Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Penggunaan Ekstrak Kulit Manggis Hasil Ekstraksi Alkohol Untuk Pengawetan Telur Trihadi, Bambang; Triawan, Deni Agus
GRADIEN : Jurnal Ilmiah MIPA Vol 12, No 2 (2016): (Juli 2016)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.011 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kadar ekstrak kulit manggis sebagai pengawet telur ayam konsumsi, lamanya perendaman telur ayam konsumsi dalam ekstrak kulit manggis serta pengaruh lamanya penyimpanan telur ayam yang telah diawetkan dengan ekstrak kulit manggis. Kadar ekstrak kulit manggis divariasi mulai dari 1%, 5%, 10%, 15% dan 20%. Lama perendaman telur dalam larutan ekstrak kulit manggis divariasi mulai dari 1 menit, 15 menit, 30 menit, 45 menit dan 60 menit. Lama penyimpanan telur yang telah diawetkan dengan ekstrak kulit manggis divariasi mulai dari 7 hari, 14 hari, 21 hari, 28 hari dan 35 hari. Untuk memisahkan senyawa kimia yang terdapat dalam kulit manggis dengan metode sokletasi dengan menggunakan pelarut alkohol. Ekstrak yang diperoleh kemudian dipisahkan dengan pelarutnya dengan menggunakan rotary evaporator. Telur yang masih baru kemudian diawetkan dengan larutan ekstrak kulit manggis, sesuai dengan perlakuan tertentu dan kemudian dianalisa untuk menentukan nilai haugh unit telur, nilai PH kuning telur dan nilai PH putih telur.Dari hasil penetitian dapat disimpulkan bahwa kadar ekstrak kulit manggis 1% dan 5% tidak dapat digunakan untuk mengawetkan telur ayam. Kadar ekstrak kulit manggis 10%, 15% dan 20% adalah effektif untuk dapat digunakan sebagai bahan pengawet telur dengan massa simpan 28 hari. Semakin lama penyimpanan telur ayam akan menyebabkan kualitas telur ayam semakin berkurang. Lamanya perendaman telur pada ektrak kulit manggis tidak mempengarui kualitas telur ayam yang diawetkan. 
Garcinia Mangostana Peel Extract as Sustainable Fuel Source on Ceria Synthesis under Hydrothermal Condition SALPRIMA YUDHA S; Morina Adfa; Aswin Falahudin; Deni Agus Triawan; Liana Wahyuni; Meka Saima Perdani
The Journal of Pure and Applied Chemistry Research Vol 8, No 3 (2019): Edition September-December 2019
Publisher : Chemistry Department, The University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpacr.2019.008.03.496

Abstract

Cerium (IV) oxide or ceria (CeO2) was fabricated by heating an aqueous extract of Garcinia mangostana and cerium (III) nitrate in hydrothermal autoclave reactor at 200 °C for 3 hours, followed by calcination at 600 °C for 5 hours. The powder X-ray diffraction (XRD) pattern of the precipitate from cerium(III) nitrate under hydrothermal reaction conditions shows no clear XRD peaks, indicating its amorphous nature. In contrast, the products from the calcinated samples exhibit XRD peaks, which correspond to cubic fluorite structure with an average crystal size of 7.55 nm. The elemental mapping using the energy-dispersive X-ray (EDX) analysis reveals the main elements present were cerium and oxygen, with minor impurities in low amounts. The presence of Garcinia mangostana extract is predicted to be the key component and fuel source to obtain CeO2 particles with narrow crystal size.
Sintesis Bioplastik Ramah Lingkungan Berbasis Pati Biji Durian dengan Filler Selulosa Sabut Kelapa: Synthesis of Environmentally Friendly Bioplastic Based on Durian Seed Starter with Coconut Cellulose Filler Ria Nurwidiyani; Ghufira; Nesbah; Deni Agus Triawan
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 8 No. 1 (2022): April Edition
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/kovalen.2022.v8.i1.15755

