This Author published in this journals
All Journal Swara Bhumi
SULISTINAH
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KAJIAN KARAKTARISTIK HOME INDUSTRY GENTENG DITINJAU DARI MODAL EKONOMI DAN SERAPAN TENAGA KERJA PENGRAJIN INDUSTRI GENTENG DI DESA SUMBERINGIN KULON KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG PERTIWI, HANA; , SULISTINAH
Swara Bhumi Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Desa Sumberingin Kulon Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung merupakan suatu Desa sentra industri genteng. Home Industry genteng di Desa Sumberingin Kulon bersifat mengelompok dalam satu desa. Pengrajin genteng mengelompok dalam jumlah besar dalam suatu desa menjadikan suatu hal yang menarik untuk diteliti, terutama terkait dengan karakteristik profil usaha ditinjau dari modal ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik profil Home Industry genteng dan seberapa besar penyerapan tenaga kerja yang bekerja di Home Industry genteng. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survey. Sampel dalam penelitian ini adalah 56 pengrajin dari jumlah populasi yang ada di Desa Sumberingin Kulon yaitu 127 pengrajin. Sumber data diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer didapat dari wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Data sekunder dalam penelitian ini didapat dari Badan Pusat Statistik Desa Sumberingin Kulon. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik profil usaha ditinjau dari modal ekonomi Home Industri genteng di Desa Sumberingin Kulon, usaha dijalankan turun temurun dengan mayoritas pengrajin genteng berjenis kelamin laki-laki berusia 50 tahun. Rata-rata modal dalam satu kali produksi sebesar Rp.3.000.000. Bahan baku genteng diperoleh dari lapangan yang ada di Kabupaten Blitar. Bahan baku yang digunakan sekali produksi rata-rata 18 kubik. Jangkauan wilayah pemasaran produk pada satu Kecamatan Ngunut dengan rata-rata 76,89%. Sistem pembayaran upah tenaga kerja mingguan dengan ratarata 29,60% Kata Kunci: Modal ekonomi, penyerapan tenaga kerja, Home Industry
KAJIAN PERBEDAAN PRODUKTIVITAS UDANG DI DESA JENU DAN DESA KALIUNTU KECAMATAN JENU KABUPATEN TUBAN MIA ARIYANTI, ELOEX; , SULISTINAH
Swara Bhumi Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kabupaten Tuban khususnya Kecamatan Jenu merupakan penghasil udang tertinggi kedua di Jawa Timur. Produktivitas udang di daerah itu mengalami perbedaan yang sangat signifikan yang disebabkan oleh perkembangan. Perbedaan produktivitas udang dipengaruhi oleh faktor-faktor sumber daya manusia, cara mengolah tambak, modal, dan jarak antara air laut/tawar. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan produktivitas udang di Desa Jenu dan Desa Kaliuntu Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban. Jenis penelitian ini adalah survey dengan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Jenu dan Desa Kaliuntu Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban. Teknik pengambilan sampel adalah teknik Non-Probability Sampling atau seluruh populasi dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi dari sampel sebanyak 60 responden. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif menggunakan skoring data. Hasil penelitian menunjukan tingkat sumber daya manusia di Desa Jenu berada pada kategori sangat tinggi, dari 3 sumber daya manusia yang diukur memiliki skor total sebesar 381 kategori sangat tinggi dari skor maksimal 450. Di Desa Kaliuntu berada pada kategori tinggi, dari 3 sumber daya manusia yang diukur memiliki skor total 309 kategori tinggi dari skor maksimal 450. Cara mengolah tambak di Desa Jenu memiliki skor 629 kategori cukup baik, sedangkan di Desa Kaliuntu memiliki skor 491 dalam kategori kurang baik. Rata-rata biaya produksi yang di keluarkan petani tambak di Desa Jenu yaitu Rp.12.433.333 juta per musim, sedangkan di Desa Kaliuntu yaitu Rp.11.283.333 juta per musim. Jarak lokasi tambak dari air laut dan air tawar di Desa jenu berada pada kategori sesuai yang memiliki skor total sebesar 77 dari skor maksimal 90 yaitu dengan jarak 1 ? 2 km, sedangkan di Desa Kaliuntu dalam kategori kurang sesuai yang memiliki skor total 59 dari skor maksimal 90 yaitu dengan jarak 3 ? 4 km. Kata Kunci: Produktivitas, Tambak, Udang Vaname.
