Perusahaan menghadapi tantangan dalam mempertahankan motivasi kerja karyawan generasi muda, yang kini mendominasi angkatan kerja dan memiliki ekspektasi kerja yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh orientasi tujuan dan pencapaian terhadap motivasi kerja karyawan generasi muda (usia 16–30 tahun) di PT XYZ, sebuah perusahaan energi terbarukan di Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan pendekatan survei menggunakan kuesioner terhadap 127 karyawan generasi muda. Teknik analisis data meliputi uji validitas, reliabilitas, regresi linear berganda, serta uji hipotesis menggunakan SPSS versi 27. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial maupun simultan, orientasi tujuan dan pencapaian berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja. Orientasi tujuan memberikan arah dan makna terhadap pekerjaan, sedangkan pencapaian yang disertai penghargaan dan pengakuan mendorong semangat kerja dan loyalitas. Nilai koefisien determinasi sebesar 57,8% menunjukkan bahwa kedua faktor orientasi tujuan dan pencapaian mampu menjelaskan sebagian besar variasi motivasi kerja karyawan sedangkan 42.2% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Hasil ini sejalan dengan Self-Determination Theory yang menekankan pentingnya otonomi, kompetensi, dan keterhubungan, serta model PERMA yang relevan dengan karakteristik generasi muda. Dengan demikian, perusahaan perlu memperkuat komunikasi nilai-nilai organisasi dan membangun sistem penghargaan yang sesuai dengan kebutuhan serta harapan generasi muda agar tercipta lingkungan kerja yang produktif, bermakna, dan berkelanjutan.