Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Keunikan Fasad Masjid sebagai Daya Tarik Wisata Religi Juliawati, Sarah; Mandaka, Mutiawati; Wardianto, Gatoet; Sasmito, Adi
ARCHIHUMANUM Vol 2 No 2 (2024): October
Publisher : CV. Gio Architect

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59810/archimane.v2i2.69

Abstract

Masjid merupakan sebuah tempat yang diperuntukan sebagai tempat ibadah. Seiring dengan perkembangan zaman, juga dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul masyarakat di lingkungan sekitarnya maupun dari luar. Bangunan masjid yang umumnya hanya dimanfaatkan sebagai area ibadah tetapi oleh beberapa arsitek yang merancang masjid, bangunan tersebut dirancang menjadi bangunan yang unik, menarik, dan bermanfaat untuk kegiatan wisata. Bentuk fasad masjid kian beragam, sehingga keunikan fasad masjid dapat menjadi daya tarik wisata religi untuk dikunjungi. Elemen-elemen apa saja yang ada pada bangunan masjid yang menjadi daya tarik wisatawan merupakan tujuan dari penelitian ini. Deskriptif kualitatif dengan studi komparasi tiga masjid yang ada di Indonesia menjadi pendekatan dalam penelitian ini, adapun masjid yang menjadi studi kasus adalah Masjid Agung Jawa Tengah, Masjid Kubah Emas Depok, dan Masjid Al Jabbar Bandung. Hasil penelitian pada ketiga masjid tersebut terdapat elemen fasad masjid yang menjadi daya tarik wisatawan yaitu terdiri dari lantai, dinding, atap, dan ornamen tambahan lainnya yang proporsional, memiliki irama yang berulang, menggunakan material modern dengan tekstur halus dan warna bangunan yang terang.
tugas akhir DEVELOPMENT DESIGN OF THE MOSQUE AREA AT QUEEN KALINYAMAT'S TOMB IN JEPARA PERANCANGAN PENGEMBANGAN KAWASAN MASJID DI MAKAM RATU KALINYAMAT DI JEPARA Juliawati, Sarah; Mandaka, Mutiawati; Wardianto, Gatoet
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 4 No 2 (2024): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v4i2.133

Abstract

Perancangan kawasan ini bertujuan sebagai wisata religi khususnya untuk umat islam dan sebagai penunjang masyarakat yang datang ke Jepara untuk berziarah. Masyarakat yang datang ke Jepara Di Kabupaten Jepara belum ada tempat wisata yang lengkap yang bisa menunjang kebutuhan para pengunjung seperti tempat penginapan, museum, pusat kuliner, belanja souvenir dan lainnya. Oleh karena itu diperlukan perencanaan perancangan fasilitas untuk kelengkapan masjid dan makam.
DESIGN OF ISLAMIC CENTER AREA DEMAK BINTORO WITH A JAVANESE ARCHITECTURAL APPROACH PERANCANGAN KAWASAN ISLAMIC CENTER D E M A K BINTORO DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR JAWA Ahmad, Musiron; Mandaka, Mutiawati; Wardianto, Gatoet
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 5 No 1 (2025): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v5i1.150

Abstract

Demak Bintoro menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak. Kawasan ini diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan keagamaan, pendidikan, dan wisata religi yang terintegrasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan arsitektur Jawa klasik yang dikombinasikan dengan arsitektur Islam dalam perancangan Islamic Center Demak Bintoro. Metode yang digunakan meliputi studi literatur, survei lapangan, serta analisis historis dan kontekstual untuk memastikan bahwa desain yang dihasilkan dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat sekaligus mempertahankan nilai budaya lokal. Perencanaan Islamic Center Demak Bintoro merupakan langkah strategis dalam menjaga warisan budaya Islam di Demak sekaligus menyediakan fasilitas keislaman yang memadai. Dengan pendekatan arsitektur yang menggabungkan elemen tradisional dan modern, kawasan ini dapat menjadi ikon baru dalam perkembangan Islam di Indonesia. Konsep perencanaan kawasan Islamic Center ini mencakup berbagai fasilitas, seperti masjid, madrasah, pusat dakwah, perpustakaan Islam, dan area wisata religi. Penggunaan arsitektur Jawa klasik bertujuan untuk menghadirkan nuansa historis yang mengingatkan pada kejayaan era Kesultanan Demak, sementara elemen arsitektur Islam diterapkan untuk menciptakan kesan modern yang tetap selaras dengan nilai-nilai keislaman. Dengan adanya perencanaan ini, diharapkan Islamic Center Demak Bintoro dapat menjadi wadah bagi umat Islam untuk beribadah, belajar, serta meningkatkan pemahaman keagamaan mereka. Selain itu, keberadaan kawasan ini juga dapat mendukung sektor pariwisata religi di Demak, yang berpotensi menarik wisatawan domestik maupun mancanegara
DESIGN OF A MIXED-USE BUILDING IN SEMARANG WITH A MODERN TROPICAL ARCHITECTURAL APPROACH PERANCANGAN BANGUNAN MIXED-USE DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN TROPIS Pamungkas, Andika Slamet; Wardianto, Gatoet; Susanti, Anityas Dian
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 5 No 1 (2025): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v5i1.151