Abstract

Conventional plastic has become a concern because it is a problem for the environment. Bioplastics made from starch and natural polymers such as cellulose from coconut fiber can be a solution to these plastic problems. This study aims to synthesize and characterize bioplastics made from durian seed starch with sorbitol as a plasticizer and coconut coir cellulose as a filler. This research consisted of several stages of the procedure including the extraction of durian seed starch, isolation of coco coir cellulose, synthesis of bioplastics, and characterization of bioplastics. Bioplastics are made by the melt intercalation method. The resulting bioplastics were characterized by FTIR and mechanical tests (elastic modulus and tensile strength). In this study, the starch produced was characterized by a yellowish-white color and a rough texture with a yield of 10.95%. Before being used as a bioplastic filler, the coconut coir powder was bleached using H2O2 in a base condition to reduce the presence of lignin and hemicellulose. Based on the FTIR spectrum, the bleaching process was indicated by a decrease in the intensity of the absorption peak at wavenumbers of 1246 cm-1 and 1642 cm-1 which were characteristic absorptions for lignin and hemicellulose. The results of the mechanical test showed that the bioplastic composition with the highest tensile strength and modulus of elasticity was owned by bioplastic with 4% cellulose, namely 7.28 MPa and 0.73 MPa.
ADSORPSI METILEN BIRU PADA ABU LAYANG (FLY ASH) HASIL PEMBAKARAN CANGKANG SAWIT PADA BOILER PABRIK KELAPA SAWIT Deni Agus Triawan; Nesbah Nesbah; Dyah Fitriani
Jurnal Kimia Riset Vol. 2 No. 1 (2017): Juni
Publisher : Universitas Airlangga, Campus C Mulyorejo, Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.317 KB) | DOI: 10.20473/jkr.v2i1.3011

Abstract

Telah dilakukan penelitian adsorpsi metilen biru pada adsorben abu layang (fly ash) hasil pembakaran cangkang sawit pada boiler. Adsorben abu layang terlebih dahulu dipersiapkan dengan aktivasi kimia menggunakan H3PO4 10% dan tanpa aktivasi sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi metilen biru pada abu layang tanpa aktivasi maupun dengan aktivasi  mengikuti model kinetika orde dua semu menurut Ho dengan nilai R2 sebesar 0,990 untuk adsorben tanpa aktivasi dan 0,996 untuk adsorben dengan aktivasi. Isotherm adsorpsi zat warna metilen biru pada abu layang mengikuti model isotherm menurut Freundlich dengan nilai R2 sebesar 0,988 (kapasitas adsorpsi 19,81 mg/g) untuk abu layang tanpa aktivasi dan sebesar 0,991 (kapasitas adsorpsi 60,11 mg/g) untuk abu layang dengan aktivasi.
Penentuan Status Mutu Air Tanah Dangkal di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Air Sebakul Kota Bengkulu menggunakan Metode STORET: A Cross-Sectional Study Deni Agus Triawan; Doni Notriawan; Gustria Ernis
Jurnal Kimia Riset Vol. 5 No. 1 (2020): Juni
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jkr.v5i1.17053

Abstract

Ground Water quality has a special significance for drinking, hygiene sanitation and domestic water supply. The study aims to understand the distribution of ground water quality in solid waste landfill of Bengkulu City. The following objectives of the study are to determine ground water quality parameters such as pH, total dissolved solid, electrical conductivity, hardness, iron, manganese, nitrate and nitrite. Sampling was carried out at a radius of 0 - 250 meters from the location of the landfill. The results of the pH at 10 sampling points show the values that are quite varied between 6,45 – 7,59; conductivity between 56 µS – 492 µS; TDS between 28 mg/L – 246 mg/L; salinity 32 mg/L – 284 mg/L; Iron (Fe) 0,040 mg/L – 0,323 mg/L; Manganese (Mn) 0,089 mg/L – 0,295 mg/L; Nitrate (NO3-) 0,2 mg/L – 0,8 mg/L and Nitrite (NO2-) 0,006 mg/L – 0,033 mg/L. Based on an assessment with the STORET system, water quality in the study area is classified as good (score =-4) by parameters such as temperature, pH, total dissolved solid, electrical conductivity, hardness, iron, manganese, nitrate and nitrite. By the total sampling sites, all sample site had good-quality water for hygiene sanitation based on STORET method.
PENYULUHAN TENTANG DAGUSIBU PADA ANGGOTA PKK DI KECAMATAN SINGARAN PATI KELURAHAN LINGKAR TIMUR, KOTA BENGKULU Dwi Dominica; Reza Pertiwi; Deni Agus Triawan
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.5.1.166-172.2021

