Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Makna Leksikal dan Kultural Ritual Adat Temanten Tumpang Kabupaten Malang Sebagai Wujud Filosofi Kebudayaan Jawa: Kajian Antropolinguistik Kirana, Nadhira Shafa; Ramadhani, Asri Kamila; Yusriana, Ika Shintya; Budhiarti, Nadhea Arnisma; Rakhma, Firda Nur; Misfaida, Elna Jaililun
Jurnal Iswara : Jurnal Kajian Bahasa, Budaya, dan Sastra Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.293 KB) | DOI: 10.20884/1.iswara.2022.2.1.6229

Abstract

Adat Temanten merupakan tradisi yang sering dilakukan dan disaksikan oleh masyarakat. Namun, tidak sedikit dari masyarakat yang belum memahami makna filosofis dari berbagai ritual Adat Temanten. Dalam penelitian ini, akan dilakukan analisis terhadap makna filosofis kearifan lokal ritual Adat Temanten dengan menggunakan pendekatan antropolinguistik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal yang terkandung dalam filosofi ritual pernikahan adat Jawa Malang, yaitu (1) teks yang berupa istilah-istilah yang mengandung makna leksikal dan makna kontekstual; dan (2) nilai-nilai budaya yang terdiri dari nilai hubungan manusia dengan Tuhan, alam, masyarakat, sesama manusia, dan diri sendiri. Sumber data dalam penelitian ini adalah pranatacara di Desa Ngingit, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Data yang dianalisis berupa teks ritual Adat Temanten yang berupa tahapan-tahapan dalam prosesi pernikahan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik etnografi dan model interaktif dengan tujuan untuk mendeskripsikan karakteristik budaya Adat Temanten secara lebih mendalam dan sistematis. Berdasarkan hal tersebut, hasil penelitian dalam makalah ini adalah; (1) Makna leksikal dan kontekstual dalam ritual adat Temanten Malang, (2) Makna budaya dalam ritual adat Temanten Malang. Kata kunci: antropolinguistik, adat temanten, makna filosofis, makna leksikal, makna kultural, Malang
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Program Independent Learning: Studi Kasus Homeschooling Sigma Phineta Surakarta Aini, Alifia Nur; Ramadhani, Asri Kamila; Sumarwati
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 20 (2024): Prosiding Pertemuan Ilmiah Bahasa & Sastra Indonesia (PIBSI XLVI) Universitas Muhamm
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v20i.1313

Abstract

Salah satu pendekatan dalam pelaksanaan homeschooling adalah independent learning atau pembelajaran mandiri. Namun, belum banyak homeschooling yang menerapkan pendekatan tersebut. Homeschooling Sigma Phineta di Surakarta telah menerapkan pendekatan tersebut. Sudah tentu, proses dan hasil pelaksanaan pendekatan independent learning penting untuk dikaji agar dapat menjadi model bagi homeschooling lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan kendala penerapan program Independent Learning di Homeschooling Sigma Phineta. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, staf bagian akademik, tutor, dan peserta didik di Homeschooling Sigma Phineta. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan program independent learning di Homeschooling Sigma Phineta dilakukan dengan pemantauan jarak jauh melalui video call yang dilakukan oleh tutor kepada peserta didik. Bahan ajar yang disediakan berupa buku teks dan buku pendukung yang berguna untuk melatih kemampuan belajar peserta didik secara mandiri. Mekanisme evaluasi yang dilakukan, yaitu dengan memberikan latihan soal-soal, baik yang terdapat dalam buku teks maupun kuis-kuis yang dapat meningkatkan wawasan pengetahuan peserta didik. Kendala yang dialami pada pembelajaran Independent Learning, yaitu berupa jaringan internet yang tidak stabil, semangat belajar peserta didik menurun, dan kurangnya pemantauan dari orang tua terhadap perkembangan belajar anak.