Abstract

Semarang merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia, yang mengalami peningkatan jumlah penduduk serta intensitas aktivitas masyarakat yang tinggi, mulai dari aktivitas pekerjaan, rekreasi, hingga kebutuhan hunian. Namun, perkembangan kota ini juga dihadapkan pada keterbatasan lahan serta tingginya nilai jual tanah. Kondisi tersebut menuntut adanya solusi efisien, salah satunya melalui pembangunan kawasan terpadu atau yang dikenal dengan bangunan Mixed-Use, yaitu bangunan multifungsi yang menggabungkan elemen-elemen seperti pusat perbelanjaan, hotel, dan hunian vertikal (apartemen). Keseluruhan fungsi tersebut dirancang saling terhubung melalui jaringan pedestrian yang nyaman.Selain keterbatasan lahan, tantangan iklim tropis khas Semarang juga menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu, pendekatan perancangan yang mampu merespons kondisi iklim setempat, namun tetap tampil modern dan sesuai dengan perkembangan zaman, menjadi sangat relevan. Pendekatan Arsitektur Modern Tropis dipilih sebagai solusi yang dapat menyelaraskan antara kebutuhan fungsi dan respons terhadap lingkungan tropis.Tujuan utama dari perancangan bangunan Mixed-Use ini adalah menciptakan kawasan yang mampu mengakomodasi beragam aktivitas masyarakat dalam satu lokasi, guna meningkatkan efisiensi waktu serta mendukung kehidupan urban yang berkelanjutan. Proses perancangannya melibatkan analisis terhadap kondisi tapak, iklim lokal, serta faktor-faktor penting lainnya yang terkait dengan desain bangunan Mixed-Use. Diharapkan hasil akhir dari perancangan ini dapat menghadirkan sebuah desain yang harmonis, menggabungkan fungsionalitas modern dengan estetika tropis yang memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya.
DESIGN OF SIMPLE RENTAL FLAT HOUSES (RUSUNAWA) FOR LOW INCOME COMMUNITIES WITH A MODERN TROPICAL ARCHITECTURAL APPROACH IN THE CITY OF SEMARANG PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS MODERN DI KOTA SEMARANG Ardiyanto, Endra Rafli; Nuzuluddin, Taufiq Rizza; Wardianto, Gatoet
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 4 No 1 (2024): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v4i1.99

Abstract

Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Kota Semarang bermaksud untuk mempersiapkan tempat tinggal bagi penduduk berpenghasilan rendah. Melalui program tersebut, pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa dapat meningkatkan kualitas hunian bagi masyarakat serta memberikan penyempurnaan lingkungan di daerah pemukiman setempat. Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah dengan Pendekatan Arsitektur Tropis Modern di Kota Semarang ialah sebuah perancangan pembangunan berdasarkan hasil observasi sebelumnya yang mencerminkan keadaan masyarakat berpenghasilan rendah belum memiliki hunian yang layak. Rumah susun ini dirancang menggunakan pendekatan arsitektur Tropis Modern. Konsep ini diciptakan dengan menyesuaikan bangunan dengan kehiupan sosial masyarakat modern. Hal ini disebut konsep yang dapat terbiasa dengan iklim tropis. Tujuannya untuk menciptakan bangunan dengan penyesuaian kondisi iklim dan waktu, sehingga tercipta kenyamanan. Istilah arsitektur yang beragam, antara lain Climate oriented design, Bio climatic design, Sustainable design, Green Architecture, dan lainnya.
POLA TATA RUANG PADA KAWASAN RESORT HOTEL Wardianto, Gatoet; Mandaka, Mutiawati; Susanti, Anityas Dian; Sarasati, Carina; Mosses Siallagan, Ralfalendo
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v4i1.61