Abstract

Dampak dari kesalahan pengelolaan obat yang tidak tepat saat membuang obat akan menyebabkan Pencemaran lingkungan sehingga terganggunya keseimbangan ekosistem di sekitar. Salah satu cara pengelolaan obat yang baik dan benar adalah DAGUSIBU. Cara ini menjelaskan tata cara pengelolaan obat dari awal mereka dapatkan hingga saat obat sudah tidak dikonsumsi lagi dan akhirnya dibuang. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini antara lain : Untuk meningkatkan pemahaman dan meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya pada anggota PKK di kecamatan singaran pati kelurahan Lingkar Timur kota Bengkulu agar tidak keliru dalam mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah metode pendekatan melalui: Ceramah dan Tanya jawab, yang dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat apabila ada yang belum dipahamai untuk mengevaluasi keberhasilan penyuluhan. Dari hasil evaluasi kegiatan dan berdasarkan hasil pretest dan post tes yang dilakukan selama kegiatan menunjukkan hasil yang positif dimana terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat dalam menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dirumah. Kata kunci: Penyuluhan, Sosialisasi, DAGUSIBU, Anggota PKK, Singgaran Pati Kota Bengkulu ABSTRACT The impact of mismanagement of drugs that are not appropriate when disposing of drugs will cause environmental pollution so that the balance of the surrounding ecosystem is disrupted. One way of managing drugs that is good and correct is DAGUSIBU. This method describes the procedures for managing drugs from the beginning they were obtained until the time the drug was no longer consumed and finally discarded. The objectives of this community service activity include: To increase understanding and increase public awareness, especially for PKK members in Singaran pati sub-district, Bengkulu City so that they are not mistaken in obtaining, using, storing and disposing of drugs. The method used in this activity is the approach method through: Lecture and Question and Answer, which is carried out to provide opportunities for the community if there is something that is not understood yet to evaluate the success of counseling. From the results of the evaluation of the activities and based on the results of the pretest and posttests carried out during the activity, it shows positive results where there is an increase in people's knowledge in using, storing and disposing of medicines at home. Keywords: Counseling, Sosialization, DAGUSIBU, PKK Members, Singgaran Pati at Bengkulu city
Pendampingan Pembuatan Asap Cair dari Sekam dan Jerami Padi pada Kelompok Tani Akur Kabupaten Rejang Lebong Deni Agus Triawan; Charles Banon; Helfi Eka Saputra; Ria Nurwidiyani; Morina Adfa; Kurnia Farah Andina
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v6i1.3747

Abstract

Sekam dan jerami padi saat ini kurang termanfaatkan oleh masyarakat kelompok Tani Akur Kabupaten Rejang Lebong. Sebagian besar jerami hanya ditumpuk di lahan pertanian atau dibakar. Sedangkan untuk sekam padi, masyarakat hanya menjual dengan harga yang murah atau hanya dibakar jika terlalu menumpuk. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ber­tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat dalam pemanfaatan sekam dan jerami padi sebagai bahan pembuatan asap cair dan pemanfaatannya sebagai biopestisida. Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi kemudian dilanjutkan dengan praktik pembuatan asap cair serta penggunaannya sebagai biopestisida. Indikator capaian kegiatan adalah perubahan pemahaman masyarakat tentang asap cair, bahan pembuatan asap cair, cara pembuatan asap cair dan manfaat atau kegunaan asap cair. Persentase peningkatan pemahaman rata-rata dari masyarakat sebesar 96,2%. Hasil praktek/pelatihan berupa asap cair berbahan sekam dan jerami padi yang beraroma khas asap, berwarna coklat kehitaman dengan rendemen sebesar sekitar 40%. Secara umum, kegiatan pengabdian ini dapat menjadi alternatif masyarakat dalam memanfaatkan sekam dan jerami padi sebagai bahan pembuatan asap cair yang dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.
APLIKASI PENGGUNAAN EKSTRAK NANAS DAN RAGI ROTI SEBAGAI BIOKATALISATOR PEMBUATAN VCO (Virgin Coconut Oil) SERTA PEMURNIANNYA DENGAN MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM BENGKULU DAN ABU SEKAM PADI Dyah Fitriani; Eni Widiyati; Deni Agus Triawan
Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia Vol 4, No 1 (2021): (Mei) Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia
Publisher : Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.147 KB) | DOI: 10.31602/dl.v4i1.4872

