Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODEL PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA TEMA KERARIFAN LOKAL BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK SMA Puspitoningrum, Encil; Waryanti, Endang; Muarifin, Moch.; ., Sardjono; Kurniawan, David Rindu
Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing Vol 6 No 2 (2023): Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah dan Asing
Publisher : LPPM Universitas PGRI Silampari Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/silamparibisa.v6i2.2605

Abstract

Tujuan artikel ini adalah mendeskripsikan pengembangan model penguatan profil pelajar Pancasila dengan tema kearifan lokal berbasis pendidikan karakter untuk SMA. Artikel ini termasuk dalam gagasn konseptual dengan menggunakan metode studi pustaka. Aktivitasnya mencakup mengumpulkan informasi yang relevan dengan topik penelitian. Informasi dapat didapatkan dari buku dan karya tulis ilmiah. Pendidikan karakter dan pengenalan nilai-nilai Pancasila menjadi landasan utama dalam membentuk kepribadian siswa. Dalam konteks ini, artikel mengeksplorasi strategi yang dapat memperkuat pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila, khususnya melibatkan konsep kearifan lokal sebagai titik sentral. Hasil pengembangan model penguatan profil pelajar Pancasila yaitu mendeskripsikan tentang (1) nilai karakter yang dikembangkan di SMA, (2) pendidikan karakter dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMA bertema kearifan lokal, dan (3) kelebihan dan kekurangan penerapan pendidikan karakter pada kegiatan P5. Dengan demikian, model penguatan profil pelajar Pancasila ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pembentukan karakter siswa SMA, memperkenalkan kembali kearifan lokal yang dimiliki oleh kota Kediri dan dapat menciptakan individu yang berkualitas dan memiliki identitas kebangsaan yang kuat.
PEMANFAATAN BONEKA PERAGA “KEONG MAS” UNTUK KEGIATAN MENDONGENG DI ERA DIGITAL Puspitoningrum, Encil; Waryanti, Endang; Muarifin, Moch
Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing Vol 7 No 1 (2024): Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah dan Asing
Publisher : LPPM Universitas PGRI Silampari Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/silamparibisa.v7i1.2699

Abstract

Perangkat gawai, permainan (game), media sosial, dan internet telah menarik anak-anak karena kemudahan teknologi. Anak-anak tidak suka belajar karena mereka lebih suka bermain game dan menonton konten YouTube daripada membaca buku dan belajar. Pentingnya literasi bagi anak-anak adalah tanggung jawab orang tua. Oleh karena itu, gerakan literasi sastra dapat dimulai dengan mendongeng dalam keluarga. Mendongeng adalah seni rakyat tertua yang mengajarkan moral, sejarah, dan keanekaragaman budaya kepada generasi penerus. Dipercaya bahwa dongeng memainkan peran penting dalam membangkitkan minat anak-anak untuk membaca, yang pada akhirnya mengarah pada tindakan kebaikan. Menggunakan boneka peraga Keong Mas dapat membantu menyebarkan pesan moral dan meningkatkan kesadaran akan kearifan lokal. Untuk menyimpulkan dan menyajikan dengan jelas, artikel ini disusun dengan menggunakan studi literatur dan data dari berbagai sumber, termasuk jurnal, prosiding, artikel, dan referensi yang relevan. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendorong minat anak-anak terhadap sastra di era komputer dan internet.
The Meaning of Register in Yoga from a Sociolinguistic Perspective Lailiyah, Nur; Waryanti, Endang
LITE: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 19 No. 1 (2023): March
Publisher : Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/lite.v19i1.7469

