clinical features of scar tissue in patients post labioplasty surgery: study cross sectionalIntroduction: Scarring in labioplasty is an unavoidable outcome of a surgical wound. Such scarring can cause functional, aesthetic, and psychological complications. Objective assessments provide quantitative measurements of scarring, whereas subjective assessments rely on observer judgement. The scale used to evaluate various types of scarring is the Vancouver Scar Scale (VSS). The objective assessment used in this study is the value of Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), known as a mediator of angiogenesis that promotes cutaneous wound healing and stimulates scar tissue formation. Methods: This study is an analytical correlation study with cross-sectional design that assesses the relationship between VEGF levels and the clinical picture of scarring in 36 patients with unilateral cleft lip who had undergone labioplasty surgery at the Faculty of Dentistry Teaching Dental and Oral Hospital, Padjadjaran University. The subjects in this study were patients who met the inclusion criteria. The selection of research subjects for the test group was carried out by non-probability sampling. VEGF levels were measured on the 21st postoperative day, and the clinical picture of scar tissue was assessed using the VSS on the 90th postoperative day. The collected data were analyzed using the Spearman rank correlation test. Results: The findings demonstrated a strong and statistically significant positive correlation between salivary VEGF levels and the clinical picture of scarring. The correlation coefficient between VEGF and the clinical picture of scarring was r=0.804 (p=0.001), indicating a significant association. Conclusion: There is a significant positive correlation between salivary VEGF levels and the clinical picture of scarring in patients after labioplasty surgery.