Abstract

Ekstrak nanas dan ragi roti diketahui sama-sama mengandung enzim protease. Enzim protease dapat berfungsi sebagai biokatalisator untuk mempercepat proses hidrolisis protein pada emulsi santan sehingga minyak VCO dapat terambil dari santan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat minyak Virgin Coconut Oil (VCO) dengan memanfaatkan ekstrak nanas dan ragi roti kemudian VCO yang diperoleh dimurnikan dengan menggunakan adsorben zeolit alam yang berasal dari Propinsi Bengkulu dan juga abu sekam padi. Rendemen VCO terbesar diperoleh pada waktu fermentasi selama 24 jam yaitu sebesar 43,24% dengan nilai kadar air sebesar 0,79% ; asam lemak bebas 0,633%; bilangan peroksida 2,23 meq/kg; warna VCO kuning pucat dan beraroma khas minyak kelapa. Setelah VCO dimurnikan dengan adsorben zeolit alam yang dan abu sekam padi terjadi penurunan nilai kadar air, asam lemak bebas dan bilangan peroksida serta warna VCO menjadi bening dan kuning pucat. Setelah dilakukan pemurnian, maka kualitas VCO yang diperoleh telah memenuhi SNI 01-2901-2008.
BIOKONVERSI KULIT KOPI MENJADI PUPUK KOMPOS PADA KELOMPOK TANI PANGESTU RAKYAT KABUPATEN REJANG LEBONG Deni Agus Triawan; Charles Banon; Morina Adfa
JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY Vol 5, No 2 (2020): AL-IKHLAS JURNAL PENGABDIAN
Publisher : Universitas Islam kalimantan MAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.532 KB) | DOI: 10.31602/jpaiuniska.v5i2.2817

Abstract

Biokonversi limbah kulit kopi menjadi pupuk kompos bertujuan untuk meningkatkan nilai guna dan bahkan dapat bernilai ekonomi limbah kulit kopi. Pengomposan didasarkan pada proses penguraian bahan organik yang terjadi secara alami. Proses penguraian dioptimalkan sedemikian rupa sehingga pengomposan dapat berjalan dengan lebih cepat dan efisien. Tujuan tersebut dicapai melalui beberapa tahapan diantaranya sosialisasi dan penyampaian informasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang biokonversi limbah kulit kopi menjadi pupuk kompos. Penyampaian informasi dilakukan dengan metode ceramah dan pembagian leaflet tentang biokonversi limbah kulit kopi menjadi kompos dan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab seputar kegiatan. Selanjutnya dilakukan kegiatan praktek pembuatan kompos dari limbah kulit kopi dengan komposisi bahan baku 80% limbah kulit kopi, 10% kotoran sapi dan 10 dedak/sekam padi. Hasil proses pembuatan kompos dari limbah kulit kopi dapat dilihat pada bulan kedua setelah kegiatan dilaksanakan. indikator terbentuknya pupuk kompos adalah warna kompos menghitam, tekstur yang lembut, mudah hancur dan rapuh. Pupuk yang sudah jadi siap untuk diaplikasikan pada lahan kebun untuk berbagai jenis tanaman. Pada masyarakat kelompok tani Pangestu Rakyat, pupuk yang dihasilkan diaplikasikan ke lahan kebun kopi dan kebun sayuran.
PEMBUATAN ASAP CAIR DARI BIOMASSA KULIT KOPI PADA KELOMPOK TANI PANGESTU RAKYAT KABUPATEN REJANG LEBONG Deni Agus Triawan; Charles Banon; Morina Adfa; Ria Nurwidiyani
JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY Vol 6, No 3 (2021): AL-IKHLAS JURNAL PENGABDIAN
Publisher : Universitas Islam kalimantan MAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.718 KB) | DOI: 10.31602/jpaiuniska.v6i3.4505

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untukmengoptimalkan pemanfaatan limbah kulit kopi pada Kelompok Tani Pangestu RakyatKabupaten Rejang Lebong dengan mengkonversinya menjadi asap cair. Kegiatan inidilakukan dengan beberapa tahapan diantaranya penyampaian informasi danpengetahuan kepada masyarakat tentang pembuatan asap cair dengan teknik pirolisisserta praktek/pelatihan pembuatan asap cair dan penggunaanya sebagai pestisida alami.Berdasarkan hasil pretest, informasi tingkat pemahaman peserta sebelum kegiatan dapatdiketahui bahwa sebesar 90% peserta belum megetahui apa itu asap cair dan 10%peserta cukup mengetahui dan 0% peserta yang sangat mengetahui. Begitu pula tentangkulit kopi dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan asap cair, cara pembuatan asap cair,teknik pirolisis dalam pembuatan asap cair serta penggunaan asap cair seluruh peserta(100%) tidak mengetahui. Berdasarkan hasil posttest, diperoleh informasi bahwaseluruh peserta (100%) telah mengetahui apa itu asap cair, kulit kopi dapat dijadikansebagai bahan pembuatan asap cair, cara pembuatan asap cair, teknik pirolisis dalampembuatan asap cair serta penggunaan asap cair. Berdasarkan data tersebut, diketahuibahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang konversi kulit kopi menjadiasap cair multiguna telah berhasil dilakukan dan meningkatkan pemahaman masyarakattentang informasi dan teknologi yang diberikan.