Abstract

This study describes the form and meaning of registers in yoga in Kediri and explores the influence on yoga practitioners (yogis). The data sources for this research consisted of informants, including Acarya (instructors) and Yogis, while the data was in the form of lexicons uttered by Yogis and Acarya. Data were collected by observing techniques with advanced techniques; listening, engaging, and talking. The data analysis technique uses the theory of register forms resulting from a combination adapted to the register forms in yoga. This study found that there were 53 registers in yoga exercises consisting of two forms, namely, single and complex. There are 29 singular forms and 24 complex forms. The yoga register also strongly influences Yogis (doers), including spirituality, attitudes, and  relationships with others. Also, it overcomes health problems faced daily which focus on meditation activities. Meanwhile, the meaning of register in the choice of speech style is intended by Acharya to inspire enthusiasm and freshness in communicating; besides that, it also marks a communication function that has the uniqueness of being a registered marker that has a specific meaning based on context.
PELATIHAN IMPLEMENTASI PARADIGMA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TERKINI BAGI GURU MGMP BAHASA INDONESIA KOTA KEDIRI Puspitoningrum, Encil; Waryanti, Endang; Muarifin, Moch.; Sasongko, Sempu Dwi; Pitoyo, Andri; Sujarwoko, Sujarwoko; Sardjono, Sardjono; Rahmayantis, Marista Dwi; Lailiyah, Nur; Putra, Chelya Ilham Ramadani; Pitaloka, Riska Eka Widya; Kurniawan, David Rindu
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.22314

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat merupakan tugas rutin yang wajib dilakukan oleh dosen untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Guna memenuhi tanggung jawab tersebut, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Nusantara PGRI Kediri telah menjalin kerjasama dengan MGMP Bahasa Indonesia SMA Kota Kediri. Sasaran dari kegiatan pengabdian ini adalah para guru Bahasa Indonesia yang tergabung dalam MGMP Bahasa Indonesia SMA Kota Kediri. Tujuan dari pengabdian ini adalah mendukung salah satu program pemerintah, yaitu mencetak siswa yang memiliki karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila melalui tenaga kependidikan yang profesional. Dalam upaya untuk menumbuhkan karakter unggul pada anak-anak, para guru diberikan pelatihan yang terkait dengan paradigma pembelajaran Bahasa Indonesia terkini. Melalui pelatihan ini, diharapkan para guru mampu memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa saat ini. Pelaksanaan pengabdian ini melibatkan tiga tahap, yaitu tahap perencanaan yang melibatkan anggota pengabdian, tahap koordinasi dengan ketua MGMP mengenai pelaksanaan pengabdian, dan tahap pelaksanaan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini menunjukkan minat dan antusiasme yang tinggi dari peserta. Secara keseluruhan, paradigma pembelajaran Bahasa Indonesia terkini telah berhasil disampaikan dan dipahami oleh peserta pelatihan.
STRATEGI PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI (WORKSHOP KURIKULUM MERDEKA GURU-GURU MTSN 10 NGANJUK) Pitoyo, Andri; Rahmayantis, Marista Dwi; Waryanti, Endang; Sasongko, Sempu Dwi; Sujarwoko; Muarifin, Moch.; Lailiyah, Nur; Puspitoningrum, Encil; Kusmiaji, Ingghar Ghupti Nadia; Putra, Chelya Ilham Ramdani; Firmansyah, Achmad Fathoni
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 2 No 4 (2024): JPMI Desember 2024
Publisher : CV Bayfa Cendekia Indonesia Bekerjasama dengan Jurusan/Program Studi Pendidikan Masyarakat FKIP Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jpmi.v2i4.200

Abstract

The service team of the Indonesian language and literature education study programme at Nusantara PGRI Kediri University held a workshop on differentiated learning strategies for teachers at MTSN 10 Nganjuk Regency on 10-12 September 2024. The workshop aims to explain the essence of differentiated learning strategies and develop systematic lesson plans, which are based on legal frameworks such as the National Education System Law and Government Regulations on National Education Standards. Curriculum development paradigms include progressivism, constructivism, humanism and cybernetics, with a focus on fostering students' independence and preparing them for the challenges of the 21st century. Differentiated learning will involve modifying materials, processes, products, environments, and evaluations, while also emphasising the importance of understanding students' learning styles for a more effective learning experience. Thus learning difficulties and other learning problems experienced by students can be resolved and the learning objectives that have been planned by teachers and institutions can be achieved well.
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DAN PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM PANJI LARAS: TELAAH CERITA PANJI POPULER Muarifin, Moch; Waryanti, Endang; Encil Puspitoningrum
Jurnal Pembahsi (Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia) Vol. 15 No. 1 (2025): Pembahsi (Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/pembahsi.v15i1.17009