Abstract

Mengikuti berkembangnya pariwisata di Indonesia saat ini banyak sekali jenis akomodasi yang disediakan. Salah satu akomodasi yang disediakan adalah hotel. Terdapat berbagai jenis hotel, seperti city hotel, resort hotel, transit hotel, atau commercial hotel. Resort hotel merupakan salah satu jenis akomodasi hotel berdasarkan lokasi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sirkulasi pada pola tata ruang khususnya terhadap kawasan resort hotel. Analisa terkait dengan pola tata ruang didasarkan pada objek penelitian. Variabel yang digunakan dalam studi kasus, adalah pola sirkulasi, topografi, fasilitas, dan jenis resort. Studi kasus penelitian terdiri dari Nusa dua Beach Hotel dan Spa di Bali, Montigo Resort Nongsa di Batam, dan Amanjiwo Resort di Magelang. Hasil analisa berdasarkan studi kasus menunjukan bahwa beberapa resort hotel memiliki pola tata ruang yang serupa.
PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR HIJAU PADA MICROLIBRARY WARAK KAYU SEMARANG Maharani, Maria Rosita; Wardianto, Gatoet; Susanti, Anityas Dian; Andadari, Tri Susetyo
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v4i1.62

Abstract

Bangunan merupakan salah satu sektor besar yang mensumbangsi gas emisi yang dapat merusak bumi. Oleh karena itu sudah selayaknya semua bangunan menerapkan prinsipprinsip arsitektur hijau demi kebaikan bumi dan kelangsungan hidup manusia. Objek studi kasus yang diambil adalah microlibrary warak kayu, bangunan ini merupakan bangunan perpustakaan yang materialnya menggunakan limbah kayu. Selain itu bangunan ini juga telah mendapatkan penghargaan bergengsi dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji penerapan prinsip Arsitektur Hijau pada Microlibrary Warak Kayu. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis melalui survey dan observasi ke objek studi kasus. Hasil yang didapatkan adalah bangunan ini mampu memenuhi seluruh prinsip Arsitektur Hijau.
Pola Sirkulasi Pengunjung Pasar Terapung Di Kalimantan Selatan Rahman, Abdur; Mandaka, Mutiawati; Wardianto, Gatoet
Neo Teknika Vol 7, No 2 (2021): Vol 7 No 2 (2021) : Jurnal Neoteknika Volume 7 Nomer 2 Desember 2021
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37760/neoteknika.v7i2.1833

Abstract

Kegiatan jual beli merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan manusia sejak lama. Adanya wadah untuk menampung proses jual beli sangat diperlukan manusia dalam kegiatan tersebut. Tempat yang terpenting untuk melakukan kegiatan jual beli yaitu keberadaan pasar. Hal itu disebut sebagai salah satu indikator nyata dalam suatu wilayah dan sebagai suatu kegiatan oleh masyarakat sekitar dalam kehidupan manusia. Tidak seperti pasar daratan yang memiiki organisasi, Pasar Terapung tidak mencatat orang pedagang dan pengunjung yang ada serta zona penjual dengan dagangannya. Penulisan ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan tentang pola sirkulasi pengunjung pada pasar terapung. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan menggunakan data lapangan dan melakukan analisa studi banding dari tiga lokasi yaitu  pasar terapung Lok Baintan, pasar terapung Muara Kuin, dan pasar terapung Siere di Kalimantan Selatan. Hasil dari penelitian menunjukkan pola sirkulasi yang ada di pasar terapung Lok Baintan, Muara Kuin, dan Siring Piere memiliki pola sirkulasi yang hampir sama dari segi aktivitas pengunjungnya. Yang membedakan dari ketiga pola sirkulasi terletak pada luasan lahan dan bentukan geografisnya. Kata kunci : aktivitas, manusia, pasar terapung, pola sirkulasi, Kalimantan Selatan