DAMPAK PERUBAHAN PEKERJAAN TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PEKERJA PABRIK SARUNG TANGAN DI KECAMATAN NGANJUK KABUPATEN NGANJUK LINDA PUTRI, DEVI; , SULISTINAH
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPerindustrian Indonesia banyak berkembang di daerah pedesaan. Salah satunya adalah di wilayah KecamatanNganjuk Kabupaten Nganjuk yang bergerak di bidang industri sarung tangan yaitu PT Mitra Saruta Indonesia.Keberadaan industri menjadi salah satu faktor penyebab perubahan kondisi masyarakat terutama kondisi sosial danekonomi. Perubahan Kondisi sosial yang muncul antara lain yaitu perubahan sikap dan hubungan sosial yang ada didalam masyarakat. Perubahan ekonomi yang terjadi yaitu perubahan pendapatan, pemenuhan kebutuhan, danpendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari perubahan pekerjaan terhadap kondisisosial ekonomi pekerja pabrik sarung tangan.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitian yangdipilih adalah penelitian studi kasus. Lokasi penelitian ini berada di Desa Kebangayu Kecamatan Nganjuk KabupatenNganjuk dengan subyek penelitian karyawan pabrik. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi,serta wawancara. Analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perubahan pekerjaan dari buruh tani menjadi pekerja pabrik sarungtangan memiliki dampak yang besar dan positif bagi masyarakat yakni hubungan sosial yang masih terjalin denganbaik, meningkatnya perekonomian masyarakat, pemenuhan kebutuhan keluarga menjadi tercukupi karena memilikipendapatan pasti, pendidikan anak semakin diperhatikan dan mengalami peningkatan.Kata kunci: perubahan pekerjaan, sosial ekonomi
KAJIAN GEOGRAFI MENGENAI INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DI KELURAHAN SEMBUNG, KECAMATAN TULUNGAGUNG, KABUPATEN TULUNGAGUNG SIWI, LANGEN; , SULISTINAH
Swara Bhumi Vol 5, No 6 (2018): Volume 5 Nomer 6 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Industri kerupuk rambak yang terletak di Kelurahan Sembung Kecamatan Tulungagung Kabupaten Tulungagung terdapat permasalahan mengenai bahan baku. Bahan baku harus mengambil dari luar daerah Pemasarannya pun juga menemui kendala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aglomerasi tenaga kerja, distribusi bahan baku, lokasi pemasaran pada industri kerupuk rambak. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Lokasi penelitian dilakukan di Kelurahan Sembung, Kecamatan Tulungagung Kabupaten Tulungagung. Populasi dari penelitian ini mencakup pengusaha dan pekerja di industri kerupuk rambak. Adapun populasi untuk pengusaha kerupuk rambak sebanyak 34 orang, dan pekerja di industri kerupuk rambak sebanyak 196 orang. Sampel dalam pengusaha menggunakan sampel populasi sebanyak 34 orang dan sampel untuk pekerja di kerupuk rambak sebanyak 66 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan wawancara dengan pedoman kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisisnya menggunakan presentase. Hasil dari penelitian ini berupa aglomerasi tenaga kerja, distribusi bahan baku dan lokasi pemasaran kerupuk rambak. Aglomerasi tenaga kerja pada industri kerupuk rambak ini. Pekerja terkonsentrasi pada Kelurahan Sembung. Industri hanya terdapat di Kelurahan Sembung saja. Distribusi bahan bakunya, tersebar di Tulungagung, luar kota dan luar pulau juga. Lokasi pemasarannya, pada industri kerupuk rambak ini berorientasi pada konsumen dengan letak industri yang di dekat pusat kota sehingga memilih tempat di daerah padat penduduk sebagai pemasarannya dan tidak hanya dipasarkan di Tulungagung saja tetapi di luar kota juga. Kata kunci : industri, kerupuk rambak, aglomerasi.