Abstract

Penelitian ini membahas konflik batin yang dialami tokoh utama dalam dongeng “Cerita Panji Populer: Cerita Panji Laras” serta bagaimana dongeng tersebut dapat mendukung pengembangan karakter siswa. Konflik batin merujuk pada pergolakan internal yang dialami individu, yaitu permasalahan yang terjadi dalam diri seseorang. Konflik ini berperan penting dalam menggerakkan alur cerita fiksi. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis teks untuk mengidentifikasi teori medan Lewin. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam dongeng “Cerita Panji Laras” terdapat tiga jenis konflik batin: konflik mendekat-mendekat (approach-approach conflict), konflik menjauh-menjauh (avoidance-avoidance conflict), dan konflik mendekat-menjauh (approach-avoidance conflict). Selain sebagai hiburan, membaca dan menganalisis konflik batin dalam dongeng ini juga mendukung pengembangan karakter siswa. Karakter yang dikembangkan mencakup aspek: knowing the good (mengetahui hal baik), desiring the good (menginginkan hal baik), exampling the good (mencontohkan hal baik), loving the good (menyukai hal baik), dan acting the good (melakukan hal baik).
PENGEMBANGAN MODUL AJAR MENULIS CERITA PANJI DENGAN STRATEGI METAKOGNITIF SMP KELAS VII Muarifin, Moch.; Waryanti, Endang; Puspitoningrum, Encil; Nur Azizah, Sherly; Ilma, Alfika Fatkhiyatul
INDONESIA: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 6 Number 1 February 2025
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59562/indonesia.v6i1.69264

Abstract

This study aims to develop a teaching module for writing Panji stories based on metacognitive strategies for junior high school students in grade VII. This module is designed to improve students' creative writing skills while introducing local cultural values through Panji stories. The research used the Research and Development (R&D) method with four stages of development, namely define, design, develop and disseminate. The data collection technique in this study involved three steps, namely observation, interview, and validation questionnaire. While the data analysis technique in this research is quantitative descriptive. The results showed that the developed module was valid and relevant to the curriculum. Feedback from teachers and students indicated that the module helped students in understanding the story structure, developing characters, and conveying moral messages. The metacognitive strategy approach applied enabled students to plan, monitor, and evaluate the writing process. In addition, this module supports the development of 21st century skills, such as critical thinking, creativity, and collaboration, as well as utilizing information technology in learning.  
Sosialisasi cerita panji sebagai materi cerita rakyat di SMP Kota Kediri Puspitoningrum, Encil; Muarifin, Moch.; Waryanti, Endang; Azizah, Sherly Nur; Ilma, Alfika Fatkhiyatul
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29255

Abstract

Abstrak Cerita Panji, sebagai bagian dari kearifan lokal Kediri, memiliki nilai historis dan moral yang penting untuk dilestarikan. Namun, kurangnya pengetahuan siswa SMP Kota Kediri tentang cerita Panji mendorong perlunya upaya sosialisasi dan integrasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Pengabdian ini menguraikan kegiatan pengabdian yang berfokus pada sosialisasi cerita Panji kepada guru-guru yang tergabung dalam MGMP Bahasa Indonesia SMP Kota Kediri.  Kegiatan ini dilakukan pada  Selasa, 17 Desember 2024, bertempat di SMP Plus Rahmat Kota Kediri, dengan peserta berjumlah 50 orang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan tahapan yang meliputi persiapan, sosialisasi, diskusi, evaluasi, dan monitoring. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa guru mampu mengintegrasikan cerita Panji secara inovatif dalam pembelajaran, meningkatkan keterampilan literasi siswa sekaligus memperkenalkan nilai-nilai budaya lokal. Meski menghadapi tantangan waktu yang terbatas, kegiatan ini membuka peluang besar untuk pelestarian budaya lokal melalui pendidikan sastra yang kreatif dan relevan. Dengan demikian, sosialisasi cerita Panji tidak hanya memperkaya pembelajaran Bahasa Indonesia, tetapi juga memperkuat identitas budaya generasi muda. Kata kunci: cerita panji; cerita rakyat; pembelajaran sastra; sosialisasi Abstract Panji stories, as part of Kediri local wisdom, have historical and moral values that are important to preserve. However, the lack of knowledge of Kediri City junior high school students about Panji stories encourages the need for socialization and integration efforts in Indonesian language learning. This service outlines a service activity that focuses on the socialization of Panji stories to teachers who are members of the Kediri City Junior High School Indonesian Language MGMP.  This activity was carried out on Tuesday, December 17, 2024, at SMP Plus Rahmat Kediri City, with 50 participants. This research uses descriptive qualitative methods, with stages including preparation, socialization, discussion, evaluation, and monitoring. The results of the activity showed that teachers were able to integrate Panji stories innovatively in learning, improving students' literacy skills while introducing local cultural values. Despite the challenges of limited time, this activity opens up great opportunities for the preservation of local culture through creative and relevant literary education. Thus, the socialization of Panji stories not only enriches Indonesian language learning, but also strengthens the cultural identity of the younger generation. Keywords: panji story; folklore; literature learning; socialization
Sosiolinguistik pada Proses Kegiatan Belajar Mengajar dalam Materi Cerita Pendek Melalui Skema Komunikatif Derana, Ganes Tegar; Waryanti, Endang; Muarifin, Moch.; Zahra, Alifarose Syahda; Darmawan, Agung Dwi
Adjektiva: Educational Languages and Literature Studies Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.009 KB) | DOI: 10.30872/adjektiva.v5i2.1614

