Gultom, Fades Br.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FORMULASI SEDIAAN SABUN PADAT TRANSPARAN BERBASIS MINYAK KELAPA DENGAN PENAMBAHAN VARIASI KONSENTRASI SUKROSA MENGGUNAKAN METODE HOT PROCESS Ngasti Wati, Meiliana; Gultom, Fades Br.
Laboratory Journal : Jurnal Laboratorium Sains Terapan Vol. 2 No. 1 (2025): Juni
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jlst.2.1.29-38

Abstract

Sabun sebagai alat pembersih yang baik untuk membersihkan diri dari kotoran, mikroorganisme berbahaya dan kontaminan lainnya. Pembuatan sabun melibatkan kombinasi senyawa NaOH atau KOH dengan asam lemak alami. Sabun transparan umumnya digunakan untuk wajah dan badan karena dapat memberikan kelembutan pada kulit sebab mengandung bahan aktif sebagai pelembab kulit. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sabun padat transparan dengan menggunakan minyak kelapa dengan variasi konsentrasi sukrosa serta mengetahui berapa konsentrasi sukrosa agar sabun terlihat transparan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah saponifikasi dengan teknik hot process. Bahan yang digunakan pada proses pembuatan sabun padat transparan yaitu minyak kelapa, NaOH, asam stearat, gliserin, sukrosa, trietanolamin, aquades dan etanol 96%,. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh data hasil pada uji mutu sabun, pada F1 sukrosa 18% memiliki bentuk fisik yang padat, berwarna putih sedikit keruh beraroma harum. Pada F2 sukrosa 22% memiliki bentuk fisik padat berwarna putih keruh, beraroma harum dan pada F3 sukrosa 26% memiliki bentuk padat, berwarna putih sedikit keruh, beraroma harum. Pada pengujian kadar air, ketiga formulasi sabun belum memenuhi standar SNI No.06-3532-1994. Pada pengujian transparansi, diperoleh transparansi sabun tertinggi sebesar 14% dengan formulasi variasi sukrosa 26%. Sedangkan pada pengujian stabilitas busa, ketiga formulasi sabun telah memenuhi nilai tinggi busa, tetapi tinggi busa yang dihasilkan tidak lebih tinggi dari sabun komersial (Theraskin). Pada pengujian pH, sampel F1, F2, F3 diperoleh nilai 9 yang bersifat basa. Sehingga hasil dari pengujian pH pada ketiga formulasi sudah memenuhi nilai pH acuan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan formulasi sabun padat transparan yang telah dibuat telah memenuhi nilai pH dan tinggi busa acuan tetapi belum memenuhi nilai standar kadar air sesuai SNI.
Pemanfaatan Minyak Jelantah menjadi Lilin sebagai Solusi Penerangan di Desa Karang Panggung Bengkulu Tengah Ernis, Gustria; Gultom, Fades Br.; Triawan, Deni Agus; Haryanto, Hery
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v4i1.295

Abstract

Permasalahan utama masyarakat Desa Karang Panggung, Kecamatan Merigi Sakti, Kabupaten Bengkulu Tengah adalah kurang optimalnya penerangan lampu yang bersumber dari PLN dan tingginya biaya penggunaan lilin setiap harinya. Disamping itu, minyak goreng jelantah yang dibuang begitu saja tanpa pengolahan yang terukur, akan membutuhkan perbaikan lingkungan yang tidak hanya sulit, tapi juga akan membutuhkan biaya yang besar. Selain dimanfaatkan sebagai bahan bakar biodiesel dan biofuel, minyak jelantah juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif pembuatan lilin. Oleh karena itu tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dapat membantu masyarakat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan minyak goreng jelantah menjadi lilin sebagai solusi alternatif penerangan di Desa Karang Panggung, Bengkulu Tengah. Metode pengabdian ini dilakukan dengan cara sosialisasi dan praktik secara langsung oleh ibu-ibu rumah tangga di Desa Karang Panggung. Metode pembuatan lilin dari minyak jelantah adalah memanaskan minyak jelantah dengan penambahan asam stearat (stearic acid) yang ditempatkan pada wadah tertentu sehingga akan bertahan terus-menerus. Hasil pengabdian masyarakat memperlihatkan bahwa kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat sasaran dan telah berhasil membuat lilin berwarna-warni serta beraroma terapi yang dimanfaatkan sebagai solusi alternatif penerangan.