PERBEDAAN TINGKAT PENDAPATAN TERHADAP POLA PEMENUHAN SUMBER DAYA AIR DI DESA PESAWAHAN KECAMATAN TIRIS KABUPATEN PROBOLINGGO QOMARIYAH, SITI; , SULISTINAH
Swara Bhumi Vol 5, No 7 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDesa Pesawahan merupakan salah satu desa di Kecamatan Tiris yang memiliki luas wilayah 624,5 Ha dengan 5 dusun diantaranya Sumanbito, Bangsal, Krajan, Asinan dan Piasaan dengan Jumlah penduduk yang tercatat pada data monografi desa sebanyak 5939 jiwa. Sumberdaya air di Desa ini menggunakan sumber air tancak yang dialirkan melalui pipa. Sumber air tancak yang sudah ada semenjak tahun 2011 hanya mengalirkan air yang sedikit setiap harinya,sehingga masyarakat harus menggunakan alternatif lain untuk kebutuhan air. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat pendapatan masyarakat di Desa Pesawahan untuk memenuhi kebutuhan SDA dengan menggunakan beberapa pola pemenuhan sumberdaya air yang akan digunakan.Jenis penelitian ini adalah survey. Lokasi penelitian di Desa Pesawahan, Tiris, Probolinggo. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 2270 kepala keluarga(kk) masyarakat Pesawahan. Pemilihan sampel menggunakan probability sampling yaitu sebanyak 100 responden. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan program SPSS 16.0 for window. Uji statistika yang digunakan untuk mengetahui perbedaan tingkat pendapatan masyarakat terhadap pola pemenuhan sumberdaya air menggunakan Uji Chi Square ?2.Hasil penelitian uji chi square menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Disimpulkan bahwa ada perbedaan atau hubungan antara tingkat pendapatan dengan pola pemenuhan air di Desa Pesawahan, Tiris, Probolinggo.Kata kunci: perbedaan tingkatpendapatan, polapemenuhan, sumberdayaair
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU DI WILAYAH PERKOTAAN KABUPATEN GRESIK HUDAH, NURUL; , SULISTINAH
Swara Bhumi Vol 5, No 7 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakProses pembangunan akan selalu terjadi seiring dengan kebutuhan akan pemanfaatan ruang.Pembangunan wilayah cenderung untuk mengubah fungsi lahan, terutama pada lahan terbuka, takterkecuali ruang terbuka hijau (RTH), terutama di wilayah perkotaan, seperti yang terjadi di Gresik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecukupan RTH yang berada di perkotaan Gresik.Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan deskriptif analisis. Lokasipenelitian adalah kawasan perkotaan Gresik. Teknik pengumpulan data menggunakan citra resolusi tinggigoogle earth, peta administrasi, dan data non-spasial seperti jumlah penduduk, jumlah kendaraan dan jumlahhewan ternak untuk menganalisis kecukupan RTH dan menghitung kebutuhan luasan RTH berdasarkanpendekatan kebutuhan oksigen.Hasil penelitian menunjukkan bahwa luasan Ruang Terbuka Hijau belum memenuhi standarminimum sebesar 30%. Dengan luas wilayah perkotaan sebesar 4114,31 Ha, eksisting yang RTH yang adahanya sebesar 796,79 Ha, yang artinya yaitu masih defisit sebesar 437,5 Ha. Sedangkan kebutuhan RuangTerbuka Hijau berdasarkan pendekatan kebutuhan oksigen sudah terpenuhi.Kata Kunci : RTH, Kebutuhan Oksigen
KAJIAN PENGELOLAN INDUSTRI BATU GAMPING DI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER BAGUS JUNIANTO, ADI; , SULISTINAH