Abstract

Target pelaksanaan penelitian berikut ini ialah guna memperhatikan bagaimana peran sosiolinguistik pada kegiatan belajar mengajar di dalam materi cerpen dengan menggunakan skema komunikatif yang diterapkan di kelas XI SMAN 7 Kediri. Metodologi yang diterapkan pada penelitian berikut yakni deskriptif kualitatif. Sumber pemerolehan data pada penelitian berikut ialah proses pemerolehan materi cerpen melalui skema komunikatif. Pada proses pengumpulan data teknik yang dipakai ialah observasi serta wawancara dengan guru dan siswa, hal tersebut dilakukan mengingat keterbatasan akses dan ruang gerak pasca masa pandemi saat ini. Adapun hasil yang diperoleh ialah dalam kegiatan belajar mengajar pada materi cerpen, kelas XI baik MIPA dan IPS, SMAN 7 Kediri dapat diaplikasikan melalui skema komunikatif dengan baik. Kegiatan belajar mengajar tersebut diawali dari apersepsi, inti, serta penutup yang kesemua tahapan tersebut merujuk pada prinsip skema komunikatif. Pada pembelajaran dengan skema komunikatif tersebut juga terdapat adanya peranan sosiolinguistik di dalamnya, dimulai pada proses pembuatan perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, sampai pengaplikasian bahasa pada proses kegiatan belajar mengajar. Dari berbagai ulasan dan proses penelitian dapat ditarik kesimpuan bahwa pada pembelajaran cerpen memiliki kontribusi kajian sosiolinguistik dalam menerapkan skema komunikatif.
Exploration of Javanese Traditional Birth Ceremonies: Perspectives on Form, Meaning, and Function Wulandari, Desi; Waryanti, Endang; Muarifin, Moch.; Zargar, Nasir Ahmad
Asa Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 1 (2024): July 2024
Publisher : CV. Srikandi Kreatif Nusantara in collaboration with Institut Teknologi Mojosari Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63709/ajppp.v1i1.6

Abstract

In Javanese society, various symbolic actions such as wedding ceremonies, matchmaking, and mutual cooperation can be seen. The stages in this research include the preparation stage, implementation stage, and reporting stage, while the data sources in this research are in the form of words or actions of people who are interviewed or observed. The primary data source is notes from interviews and observations with sources. The offerings in implementing the series of baby birth procedures show that Javanese society hopes for the child's safety. Thus, it can be said that the meaning and function of the implementation of the tingkeban ceremony are: (1) to inherit the ancestral tradition so as not to be plagued by misfortune, and (2) to maintain balance, harmony, happiness, and safety life, which is a condition of peace without disturbance from other creatures or the surrounding environment. Essentially, this tradition asks for safety from God so that the child born is healthy and safe and always receives abundant sustenance.