Swara Bhumi Vol 5, No 8 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKecamatan Puger merupakan daerah pusat Industri Batu Gamping yang berada di Kabupaten Jember dengan total jumlah 101 Industri tersebar di 3 Desa yakni, Desa Puger Kulon, Desa Grenden, dan Desa Kasiyan. Produktivitas hasil pegolahan gamping pada Industri Batu Gamping di Kecamatan Puger termasuk dalam kategori yang memiliki nilai Produktivitas diatas 100%, perbedaan Produktivitas Industri Batu Gamping pada masing masing Desa memiliki perbedaan yang signifikan. Industri Batu Gamping mempengaruhi perekonomian masyarakat Puger bahkan masyarakat di luar Kecamatan Puger juga meningkat, karena tersedianya lapangan pekerjaan baru. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat adanya Industri ini juga banyak seperti masalah Kesehatan, pendidikan yang dibawah standart, bahkan konflik sosial.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang diperoleh dari kuesioner, wawancara, observasi maupun dokumentasi diolah untuk menjawab permasalahan yang ada. Sampel 25 Industi pada Desa Puger Kulon, 15 sample pada Desa Grenden dan 10 sample pada Desa Kasiyan.Hasil penelitian menujukan Kondisi Industri Batu Gamping di Kecamatan Puger termasuk memiliki Produktivitas yang tinggi hasil penelitian menunjukan produktivitas yang mencapai 140% pada Desa Puger Kulon, Desa Grenden 125%, sedangkan Desa Kasiyan 115%. Upah dari buruh Industri Batu Gamping di Kecamatan Puger termasuk dalam kategori Upah Minimum Kabupaten (UMK) Jember yang berada dalam nilai Rp. 1.625.000,- . rata-rata gaji buruh Industri Batu Gamping berkisar antara Rp.1.700.000,- sampai dengan Rp. 2.000.000,-. Ini tentu merupakan hal positif bagi buruh Industri Batu Gamping di Kecamatan Puger. Limbah yang dihasilkan oleh Industri Batu Gamping yang paling dikeluhkan ialah limbah hasil Pembakaran yakni Debu, selain dapat menyebabkan sakit mata debu hasil pembakaran juga mengakibatkan penyakit organ dalam khususnya paru-paru.Kata Kunci :Produtivitas, Industri, Kondisi Sosial
DAMPAK KEBERADAAN TPA RANDEGAN TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KELURAHAN KEDUNDUNG KECAMATAN MAGERSARI KOTA MOJOKERTO IMANA PUTRI, ALIFAH; , SULISTINAH
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakLokasi TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Ranegan yang dulunya lahan kosong ditumbuhi rumput ilalang berdekatan dengan pemukiman warga kelurahan Kedundung. Aktivitas TPA setiap harinya menimbulkan beberapa masalah yakni truk sampah yang melewati rumah warga menimbulkan bising dan bau yang tidak sedap. Setiap hari ada 45 ton sampah yang menumpuk di TPA. Sebagian warga tertanggu atas kegiatan yang dilakukan di TPA tersebut. Dampak tersebut merupakan sebuah masalah yang sangat menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak TPA tersebut terhadap kondisi lingkungan, sosial dan kondisi ekonomi masyarakat kelurahan Kedundung Kecamatan Magersari Kota Mojokerto.Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga kelurahan Kedundung dengan sampel 60 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa warga sekitar TPA Randegan sudah terbiasa dengan kondisi lingkungan yang bising dan bau dengan prosentase 25%, terganggu dengan kondisi lingkungan yang bising dan bau sebesar 18% dan tidak terganggu dengan dengan kondisi lingkungan yang bising dan bau sebesar 17%. Kondisi sosial masyarakat setelah dibangun TPA mengalami perubahan matapencaharian, dulunya petani sekarang menjadi pedagang 15%, sopir 2%, jasa 10%, dan peternakan 8 %. Kondisi ekonomi masyarakat setelah dibangun TPA mengalami fluktuasi pendapatan karena lahan pertanian berkurang, rata-rata pendapatan warga sekitar Rp 1.000.000 ? Rp 2.500.000.Kata kunci: Sampah, Masyarakat, Sosial, Ekonomi, Lingkungan
DAMPAK PERTAMBANGAN PASIR BATU TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA KUNJOROWESI KECAMATAN NGORO KABUPATEN MOJOKERTO AYU IRMA SAVITRI, DIYAH; , SULISTINAH
Swara Bhumi Vol 1, No 3 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKabupaten Mojokerto sebagai salah satu wilayah yang memiliki potensi bahan galian pasir batu, hal ini menyebabkan terdapatnya pertambangan. Kebutuhan pasir batu di masyarakat sangat tinggi untuk melangsungkan proses pembangunan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pertambangan pasir batu terhadap perubahan lingkungan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Kunjorowesi.Jenis penelitian ini adalah survey dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Kunjorowesi Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto. Teknik pengambilan sampel adalah teknik simple random sampling atau pengambilan acak sederhana. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi dari sampel sebanyak 100 responden. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif persentase menggunakan skala Likert.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori dampak pertambangan pasir batu terhadap perubahan lingkungan dan kondisi sosial ekonomi terbagi menjadi 3 yaitu tinggi, sedang dan rendah. Pertambangan pasir batu terhadap perubahan lingkungan dan kondisi sosial ekonomi merupakan kategori berdampak ?sedang?. Penilaian sikap terhadap perubahan lingkungan terdapat sejumlah 66 responden atau 66% menyatakan berdampak ?sedang? dan 34 responden atau 34% menyatakan berdampak ?tinggi?. Penilaian sikap terhadap perubahan kondisi sosial ekonomi terdapat sejumlah 60 responden atau 60% berpendapat berdampak ?sedang? dan 40 responden atau 40% menyatakan berdampak ?tinggi?.Kata Kunci: pertambangan pasir batu, lingkungan, dan kondisi sosial ekonomi.
DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL SURABAYA-MOJOKERTO TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA BEBEKAN KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO FERDINI HADIYANTI, ANGGIA; , SULISTINAH
Swara Bhumi Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPembangunan infrastruktur Jalan Tol Surabaya-Mojokerto merupakan salah satu langkah penting yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan. Pembangunan ini mengakibatkan perubahan kondisi geografis Desa Bebekan Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Perubahan kondisi geografis ini akan mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar area pembangunan jalan tol yang lahannya tergusur. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dampak pembangunan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Desa Bebekan Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo.Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei yang dilaksanakan di wilayah Desa Bebekan Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo dengan populasi sebanyak 269 kepala keluarga dan melibatkan 71 responden. Teknik pengambilan sampel tersebut menggunakan purposive sampling dengan mempertimbangkan jumlah kepala keluarga yang tergusur karena pembangunan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto dan teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian menunjukan bahwa kebiasaan masyarakat Desa Bebekan mengalami perubahan sesudah adanya pembangunan jalan tol Surabaya-Mojokerto. Masyarakat tidak lagi melakukan kegiatan gotong royong sebanyak 84,51% atau 60 responden, tidak lagi melakukan kegiatan kerja bakti sebanyak 85,92% atau 61 responden, dan tetap melakukan kegiatan silaturahmi sebanyak 57,75% atau 41 responden, serta tidak lagi melakukan kegiatan memenuhi undangan sebanyak 52,11% atau 37 responden. Sikap masyarakat terhadap pembangunan jalan tol Surabaya-Mojokerto paling banyak ialah tanggapan positif yaitu sebesar 87,32% atau 62 responden yang setuju terhadap adanya pembangunan jalan tol Surabaya-Mojokerto. Pendapatan masyarakat Desa Bebekan tidak mengalami perubahan akibat adanya pembangunan jalan tol Surabaya-Mojokerto sebanyak 100% atau 71 responden. Tingkat kesejahteraan masyarakat tidak mengalami perubahan sebanyak 90,14% atau 64 responden.Kata kunci: Infrastruktur, pembangunan jalan tol, dampak sosial ekonomi